Akhir dari Kata

13 1 0
                                    

Satu sampai dengan 6000 kata atau lebih yang tidak disengaja terlihat begitu banyak dan melelahkan.
Sesekali terucap, segala impian yang masih menjadi angan dan mimpi. Belum seutuhnya jadi.

Mereka bilang "Kamu gak bakal bisa." Sampai pada akhirnya, aku benar-benar tidak bisa dan aku gagal, untuk memberikan kata "maksimal" pada mereka. Untuk sebuah kalimat bangga. Yang sama sekali tidak pernah kudengar.

Aku masih muda, aku tau bebanku ini masih tak sebanding dengan orang lain diluar sana. Disini aku mau cerita. Bagaimana aku tetap bertahan dan terus bersabar dalam setiap adrenalin, naik-turun, atau bahkan batu dan tanjakan.

Pernah sekali aku buka suara, mereka tak mendengar.
Pernah dua kali aku meminta, mereka tak pernah mau.
Pernah pertama kalinya aku mengeluarkan ide, mereka tak pernah mendukungnya.

Hidup sepahit inikah?
Tujuan hidup selain sukses, ya mati. Benarkan?
Tapi kenapa seolah-olah mereka menarikku untuk tetap disini, ditempat yang tidak pernah aku suka. Sejak aku mulai mengerti hidup, relasi, dan cita-cita.

Ada banyak jalan menuju sukses. Tapi, rencanaku saja tak direspon, tak didukung, dan tak di dengarkan. Membuatku malas bicara dan diam bermain ponsel setiap hari sebisaku.

24/7 nonstop kuhabiskan menulis, menonton TV, Youtube, atau apapun itu yang membuat diri ini senang. Membuat diri ini tidak kesepian. Dan kecewa dengan keadaan setiap harinya.

Dulu aku tak pernah 'kan membahas ini?
Dulu yang ku tau hanyalah perasaan yang semakin membusuk, dan terus-menerus tak ada tujuan yang mau dituju. Hingga pada akhirnya aku mengabaikannya. Perasaan, hati, dan rasa sakit ku.

Aku tidak pernah takut, jika tidak ada satu atau bahkan dua laki-laki yang tidak menginginkanku. Sebab lebih dari satu atau dua laki-laki yang menolakku dengan cara mereka sendiri.

Begini nasibku, begini kisahku. Ada yang terlebih rumit dari kejadian yang ku alami. Semoga kamu kuat ya. Disini aku menguatkan kamu untuk tetap berjalan meskipun tanpa dorongan dan bantuan. Sendiri pun aku percaya kamu bisa.

Jangan menangis lagi. Setetes air mata sangatlah mahal untuk satu masalah yang sebenarnya kamu bisa melawannya. Hanya saja jiwa terlalu menelan habis lawanan itu.

Bertahan atau pergi suatu hari nanti. Itu sudah menjadi keputusan dan takdir. Jangan pernah berhenti disini, perjalanan ini masih panjang. Belum berakhir.

Notes to yourself and me.
God never leave me. He always heal me, He not against me.

Read this with all thine heart, good night.

Kata Dari Jiwa - Myself NotesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang