REVISI
"Lettaa!" teriakan nyaring menggema di koridor kelas 11 MIPA itu membuat orang yang mendengar suara tersebut menutup kuping mereka.Seorang gadis berlari terburu-buru menuju ruang kelas 11 MIPA 1, nafasnya tersengal-sengal karena berlari sambil teriak.
"Letta!" orang yang dipanggil hanya bergumam menanggapi namun, pandangannya tak lepas dari buku yang sedang dia baca saat ini.
"Letta dengerin gue! Ini bencana! bencana!" heboh Nesya—sahabat Letta yang berteriak-teriak tak jelas sambil mengoyang-goyangkan lengan Letta meminta perhatian padanya yang masih fokus pada buku.
"Apaan sih Nes?! gue lagi baca juga!" kesal Letta karena Nesya sangat menganggunya saat ini. Letta orangnya tidak suka jika ada seseorang yang menganggunya saat dia sedang membaca buku, Nesya pun juga tau dengan hal itu tapi, ada hal yang harus dia bicarakan detik ini juga.
"Letta dengerin gue!" Nesya menangkup muka Letta dengan kedua tangannya membuat empunya melotot marah tetapi tidak dihiraukan oleh Nesya.
"Letta dengerin! di depan tadi gue ketemu sama Raynan Ta!" ucap Nesya heboh sambil menggoyang-goyangkan wajah Letta.
Letta segera menempis tangan Nesya dari wajahnya lalu membuang pandangan ke arah buku lagi.
"Udah tau." jawab Letta santai
"WHAT! " satu kelas di buat heboh oleh teriak Nesya. Nesya yang sadar menjadi bahan tontonan segera meminta maaf.
"Jadi lo udah tau?" tanya Nesya mengecilkan suaranya yang dibalas deheman oleh Letta
"Lah terus gue ngapain teriak teriak gak jelas kayak tadi asu! kalau lu udah tau!" sesal Nesya merutuki perbuatan bodohnya berteriak-teriak tanpa sebab.
"Ya lu lagian lebay amat!"
Nesya mendengus kesal lalu menatap Letta kembali dengan tatapan penasaran.
"Eh, tapi lu gak papa kan?"
"Ya gak papa lah secara kan lu udah move on kan pastinya atau jangan-jangan...lu belum move on lagi ups!" belum sempat Letta menjawab Nesya suda menjawab pertanyaannya sendiri dengan nada ejekan. Ia tahu pasti temennya ini belum sepenuhnya move on.
"Enak aja! siapa bilang?! gue udah move on dari lama keles!" ucap Letta tidak terima.
"Ah masa!" goda Nesya yang dihadiahi tatapan ingin memusnakan oleh Letta.
Kring....
Untung saja suara bel masuk menyelamatkan Nesya dari sana, dia segera berlari dari sana untuk menghindari amukan Letta.
Sudah 3 jam lebih Letta dan teman-temannya berkutat dengan pelajaran Fisika. Bagi Letta si anak ambis ini adalah pelajaran yang sangat menyenagkan tapi tidak dengan teman-teman di kelasnya terutama Nesya yang dari awal sudah tertidur pulas. untung saja bu Riri tidak melihatnya jika sampai ketahuan habislah dia menyapu koridor sekolah.
Waktu terasa berjalan sangat lama,3 jam dengan pelajaran Kimia bukanlah hal yang menyenagkan terkecuali Letta hingga saat bel berbunyi yang menandakan jam istirahat membuat seluruh siswa di kelas Letta langsung bisa bernafas lega dan keluar dari jeratan rumus kimia yang mematikan, sampai-sampai mereka ingin berterimakasih kepada orang yang memencet bel karena tidak terlambat untuk membunyikan.
"Enak bener bu tidurnya," cibir Letta saat melihat Nesya yang baru bangun tidur dengan iler yang menempel di sebelah bibir mulut khas orang bangun tidur. Bisa-bisanya dia tidur di pelajaran Kimia.
"Enak banget gila! gue mimpiin bias! bahagia sekali hidup gue HAHAHA!" tutur Nesya bahagia membuat Letta hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah aneh sahabatnya
"Iler lu noh bersiin!"
"Anjir Letta! kenapa gak lu kasih tahu gue dari tadi!" Nesya langsung buru-buru berkaca menggunakan ponselnya dan membersihkan iler di sebelah mulutnya, untung saja baru Letta yang melihat kalau orang lain yang liat bisa malu tujuh turunan.
"Udah yuk kantin!" ajak Letta setelah melihat Nesya selesai membersihkan ilernya.
"Kuy!"
Mereka berdua berjalan di koridor menuju kantin. Saat di perjalanan menuju kantin siapa sangka Letta bisa bertemu dengan orang yang membuat jantung berdebar debar seperti 2 tahun yang lalu.
"Hai Mantan!"
! Jangan lupaa !
VOTE dan COMMENT
TBC
-🐰
KAMU SEDANG MEMBACA
MANTAN ✓ [ ON REVISI ]
Teen Fiction[COMPLEATE ] "𝐇𝐚𝐢 𝐦𝐚𝐧𝐭𝐚𝐧!" Satu kalimat yang bisa bikin kehidupan Aletta Pramata yang awalnya tentram damai senntosa terusik oleh sosok makhluk yang tak pernah ia harapkan untuk kembali. Siapa lagi kalau bukan Mantan. Dan cerita ini adala...