005. Sweet Serendipity

238 74 72
                                    

Throw a stone at my head if you've done as much as i did— PJM


1995. Tahun kelahiran seorang peri rangkap malaikat yang kutemui beberapa waktu lalu. Pipinya lucu seperti mochi. Tapi ia benci dipanggil seperti itu.

Aku menyaksikannya, melihat betapa betapa keras usaha yang dilakukan oleh pemuda dengan senyum manis itu. Berolahraga, diet, latihan tari, latihan vokal. Ah angkasa! Terlalu banyak bebannya, terlalu banyak tuntutan yang harus ia telan.

Tubuh letih ya ia paksa untuk tetap berlatih, demi meraih sebuah kesempurnaan. Aku tahu, teramat tahu jika ia lelah dan mungkin tak sanggup lagi. Tapi lihatlah senyum itu, sebuah senyum yang selalu ia tunjukan demi menutup sebuah keletihan.

Pribadinya kenapa bisa begitu hangat? Kenapa sikapnya ramah sekali? Kenapa ia tersenyum begitu tulus pada semua orang?

Astaga, dia bukan manusia.

Aku dengan tak sengaja melihatnya kala itu, mulai tertarik karna seringnya ceroboh;

Berulang kali jatuh dari kursi, terpeleset di panggung, atau tersandung kakinya sendiri.

"Aku harap jari dan tanganku lebih panjang." Keluhnya padaku.

Ah, Park Jimin yang manis dan ceroboh. Lihatlah mata berbinarnya, suci bak bayi.

Park Jimin yang sempurna, hanya kurang tinggi sedikit saja.

•••••

ser·en·dip·i·ty
/ˌserənˈdipədē/

the occurrence and development of events by chance in a happy or beneficial way.

the occurrence and development of events by chance in a happy or beneficial way

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-salam, ara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-salam, ara.

And then, i met them [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang