Namun, Apa Kau Pantas Kurindu?
Aku rindu kamu
Atau mungkin rindu kamu yang dulu
Atau mungkin juga hanya ilusi perwujudan dari kenangan kita yang menjelma menjadi rinduAku rindu atmosfer saat kau menatapku liar
Atau saat aku menahanmu pulang walau sudah larut
Aku rindu percakapan dalam kita yang akhirnya sia-siaNamun, bersamamu membuat warna asliku memudar
Membuat jati diriku tergores
Membuat kesehatan mentalku terguncangNamun lagi, semua lenyap saat sentuhanmu luluh lantahkan segalaku
Atau saat bibirmu menjawab semua kegelisahanku
Atau saat aku duduk di pangkuanmu dan memelukmuAku suka caramu menarikku dan masuk ke duniamu yang kacau balau
Membuat kontradiksi baru dalam tiap inchiku
Mencipta paradoks antara hati, jiwa, dan akal sehatkuNamun, bukankah terlalu banyak namun yang kuabai dan membuatku menjadi aku yang bukan aku?
Setiap sudut hatiku terinfeksi pandemi yang terus inginimu
Namun rupamu semakin memudar saat aku ada di kegelapan
Bukankah, kau berjanji akan tetap tinggal dan menetap?Aku hampir gila
Merasa tidak pantas dan takut tergantikan
Apa aku tidak cukup pantas, atau kamu yang tidak pernah puas?Aku terus berusaha ada dalam angan dan nyatamu
Hancur dan leburmu
Sangkal semua namunkuAku hampir putus asa
Kehilangan arah karena ikutimu
Terlalu banyak warna gelap dan abu-abu yang kau tuangAku sadar bagian terberat dari melepaskan bukanlah mencoba lupakan, namun menahan gejolak rindu ini
Namun bertapa tidak adilnya semesta, membiarkanmu tertawa bahagia saat aku kacau balau
Namun, sebenarnya, apa kau memang inginiku semenginginkan aku inginimu?
Rangkaian K a m u
Trixi AnnisaT R I X
I•••
Semoga pandemi akan covid-19 di seluruh dunia cepat berakhir, dan begitupun untuk pandemi rindu. Uwu
KAMU SEDANG MEMBACA
Rangkaian Kamu
PoetrySetiap detik rasanya aku membohongi diri, membunuh perasaan rindu yang menggebu. Terkadang, memang lucu, aku semembutuhkan kamu begini. Hahaha. Dengar tawa itu? Itu bukan tawa bahagia. Aku terlalu kacau, mengetahui kamu yang akhirnya jadi kalian.