BAB 4

1.3K 122 16
                                    


⭕⭕⭕

Dengan emosi yang sudah berada di ubun-ubun, Randy berjalan menghampiri Sonya yang sudah melepaskan pelukannya bersama dengan lelaki yang tak dikenal oleh Randy. Randy begitu kecewa kepada sang istri, dirumah ia menunggu kepulangan Sonya beserta anak-anaknya, tapi disini Sonya malah berpelukan dengan laki-laki lain.

"Oh! Jadi begini kelakuan kamu selama bekerja di rumah sakit?" Ucapan Randy sontak mengagetkan Sonya yang langsung terkesiap, wanita cantik itu langsung gelagapan seolah baru saja tertangkap basah ketahuan selingkuh oleh sang suami, padahal Sonya hanya bermaksud menenangkan Ary, teman lamanya yang baru saja kehilangan sang istri setelah melahirkan putranya.

"Ma-mas! Ka-kamu kenapa kesini?" Tanya Sonya dengan nada putus-putus, merasa takut sekaligus agak panik karena melihat wajah murka Randy yang tak bersahabat sama sekali. Seumur-umur Randy tak pernah marah, suaminya itu begitu sabar dan penuh kasih, tapi malam ini Sonya melihat sisi lain dari diri randy yang jarang sekali pria itu tunjukkan padanya.

"Kenapa kamu bilang? Aku sama anak-anak nungguin kamu di rumah dan anak-anak nanyain kamu terus kamu bilang kenapa aku kesini? Sonya-sonya... Aku nggak habis pikir bakalan dapat balasan seperti ini dari kamu setelah apa yang aku berikan selama ini." Randy tersenyum kecut sekaligus miris, istri yang paling ia cintai dan ia bangga-banggakan begitu tega menusuknya dari belakang seperti ini.

"Kamu tuh ngomong apa sih mas? Jangan ngelantur deh! Apa yang kamu lihat barusan nggak seperti apa yang kamu pikirkan, ini Ary! Dia teman lama aku, istrinya baru aja meninggal karena melahirkan putranya, aku cuma berusaha untuk tenangin dia, aku nggak punya maksud lebih seperti yang kamu pikirkan." Sonya sebenarnya malu dengan beberapa orang lewat yang memandangi mereka bertiga, tapi mau bagaimana ia harus meluruskan masalah ini, ia tidak mau suaminya salah paham.

"Tapi kamu pasti ngerti kalau kamu itu udah bersuami dan punya dua anak, apa pantas seorang wanita yang sudah bersuami memeluk-meluk pria lain didepan umum kayak gini ha? Apalagi dia kepergok sama suaminya sendiri. Bilang sama aku apa pantas?" Nada suara Randy begitu keras karena ia sudah tak tahan lagi untuk menahan seluruh emosi, kepercayaannya pada Sonya selama ini seolah hancur sudah karena melihat adegan barusan, selama ini ia sudah menjaga perasaan sang istri dengan begitu baik, tapi di luar Sonya malah bertindak gila seperti ini dibelakangnya.

Sonya yang tak bisa menjawab pun hanya terdiam dengan wajah yang memerah, airmatanya sudah mengalir entah sejak kapan, perasaan sedih sekaligus bersalah langsung menyelimuti hatinya.

"Tolong sabar pak! Anda nggak seharusnya membentak-bentak istri Anda seperti ini di depan umum, kita nggak ada hubungan apa-apa, kita cuma teman, Sonya cuma bertugas untuk membantu proses persalinan almarhumah istri saya, sa-"

"Diam! Tolong sebaiknya Anda tidak perlu ikut campur dengan urusan rumah tangga kami berdua." Ujar Randy seraya menunjuk-nunjuk ke arah Ary. Untung saja suasana lobby tak begitu ramai karena waktu sudah sangat larut, hanya ada satu atau dua orang saja yang berlalu lalang. "Selama ini aku sudah memberikan segalanya untuk kamu, bahkan aku selalu menjaga perasaan kamu dengan sangat baik, meskipun dulu aku pernah melakukan kesalahan tapi sekalipun aku nggak pernah bermain-main dengan wanita lain selain kamu, bahkan menyentuhnya seujung jari pun aku nggak pernah. Hanya kamu Sonya, hanya kamu satu-satunya wanita yang aku puja selama ini sampai aku rela memberikan apapun untuk kamu. Aku cuma ingin kamu nurut sama aku suamimu... Aku seolah udah nggak ada harganya lagi dimata kamu."

"Enggak mas, bukan gitu kam-"

"Sssttt... Sekarang terserah kamu, lakukan hal apapun yang menurut kamu benar, aku udah lepas tangan. Percuma aku larang-larang kamu toh laranganku juga udah nggak ada artinya lagi buat kamu. Setiap aku bicara, kamu selalu aja bantah, kamu mencari kebenaran kamu sendiri dan terus menerus mengungkit-ungkit kesalahanku. Disini aku memang yang paling bersalah, dan kamu adalah orang yang paling benar." Setelah mengatakan segala uneg-unegnya, Randy langsung pergi begitu saja meninggalkan Sonya, Sonya yang sudah menangis sesenggukan terus berusaha untuk mengejar sang suami yang tetap berjalan tanpa mau peduli dengan panggilannya.

"Mas aku mohon mas jangan begini. Aku minta maaf kalau aku salah, aku aku aku janji akan turutin kemauan kamu, apa aja ak-"

"Berhenti jadi dokter dan melahirkan anak ketigaku apa kamu bisa?"

Sonya langsung terdiam terpaku, permintaan Randy barusan begitu sulit untuk ia jawab secara langsung.

"Nggak bisa kan? Aku rela memberikan dunia untuk kamu karena aku begitu sangat mencintaimu, tapi kamu... Menyanggupi permintaan yang seharusnya wajib kamu jalankan saja kamu nggak bisa. Kalau kamu emang udah lelah sama aku, udah nggak cinta udah nggak ada rasa apapun, jadi aku nggak akan maksa kamu untuk terus bertahan, silahkan kamu berjalan sesuai dengan keinginan kamu."

Lemas sudah tubuh Sonya, bukan ini yang ia inginkan, Sonya hanya ingin pengertian dari Randy, tapi suaminya itu sudah terlalu sering memberikan pengertian untuknya, tapi dia sendiri yang terlalu bebal, Sonya terlalu meremehkan Randy, ia pikir Randy akan terus bersabar dan tak akan mungkin melakukan tindakan seperti ini, tapi ternyata kesabaran manusia memang selalu ada batasnya.

"Mas apa maksud kamu! Mas Randy jangan begini, aku mohon mas maafin aku, jangan pergi mas Randy aku bisa jelasin aku mohon mas.... MAS RANDY!!! AKU CINTA SAMA KAMU." terlambat sudah, Randy sudah memacu Bugatti Veyron nya dengan kecepatan tinggi. Sonya sudah tidak bisa menyusul suaminya lagi, yang hanya bisa ia lakukan saat ini hanyalah menangis tergugu meratapi segala kebodohannya.

⭕⭕⭕

TBC

Ditunggu vomment, 10 comment lgsg up Beby. 😘

How Deep is Your LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang