"untuk orang yang sebentar lagi meninggal, bukankah kau terlalu tenang?"
byungchan membalikan badannya sehingga bersandar pada pagar di atap gedung kampus, matanya bertemu dengan pandangan heran pemuda jangkung itu.
"mungkin karena aku sudah mengalami semua hal yang dunia dapat tawarkan."
sosok itu menatap kasihan.
"hey, aku bahkan dapat melihatmu!" senyumnya ceria,
"lagipula, kematian itu takdir."
"jika orang mengetahui kapan waktu kematiannya, mereka akan melakukan hal-hal yang belum dapat mereka lakukan."
sosok itu berjalan hingga tepat berada di hadapan byungchan.
"aku dapat mengabulkan satu permintaanmu," seketika muncul helaian bulu putih mewah di udara, pemuda di hadapannya menunjukkan karya Tuhan yang paling indah.
"it's my job as an angel, you know?"
byungchan terkekeh geli, "baru tau aku, kalau ada malaikat yang pengen manusianya terbuai dengan hasrat duniawi."
sosok yang mengaku sebagai malaikat itu kini kembali menyembunyikan sayapnya, "ini namanya berkat, menolak berkat juga gak baik."
byungchan mangut-mangut, "kalau begitu, ada satu hal yang bikin aku penasaran banget dari awal."
malaikat itu menoleh cepat, "ya? katakan saja, apa pun itu akan kuwujudkan!"
"namamu siapa?"
"really?"
byungcha tertawa kecil, "apakah hal itu dilarang?"
"kau benar-benar manusia yang aneh."
byungchan hanya tersenyum, menikmati pemandangan dari atas situ.
"Lee Jinhyuk."
byungchan menoleh ke arah sosok itu.
"ingat dengan baik, kalau akhirnya kau menemukan hal yang kau mau, panggil namaku."
jinhyuk mengepakkan sayapnya sekali lagi dan terbang menjauh.
+++
suara ledak tawa yang keras membuat beberapa orang yang sedang bersantai di gazebo taman, termasuk byungchan, menoleh ke sumbernya. lima keturunan adam berjalan ke salah satu gazebo yang ditempati dua orang pemuda lain, tepat di sebelah byungchan.
"suara lu, tolol," senggol seorang pemuda ke salah satu temannya.
"sori, sori," temannya itu menyengir lebar, orang-orang kembali bergelut dengan kepentingannya masing-masing.
"kebetulan banget kita punya kelas kosong yang bareng," ujar seungyoun, pemuda yang tertawa tadi.
"bukannya kak seungyoun bolos, ya?" tanya pemuda manis berambut bata, eunsang.
"lu bolos?" tatapan tajam dari sejin melunturkan seunyum seungyoun.
"dosennya telat masuk tadi, gue kira gaada kelas," sergah seungyoun, "lagian, masa kalian bisa nongkrong, tapi gue malah mendekam di kelas?"
"lu liat sihoon, dong," ujar hangyul, "dia kosong lebih awal dari kita tapi di gazebo malah belajar."
seungyoun merangkul pemuda yang sedari tadi ikut menunggu bersama sihoon, "gue mah se-tipe ama yang ini. iya, gak, jun?"
junho melepas rangkulan seungyoun, "ogah gue disamain sama lu."
"rasain, tuh."
byungchan melirik ke arah kelompok tersebut, mereka lumayan terkenal di kampus. dari segi akademis, non-akademis, dan paras yang membuat orang iri.
KAMU SEDANG MEMBACA
chero • phobia ;; seungchan ✔
Fanfictionche•ro•phobia /n/ a phobia where a person has an irrational aversion to being happy. "𝓾𝓷𝓽𝓾𝓴 𝓸𝓻𝓪𝓷𝓰 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓼𝓮𝓫𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻 𝓵𝓪𝓰𝓲 𝓪𝓴𝓪𝓷 𝓶𝓮𝓷𝓲𝓷𝓰𝓰𝓪𝓵, 𝓫𝓾𝓴𝓪𝓷𝓴𝓪𝓱 𝓴𝓪𝓾 𝓽𝓮𝓻𝓵𝓪𝓵𝓾 𝓽𝓮𝓷𝓪𝓷𝓰?" "...