II.1

641 99 3
                                    

Sudah 3 hari berlalu sejak acara pertunangan digelar kini Keluarga dari kedua belah pihak kembali di sibukkan dengan persiapan pernikahan yang akan dilaksanakan lusa.

Yeonjun secara tiba-tiba memajukan jadwal dan mengubah tempat pernikahan nya karena ada sesuatu hal yang membuat nya sedikit tidak nyaman.

Yeonjun memutuskan untuk melangsungkan pernikahan di mansion milik nya sendiri yang sebelumnya akan digelar di mansion utama keluarga Soobin sesuai kesepakatan. Dia juga membatasi pihak luar dan media yang akan datang untuk meliput atau hanya sekedar formalitas sebagai perwakilan perusahaan cabang. Tidak ada yang tau mengapa Yeonjun melakukan ini dia masih bungkam.

Soobin yang tidak diberitahu alasan mengapa pernikahan nya di percepat hanya bisa pasrah. Baru kemarin dia mengurus administrasi kuliahnya hari ini dia harus di pingit lagi. Itu pun atas perintah Yeonjun.




Tok.. tok.. tok..

"Ya masuk"

"Maaf mengganggu Tuan" Seorang pria berusia sekitar 28 tahun menunduk dalam dihadapan sang pemilik ruangan yang masih saja berkutat dengan dokumen tanpa mengalihkan pandangannya

"Tak apa. Jadi, sampai mana perkembangan nya?"

"Saya sudah menemukan orang nya Tuan. Tetapi dia bukan orang yang anda curigai. Saya sudah membawa berkas-berkas tentangnya" Sebuah map berwarna hitam diserahkan kepada si Tuan.

"Kau yakin dia bukan orang yang ku curigai?" Pria yang lebih muda mengernyitkan keningnya sembari membaca dengan seksama berkas-berkas yang ada di depannya. Dia harus memastikan tidak ada satu informasi pun yang dia lewatkan.

"Iya tuan. Saya sudah mencari informasi tentang orang ini dan memastikan kebenarannya. Menurut saya motif orang ini karena dia pernah menyukai Tuan Muda namun tidak dihiraukan sehingga dia ingin membuat sedikit perhitungan kepada Tuan Muda. Menurut beberapa informan saya Tuan Muda sering menolak laki-laki yang ingin mengajak nya berkencan bahkan Tuan Muda pernah mengembalikan 1 unit mobil yang dikirimkan sebagai hadiah ulang tahunnya"

"Wow aku bahkan tidak tau fakta 1 itu. Tidak heran jika istri ku dikejar oleh banyak laki-laki"

"Ini cukup mengganggu ku dan mengancam keselamatan Istriku tolong bereskan masalah ini singkirkan penguntit itu terserah mau kau apakan pastikan bermain dengan rapi, dan juga perketat pengawasan terhadap istri ku. Aku tidak akan mengampuni 1 orang pun yang berani mengusiknya"

"1 lagi. Pastikan kalian tidak terlihat. Aku tidak mau Soobin ku merasa risih atau curiga"

"Baik Tuan Yeonjun" Setelah membungkuk laki-laki ini pamit undur diri dan melaksanakan tugas nya.

Hembusan nafas kasar terdengar seakan menguap memenuhi ruangan. Yeonjun mengusap wajahnya kasar, dia sudah cukup pening dengan pekerjaan nya yang menumpuk ditambah lagi masalah ini.

Yeonjun mengeluarkan ponselnya dan menatap lockscreen nya "Choi Soobin. Pria manis bergigi kelinci. Kau terlalu menggemaskan untukku yang penuh dengan kegelapan, tidak akan pernah ku biarkan 1 titik hitam pun berani mendekat kepada mu"




Aku, Yeonjun, dan KamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang