HATE !

405 54 4
                                    

Yeri berjalan sambil menangis. Entah dia berjalan kemana. Dia tidak tau. Ingin ke rumah Saeron tapi dia belum tau rumah Saeron dimana. Ingin pulang ke rumah, tapi entah kenapa malas untuk ke rumah.

Kepalanya pusing! Dadanya sakit! Hatinya gak karuan! Marah! Kesal! Muak! Benci! Bercampur aduk jadi satu.

Hari semakin malam. Jalan mulai sepi. Jalan yang Yeri injak seketika kabur.

Bruk!

Yeri terjatuh. Pingsan.































Skip-

Pagi

Sreettt

Bunyi hordeng yang di geser, membuat cahayanya masuk kedalam. Sehingga seseorang yang sedang tidur pun merasa tidak nyaman dan terbangun.

"Nghh"

Yang berada di ruangan ini adalah Yeri. Perlahan dia membuka matanya. Melihat sekeliling ruangan itu. Terlihat asing baginya.

"Gu-gue dimana?"-kata Yeri sambil memegangi kepalanya yang sedikit pusing.

Kepalanya menoleh dan mendapati seseorang di dekat jendela. Yeri tidak terlalu jelas melihatnya karna sedikit pusing dan terpancar sinar matahari. Namun Yeri seperti mengenal postur tubuh itu.

Orang itu berjalan ke arah Yeri. Semakin mendekat. Yeri menyipitkan matanya agar bisa melihat dengan jelas.

Dan setelah orang itu berada di samping kasur, Yeri baru bisa melihatnya dengan jelas. Matanya seketika menoleh ke arah lain. Malas melihat orang di sampingnya ini.

"Lo di apartemen gue"-kata orang itu. Masih berdiri di samping ranjang.

"Lo ngapain bawa gue ke apartemen lo?"-ucapnya dengan nada dingin.

"Lo semalem pingsan di jalan"

Yeri bersmirk "sok peduli banget lo sama gue"

"Di tolongin gatau terima kasih!"

"Gue gak butuh pertolongan lo! Dan gak sudi bilang makasi sama lo!"

Yeri mencoba untuk bangun, tapi kepalanya sakit, dia tahan dan segera beranjak dari kasur.

"Mau kemana lo!"

"Bukan urusan lo!"

Yeri jalan ke arah pintu dengan gontai karna kepalanya yang pusing. Jungkook, ya Jungkook yang membawa ke apartemen miliknya. Jungkook ngikutin Yeri.

"Gausah ngikutin gue!"-kata Yeri seraya menunjuk Jungkook dengan tatapan yang tajam.

Jungkook terdiam.

"Gue benci sama lo Jungkook!"-lanjutnya.

Deg.

Jungkook? Dimana kata ka yang biasa dia sebut?

Yeri segera membuka pintu dan keluar.

Brak!

Yeri gak peduli itu apartemen Jungkook. Pintunya ia banting sekuat-kuatnya.

Jungkook terdiam. Entah kenapa dadanya jadi sesak. Merasa tidak enak? Merasa bersalah? Atau bagaimana? Entahlah.

Yeri sekarang sudah menaiki taksi. Dia menangis di dalam sana. Hatinya sangat hancur sekarang. Kejadian semalam terus terngiang di fikirannya. Di tambah pagi ini juga.

"Neng? Kita mau kemana?"

Jadi dari tadi mereka cuma muter-muter aja. Yeri gak bilang mau kemana, cuma nyuruh jalan aja ke supir taksinya.

About Our Love [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang