.anger.

136 22 0
                                    

"sampai kapan kau akan menatap ponsel itu?"

mata byungchan menyipit sinis.

"gausah ikut campur."

"your mouth sure can't spit nice stuff."

"gausah sok inggris."

"aduh, jadi malaikat pun tetep aja tertindas."

byungchan mengacuhkan jinhyuk, entah apa yang dia harapkan, tetapi matanya tidak dapat lepas dari layar itu.

"kau menunggu han seungwoo, itu?"

byungchan tertegun, "kau... tau darimana?"

"darling, i'm an angel."

raut bingung byungchan perlahan berubah menjadi percikan amarah, "ini bukan kerjaan lu, kan?"

"apa?"

"mendatangkan orang ke dalam hidup gue? hah, tentu saja, kenapa gue gak sadar?"

"hah?"

"orang populer, tampan, baik, dan idaman? cih, klise sekali," remeh byungchan,

"you're sure an angel, bahkan sampai tipe-ku aja kau tahu."

"byungchan,-"

"how?"

"aku gak ngerti kamu ngomong apa."

"gimana caranya lu ngehasut kak seungwoo? mana mungkin dia tiba-tiba masuk ke dalam lingkaran hidup gue? buku harian? kalau barang hilang tinggal dititipin saja. buat apa dia susah-susah nyari gue?!"

jinhyuk menatap datar pada byungchan yang berkaca-kaca.

"i didn't do anything."

"liar."

"i'm a freaking angel, for god's sake."

"semua itu terjadi karena memang harus terjadi," ujar jinhyuk, "tugasku hanya mengabulkan sebuah permintaan yang harus kau buat secara langsung."

byungchan terdiam.

"kamu terlalu paranoid, byungchan," kesah Jinhyuk.

"apa salahnya menerima seseorang dalam hidupmu? kau tidak wajib untuk mengajukan permintaan, tapi jangan menolak apa yang diberikan oleh-Nya."

jinhyuk memandang byungchan lembut, "and maybe this can help you to be a little bit better."

sebelum byungchan dapat membalas, ia merasakan getaran kecil dari ponselnya,

'+1120xxx : halo, ini han seungwoo.'

beberapa detik kemudian, ponsel itu berbunyi. mereka berdua berpandangan sesaat.

'+1120xxx is calling.'

+++

"makasih banyak, loh, byungchan."

"gapapa, kok, kak. anggep aja bales budi," byungchan menerima minuman dari seungwoo.

"agak ribet, kan? sori banget ya, chan, kita semua memang buta soal keuangan, terus lu satu-satunya anak akuntansi yang gue kenal."

seungwoo menghempaskan dirinya di sebelah byungchan, "orang yang biasanya bantuin kita lagi gak bisa dihubungin."

"santai aja, kak," byungchan tertawa kecil.

"abis ini ada acara apa? biar gue anter."

"eh? gapapa, kak, kelasku masih sejam lagi."

"kita nunggu bareng aja berarti."

chero • phobia ;; seungchan ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang