Semua persiapan dadakan untuk menjamu keluarga Choi Corp. sudah siap. Soobin pun sudah bersiap-siap untuk pertemuan keluarga ini. Dia sedikit gugup dan malu, dia tidak siap bertemu dengan calon tunangannya. Dia juga belum di tunjukkan foto dari calonnya, dia hanya di beri tahu nama tunangannya. Choi Yeonjun S2 jurusan desain game komputer Lulusan University of Technology Sidney Australia. Pendiam tapi sedikit menyebalkan.
Itu menurut penjelasan Adik sepupu Soobin, Choi Beomgyu. Dia adik tingkat Soobin di sekolah dan salah 1 teman dekat Soobin. Beomgyu putra tunggal dari adik Ayah Soobin. Setelah selesai membantu Soobin untuk bersiap-siap Beomgyu pamit pulang. Soobin mematut dirinya berulang kali didepan cermin agar penampilan nya hari ini tidak mengecewakan keluarga nya. Dia sedikit gugup, dan untuk mengurangi rasa gugup nya ia memutuskan untuk mengunjungi taman kecilnya.
Setelah beberapa saat menunggu keluarga Choi Corp datang. Makan malam bersama pun berjalan dengan hangat dan tidak membuat Soobin merasa takut walaupun dia masih sedikit malu namun atmosfer kekeluargaan di meja makan ini membuat nya sedikit tenang.
Pembicaraan-pembicaraan ringan antar para orang tua tidak sadar membawa malam sampai sedikit larut. Lalu mereka mulai berunding untuk acara pertunangan dan pernikahan Soobin dan Yeonjun. Mulai dari menentukan tanggal dan para undangan yang akan hadir, memilih catering baju pengantin dan undangan, serta dekorasi ruangan. Mereka mengatur dan merancang sendiri pernikahan kedua generasi Choi ini tanpa bantuan WO
Setelah mencapai kesepakatan antara kedua belah pihak serta calon pengantin keluarga Choi Corp pamit undur diri. Soobin pun juga turut mengantar Yeonjun dan keluarga nya sampai depan
"Ahh aku hampir lupa. Ayah, kalian bisa duluan aku ada perlu sebentar dengan Soobin" Yeonjun pun berbalik kembali ke rumah Soobin
"Apakah ada yang ketinggalan calon menantu?" Ibu Soobin terlihat khawatir melihat Yeonjun kembali lagi
"Ahh tidak Ibu. Aku lupa meminta nomor kepada Soobin. Soobin bolehkah aku meminta nomor telefon mu? Supaya memudahkan ku untuk menghubungi mu" Yeonjun menyerahkan ponsel nya kepada Soobin. Soobin pun hanya mengangguk kan kepala dan mencatat nomor nya di ponsel Yeonjun.
Kesempatan itu tidak di sia-siakan Yeonjun, dia mengamati wajah Soobin dari dekat dengan seksama. Dia terkesima dengan binar mata Soobin yang bisa menenggelamkan nya dalam pesona yang memabukkan, dia rasanya ingin menelan bulat-bulat pipi yang halus seperti bayi serta tidak lupa rona kemerahan di kedua pipinya, dan bibir Soobin yang ranum membuat Yeonjun ingin sekali melumat nya sampai Soobin menangis karena kehabisan nafas. Yeonjun sampai merinding membayangkan nya.
Sampai sentuhan jari Soobin di tangan nya menyadarkan lamunan kotor Yeonjun. "Uhm maaf, aku sudah mencacat nomorku. Ini ponsel mu"
"Ah maaf. Baiklah terimakasih Soobin. Ibu saya pamit pulang. Maaf atas tingkah kurang sopan saya tadi" Yeonjun membungkuk untuk meminta maaf di depan ibu Soobin
"Tidak apa Yeonjun. Kami paham karena kami juga pernah muda. Hati-hati dijalan saat pulang"
"Baik ibu. Kalau begitu saya pulang dulu. Sampai bertemu besok Soobin" Yeonjun pun melemparkan senyum kepada Soobin yang hanya dibalas anggukan malu-malu dari Soobin
"Tidak ada yang perlu aku sesali dari perjodohan ini. Baiklah Soobin setelah aku bisa mendapatkan mu seutuh nya aku akan menempatkan mu sebagai milikku seutuhnya dan selamanya" Choi Yeonjun
"Aku hanya gugup kan. Berdebar bukan berarti aku suka" Choi Soobin
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Yeonjun, dan Kami
FanfictionSoobin anak tunggal keluarga Choi yang pendiam disatukan oleh Yeonjun anak ke 2 dari keluarga terpandang pemilik Choi Corp yang memiliki sifat posesif. Choi Yeonjun x Choi Soobin B x B