MANTAN ✓ [ ON REVISI ]

7 aja

REVISI

Raynan merebahkan dirinya di kasur, ia kembali teringat saat dirinya di telfon oleh Nesya saat Letta belum pulang.

Rasa bersalah langsung menyerang dirinya karena kejadian di sekolah.
Untung saja dia berhasil melacak keberadaan Letta dan menemukan Letta tepat waktu, jika tidak ia tidak akan pernah memaafkan dirinya seumur hidup.

"So, can you give me a second chance Ta?"

"Shit! Harusnya gue gak ngomong itu tadi." umpat Raynan kesal pada dirinya sendiri.

Ia seharusnya sudah tahu jika Letta tidak akan memaafkannya begitu saja.

Tapi ia tidak boleh menyerah, walau mungkin kesempatan kembali bersama Letta hanya sedikit setidaknya dia harus mendapatkan maaf dari Letta.

Drrt! Drrt!

Panggilan video masuk kedalam ponselnya, ternyata itu dari Samuel-Sahabat Raynan di Jerman.

"Hi whats up bro!" sapa orang disebrang

"Gimana nih indonesia? Udah ketemu mantan?"

"Gak gimana gimana," Jawab Raynan seadanya.

"Lo apa kabar El?"

"Tumben lo nanyain kabar gue,"

"Basa basi."

"Asu."

"Untung gue sabar,"

"Lo ngapain nelfon sih?!"

"Astagfirullah, sabar,sabar.Ini gue cuman mau nyampein ke lu, lu tahu Amanda kan?"

"Amanda?"

"Iya Amanda! Yang itu loh! Yang suka ngejar-ngejar lu tapi selalu di anggurin sama lu. Kasian sih gue sama dia mending dia sama gue aja."

"Oh, kenapa dia?"

"Gue denger-denger dia mau dateng ke Indonesia buat nyamperin lu dan katanya ini juga berkaitan dengan nyokap lu."

"Nyokap gue?"

"Iya. Lu hati-hati aja. Pokoknya lu harus dapetin lagi hati tuan putri cantik lu segera."

"Pasti. Thanks ya El infonya. Gak sia-sia gue punya sahabat kayak lu."

"Najong. Tadi aja suruh matiin sekarang malah muji."

"Itu aja kan? Gue tutup ya telfon nya. Thanks ya sekali lagi infonya."

"Bangsat sekali anda. Iye!iye! Gue juga sibuk emang lo doang apa?!"

"Paling sibuk balesin chatan cewek-cewek."

"Hehehe, 100 buat anda."

Raynan memutuskan panggilan sepihak lalu meletakan ponselnya di nakas sebelah tempat tidur.

Pikirannya kini tertuju pada ibunya.