Hardwork will never betray you— KTH
Dirgantara benar-benar tersenyum saat melahirkan pemuda ini. Maksudku lihatlah wajah menawan bak pangeran dari Negeri dongeng itu. Dia lahir kala jam berteriak di akhir Desember, saat semua orang menyiapkan tahun baru penuh suka cita.
Ketidak sengajaan paling mustahil mempertemukannya dengan keenam pangeran lainnya. Suara beratnya sudah cukup mampu membuatku jatuh hati saat pertama kali mendengarnya.
Kenapa terasa seperti ada yang salah? Apa pemuda ini benar-benar selalu baik-baik saja? Ah, lihatlah senyum kotak yang memikat itu.
Semakin lama, kadar ketampanannya bertambah pesat. Hingga pada satu waktu di tahun 2017 lalu ia pernah dinobatkan sebagai pria paling tamoan di dunia. Tak perlu heran, ia memang pangeran.
Pribadinya ceria, hangat dan penuh tawa. Terkadang pembawaannya bisa sangat dewasa, tapi kemudian bisa sangat kekanak-kanakan.
Oh Tuhan! Aku benar-benar bersyukur bisa mengenalnya.
Hatinya rapuh, mudah menangis saat menyampaikan kalimat penutup pada akhir konser.
Dulu ia permah menangis, saat memberitahukan bahwa sang Nenek tercinta pergi untuk selamanya. Aku tak tahan melihatnya, matanya berderai air mata dengan suara parau dan napas tersendat.
Aku tahu seberapa besar kepedihan yang dirasakan oleh pemuda Daegu ini.
"Ungu adalah warna terakhir pada pelangi, yang artinya aku akan mencintai kalian dalam jangka waktu yang lama— selamanya."
Ah, manis sekali ucapannya.
••••
Say hello to my Perfect Alien!
-salam, ara.
KAMU SEDANG MEMBACA
And then, i met them [SELESAI]
Short Story[SELESAI] Adalah tentang bagaimana aku menemukan mereka, lalu bercakap-cakap dalam lamunan tentang betapa berharganya tujuh malaikat tak bersayap itu.