tiga

0 1 0
                                    

Pagi ini Bulan sangat amat lesu karna iya harus duduk sebangku dengan seorang Dewa.

Ketika sampai disekolah Bulan mendapat tatapan sinis dari beberapa anak yang tengah melewati koridor.
  

Bulan pov on

Skip kelas.

"Eh.. gembel ngapain lo duduk disitu mending lo enyah deh, sekarang gue mau duduk sama Dewa, mendingan sekarang lo duduk di bawah"ujar siapa lagi kalau bukan si tukang buli kalau bukan Clara.

Bulan pun akhirnya pasrah dan duduk di bawah, namun belum sempat dia duduk tangannya sudah digenggam dulu oleh Dewa.

"Ikut gue"Dewa dengan kasarnya menarik tanngan gue menuju kearah rooftop.

"Lepas sakit"ujar aku dengan kepala menunduk saat kita sudah sampai kerooftop sekolah.

"Apa lo selemah iku?"tanya Dewa dengan muka temboknya.

"Maaf"jawab Bulan.

Dewa berpikir kenapa ganis ini berminta maaf kan seharusnya Dewa yang memintanya,biarlan aku tidak peduli.

Lalu Dewa berjalan kearah kursi sofa yang sudah kusam ditepian pembatas rooftop,yang sudah diperkirakan bahwa sofa itu kusam diterpa hujan.

"Ngapain?"tanya Dewa.

"Berdirilah,mau apa lagi"jawab Bulan dengan watadosnya.

"Bukan itu"ujar Dewa.

"Terus apa?"tanya Bulan dengan memasang wajah polosnya.

"Maksud gue ngapain masih disitu,sini duduk"ujar Dewa sampil menepuk sofa yang masih kosong.

Bulan berjalan kearah Dewa lalu ia duduk ditempat yang tadi ditunjuk Dewa.

"Ngapain kita duduk disini?"tanya Bulan dengan memiringkan kepalanya sambil menatap Dewa.

"Duduk lah"jawab Dewa.

"Bukan itu maksud ku,maksud aku kenapa kita tdk masuk kelas saja?"tanya nya lagi.

"Bolos"ujar Dewa enteng.

"Nanti kalau kita dimarahin sama pak danang gimana"tanya Bulan dengan memasang mimik wajah panik.

"Gk akan"

"Bener"

"Iya,tenang aja"ujar Dewa.

"Nanti kalau aku masuk ruang Bp kamu harus tanggung jawab"

"Hem"jawab Dewa hanya helaan nafas saja.

10 menit kemudian...........

Selama 10 menit ini dua orang remaja ini tidak ada yang mengeluarkan sepatah kata pun.

Bulan menyadari suasana akrau ini.

"Dewa aku bosan"ujar Bulan memecahkan suasana akrau yang dibuat oleh keduanya ini.

"Terus"ucap Dewa

"Teras apa?"tanya Bulan sedikit bingung.

"Mau ngapain?"tanya Dewa.

"Gk tau"jawab Bulan dengan memasang wajah watadosnya.

"Ya udah diem"

"Aku males kalau kita diem diem kayak gini,mending masuk kelas aja"ujar Bulan.

"Gue mau tanya boleh?"tanya Dewa kpd Bulan.

"Boleh,emang mau tanya apa?"

"Lo gk bisa ngomong pakek lo gue gitu?.kalok lo ngomong pakek aku kamu serasa pacaran aja"ujar Dewa.

"Aku bisa berbahasa lo gue tapi agak kaku dan lagian ya berbahasa aku kamu itu lebih sopan menurut ku"jawab Bulan.

"Oh"hanya jawaban itu yang keluar dari mulut sitampan Dewa.

Bulan pov off

                                                🌷🌷🌷

Maaf ya part kali ini cuma sedikit.karna aku akhir akhir ini agak sedikit buntu pemikirannya,dan juga aku akhir akhir ini repot buat belajar karna aku mau naik kelas 9.

Hehe😆😆.

Jangan lupa terus baca cerita DEBULA ya gaes.

Love you gaes.😙💕

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DEBULATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang