Jeno mengacak rambutnya frustasi. Ia sudah dijodohkan oleh bundanya, dibenci sahabat kecilnya, dan terakhir Jaehyun mengancamnya. Sebenarnya kesalahan apa yang ia lakukan sampai mendapat balasan seperti ini?Telolet telolet telolet
Jeno membulatkan matanya, kekasihnya yang sudah beberapa minggu tidak menghubunginya, sekarang itu terjadi!
"Ekhm. Halo sweetie"
"Kamu selingkuh ya?"
"Astaga, enggaklah sayang"
"Jeno, temen kecil Nancy disini udah having sex sama pacarnya. Nancy belum pernah, Jeno mau gak having sex sama Nancy?"
"Enggak"
"Ish Jeno! Nancy itu udah banyak nolak cowok yang ngajak Nancy gituan, demi Jeno loh!"
"Enggak peduli"
"Ayolahhhhhhh"
"Kita putus."
"Sayang! Enggak mau sayang, please"
"Ini bukan pertanyaan, tapi pernyataan."
Ti tut
"SETRES LO ANJING NAJIS GUE BANGSAT!" teriak Jeno sambil melempar ponselnya ke kasur, soalnya sayang kalo ancur.
"Berisik! Ayah lagi tidur." kata Taeyong dari arah luar dan mengintip Jeno ke dalam kamarnya.
"Pergi lo monyet" kata Jeno sambil melempar lampu tidurnya ke arah kakaknya itu.
"Songong banget sih, lo. Sekolah gunanya buat apaan kalo gak ngerti sopan santun?!" teriak Taeyong. Tak terima dengan perlakuan adiknya, ia mencekik leher Jeno sampai Jeno terbatuk-batuk dan wajahnya merah padam.
"Lo duluan yang mulai anjing!" kata Jeno sambil menendang tulang kering kakaknya.
"Bangsat lo!" teriak Taeyong sambil mengencangkan cekikan dileher adiknya.
"Yaallah, udah nak udah. Bunda gak suka liat kalian berantem, bang udah" kata Jihyo dari arah tangga dan langsung memeluk Jeno.
"Terus aja belain anak kesayangan bunda itu! Dasar lo anak nyusahin!" kata Taeyong sambil menendang kaki adiknya dan saat ia berbalik, bertemu dengan ayahnya dengan ekspresi wajah yang sulit diartikan.
"Sana kalau mau berantem, jangan dirumah ayah." kata Daniel sambil menatap Taeyong dan Jeno bergantian.
"Keluar." satu kata yang keluar dari mulut Daniel sangat mengacaukan hidup Jeno, ia sedang sangat frustasi sekarang.
"Gak usah, yah. Taeyong aja yang pergi, anak kesayangan ayah gak usah disuruh pergi" kata Taeyong sebelum ia pergi dan menyambar kunci mobilnya.
"Keluar, Jeno." kata Daniel dan dibalas gelengan oleh istrinya.
Jeno melepaskan pelukannya dengan sang bunda, dan mengambil kunci motornya juga ponselnya.
"Jangan nangis bun, Jeno sayang bunda" kata Jeno sambil menyalimi tangan bundanya.
🍓
Jeno benar-benar tak tahu tujuannnya kemana saat ini, tak ada tempat berteduh ketika ia sedang merasa lelah.
Telolet telolet telolet
Jeno menghentikan motornya dipinggir jalan dekat warung, lalu merogoh sakunya dan mengangkat telfon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Husband ; Jeno
Teen FictionAdhitama Jeno Pangestu, pria yang sangat ia cintai. Perjodohan ini membuat dirinya semakin mencintai seorang Jeno.