6 aja

856 63 2
                                    

REVISI

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

REVISI

Letta masih belum pulang ke rumah padahal jam sudah menunjukkan pukul 6 sore.

Letta tersesat. Iya dia tersesat.

Awalnya Letta hanya ingin turun di halte yang lebih jauh dari rumahnya untuk berjalan lebih lama ke rumahnya tetapi dia malah tersesat karena tidak memperhatikan jalan.

Ingin  menangis Letta rasanya, sudah terlambat,pingsan, tersesat di tambah lagi sekarang saat dia ingin menghubungi seseorang ponselnya mati total karena kehabisan baterai, lengkap sudah.

belum selesai sampai disana penderitaan Letta, kini langit sudah sangat gelap dan dalam hitungan detik rintik-rintik air berubah menjadi hujan yang sangat lebat.

Letta langsung buru-buru mencari tempat untuk berteduh, bajunya sudah baca kuyup sampai akhirnya dia menemukan sebuah ruko kosong yang bisa dia jadikan tempat untuk berteduh.

Letta memeluk tubuhnya yang sudah basah kuyup, udara dingin sudah masuk ke dalam tubuhnya, ia semakin memeluk erat tubuhnya. Belum lagi ditambah rasa takut yang menyerang, sekarang dia  benar-benar tidak tahu sedang berada dimana sekarang.

Tidak ada orang satupun disekitarnya, sepi.

"Mah, Pah, Letta takut... " lirih Letta gemetar dengan air mata yang sudah jatuh dari pelupuk matanya. Tangannya masih memeluk tubuhnya sendiri untuk memberikan kehangatan.

Letta memejamkan matanya, dia berdoa kepada tuhan agar megirimkan seseorang untuk menolongnya.

"LETTA!" teriakan seseorang sukses membuat Letta membuka matanya, samar-samar Letta awalanya melihat sampai pada akhirnya ia bisa melihat jelas orang yang berteriak keras memanggilnya tadi.

"R-Raynan... " diantara banyaknya manusia di dunia ini ternyata orang yang akan menolongnya adalah Raynan, entah itu permainan takdir atau bukan Letta tidak paham.

Raynan berlari ke arah Letta dan menyampirkan jaket miliknya ke tubuh Letta yang basah kuyup.

Tanpa berpikir panjang Letta langsung memeluk Raynan erat dan menangis di dada bidang Raynan.

Raynan membalas pelukkan Letta lalu mengusap kepala Letta untuk menenangkan Letta.

"Ray...aku...takut... hiks..." isak Letta dengan suara bergetar ketakutan.

"Maafin aku yaa Ta... Udah kamu jangan nangis lagi, aku disini oke?" tutur Raynan lembut sambil mengusap kepala Letta menenangkan Letta yang masih menangis.

##

Saat ini Letta dan Raynan sedang berada di mobil Raynan untuk mengatarkan Letta pulang,

Hening.

Tidak ada yang memulai pembicaraan sejak aksi peluk-pelukan tadi terutama Letta yang masih tidak percaya ia memeluk Raynan terlebih dahulu.

MANTAN ✓ [ ON REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang