.depression.

50 8 2
                                    

"jadi, chan, lu beneran gatau mau minta permintaan apa?"

"hah?"

tanpa sadar, hanya itu yang keluar dari mulut byungchan. dia masih tidak dapat mempercayai apa yang baru saja seungwoo katakan.

"gue...gamau apa-apa," jawab byungchan akhirnya, masih sedikit linglung dengan kejadian ini.

"chan, coba pikirin baik-baik," bujuk seungwoo, "lu harus bersyukur bisa dapet kesempatan ini dan mungkin...lu bisa nyembuhin penyakit lu itu?"

byungchan serasa tertampar oleh kenyataaan.

"bentar, jadi lu waktu itu ngeliat gue sama jinhyuk?"

"yea, in coincidence."

"kakak bisa liat...malaikat?"

seungwoo mengangguk kecil.

"terus maksudnya 'bantuin' orang kayak gue, itu, gimana?"

seungwoo berpikir sejenak sampai akhirnya menjawab, "yahh...yang masih belum tahu mau minta apa, pokoknya, i'll make sure you make the right wish."

byungchan terdiam, ia lalu menundukkan kepalanya dalam.

"chan?"

"jadi ini alesannya lu nanya soal gue waktu itu?" tanya byungchan pahit.

melihat anggukan kecil dari seungwoo, tangan byungchan mulai meremat kain celana yang dipakainya keras.

"kak, selama ini kakak nemuin aku gara-gara soal ini?" tanya byungchan.

seungwoo terdiam.

"pertemuan kita juga waktu itu..." air mata mulai menetes dari netra byungchan, ia terisak pelan, "itu bukan kebetulan, ya?"

seungwoo membulatkan matanya, bukan ini yang ia mau.

ia mulai terisak pelan, "lu tau kenapa gue gak mau minta apa-apa?"

seungwoo menggeleng kaku.

"kalau gue sembuh, nanti gue berharap lebih, tapi akhirnya ada hal lain yang bikin gue berharap untuk bisa hidup lebih lama."

byungchan menatap nanar pada seungwoo, air mata mengalir di pipinya,

"elu yang bikin gue berharap lebih, woo."

seungwoo merasa jantungnya jatuh ke perut, ia mual, perasaan bersalah menggerogotinya. seungwoo tidak berani menatap byungchan sekarang, ia tidak pernah menyangka bahwa byungchan memandangnya seperti itu.

atau mungkin dia terlalu dibutakan dengan ego untuk meraih keberhasilan dalam membantu byungchan.

"tapi, ternyata lu disini out of pity–"

"chan..."

" –lu pernah gak sekali aja mandang gue tanpa ada rasa kasihan? mandang gue bukan sebagai orang yang harus lu 'tolong.' "

tidak mendapat jawaban, byungchan tersenyum getir, "jadi gini ya?"

"i...have no excuse," lirih seungwoo, "maaf byungchan."

"gue gabisa maafin lu sekarang," jawab byungchan pahit.

kepala seungwoo makin merunduk.

"makasih, kak, entah tulus atau enggak, tapi pengalaman 3 bulan ini ngebantu aku banget," ujar byungchan sambil berusaha untuk menyembunyikan suaranya yang bergetar.

"sampai jumpa, han seungwoo, tolong jangan pernah temuin gue lagi."

setelah mengucapkan hal itu, byungchan cepat-cepat membereskan barangnya dan pergi dari situ. seungwoo mengacak rambutnya gerang, bukan ini yang ia harapkan saat ingin menemui byungchan sejam yang lalu. matanya memandang kosong ke bawah –ditemani oleh dua gelas boba tea yang setengah habis– tanpa ia sadari tetesan air mata terjatuh ke pipinya.

chero • phobia ;; seungchan ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang