II

799 120 8
                                    

Hari ini kediaman keluarga Choi Seungho terlihat ramai. Beberapa kerabat dekat dan sahabat mulai memasuki mansion mewah itu untuk menghadiri acara pertunangan Soobin dan Yeonjun.

Soobin yang meminta acara pertunangan ini digelar di halaman belakang rumah dengan suasana yang sederhana agar dapat mengenal keluarga satu sama lain dengan baik. Acara pun berlangsung tertutup para tamu undangan hanya berasal dari beberapa sahabat serta kerabat saja.

Sementara itu Soobin termenung di taman kecil balkon nya. Dia hanya gugup tidak berniat untuk membatalkan rencana atau bahkan melarikan diri. Soobin adalah anak yang baik dan penurut.

Suara ketukan pintu dari luar cukup menambah rasa gugup Soobin. Sang ibu datang untuk menjemput Soobin karena acara akan segera dimulai. Sebuah pelukan dan ciuman kecil diberikan kepada putra semata wayangnya sebagai tanda bahwa dia sebenarnya tidak rela jika putra kecil nya ini harus meninggalkan rumah dan memulai hidup baru dengan pasangannya nanti. Tapi semua sudah di putuskan dan Soobin tidak akan mengalami hambatan karena calon pasangannya sudah berjanji akan membebaskan semua pilihan Soobin untuk kedepannya.

"Putra ibu sudah besar. Sudah akan jadi suami. Ibu kesal dengan waktu yang secepat ini memisahkan mochi kecil ini dengan ibu"

"Buu kita tidak akan berpisah walaupun Soobin sudah menikah. Soobin akan sering sering mengajak Yeonjun hyung menginap di rumah. Ibu jangan sedih, Soobin ikut sedih kalau ibu sedih" rengekan Soobin dibalas kekehan gemas dan cubitan kecil dipipi

"Ibu tidak sedih sayang. Sudah ya, ayo keluar para tamu sudah menunggu"

Soobin mengangguk-anggukkan kepalanya dan ikut keluar bersama sang Ibu.

Para tamu undangan yang sudah menunggu kehadiran Soobin terperangah dengan ketampanan Soobin. Memang putra tunggal Choi Seungho ini jarang terekspos media dia juga tidak terlalu mencolok dalam kehidupan bersosial nya bahkan saat sekolah pun tidak ada yang tau bahwa Soobin adalah putra dari Choi Seungho, pengusaha sukses yang terkenal sampai ke manca negara.

Yeonjun yang sedari tadi sudah tidak sabar menunggu kedatangan Soobin juga ikut terperangah saat melihat Soobin. Dada nya berdesir saat melihat Soobin tersenyum kecil dan menunduk sopan untuk menyambut beberapa kerabat dekat. Dia jadi tidak sabar untuk menikahi Soobin.

Soobin duduk di samping Ayahnya tepat di seberang Yeonjun yang sedari tadi tidak berhenti menatapnya. Soobin mengalihkan pandangan nya agar tidak bertemu Yeonjun.



Acara berjalan dengan lancar. Walaupun beberapa kali Soobin merona karena digoda oleh Yeonjun. Mereka diberikan waktu pribadi untuk sekedar bercengkrama sebelum acara pernikahan yang 3 hari lagi akan digelar.

Soobin mengajak Yeonjun untuk duduk di bangku yang terletak agak jauh dari keramaian.
Dia ingin menyampaikan beberapa pertanyaan yang selalu memenuhi kepalanya langsung kepada Yeonjun.

"Yeonjun Hyung?"

Yeonjun menatap mata bulat Soobin sehingga membuat Soobin kelabakan lalu memalingkan wajahnya yang mungkin sudah semerah tomat.

"Hyung b-bolehkah aku bertanya?" Soobin menundukkan kepalanya sambil memainkan jarinya dia gugup dan malu saat Yeonjun memperhatikan nya seperti itu

"Hei, kalau berbicara dengan seseorang itu yang sopan sayang. Lihat wajahnya" Yeonjun menarik pelan wajah Soobin agar menghadap kearah nya.

"Nah begini cantik. Kau tadi mau bertanya apa?" Yeonjun menopang dagu nya dan lanjut menatap Soobin

"Uhm b-begini Hyung. Hyungie tau kan cita-cita Soobin yang ingin jadi dokter umum?"

"Ya? Lalu?"

"Hyungie.. tidak akan membatasinya kan? Maksud Soobin hyungie mengizinkan? Soobin kuliah saat sudah menikah nanti dan mengambil jurusan kedokteran?"

"Bukankah sudah ku bahas di depan orang tua mu sweetheart? Aku tidak akan membatasi mu. Apapun yang kamu inginkan lakukan. Asal kau menuruti apa yang aku perintahkan. Aku adalah tipe orang yang posesif dan menjaga dengan kuat apa yang sudah menjadi milikku" Yeonjun menegakkan tubuhnya dan menatap Soobin tajam

"Kau milikku dan akan selamanya begitu. Aku tidak suka dibantah dan aku selalu menyukai anak yang penurut. Aku harap kau mengerti"

"Dan 1 lagi. Jangan mencoba untuk kabur dari ku. Aku akan menemukan mu dimanapun kau berada. Bahkan aku akan menemukan mu sebelum kau tiba di tempat yang kau tuju"

Soobin menelan ludah nya kaku "A-aku mengerti. Aku tidak akan kabur. Terimakasih karena hyungie tidak melarang impian ku dari kecil"

Yeonjun menarik Soobin dalam pelukannya dan mengecup puncak kepala Soobin "Maaf jika membuatmu sedikit takut. Tapi aku tidak pernah bermain-main dengan ucapanku. Kau milikku Soobin. Dan.. aku menyukai mu. Choi Soobin"







"Apa keputusan ku sudah benar? Yeonjun hyung adalah orang yang baik. Aku percaya itu" -Choi Soobin

"Aku hanya tidak ingin kejadian yang sama terulang kembali Soobin. Milikku akan selamanya jadi milikku. Apapun akan aku lakukan untuk mempertahankan nya. Dan kau adalah salah satu nya" - Choi Yeonjun

Aku, Yeonjun, dan KamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang