"Dara cepetan masuk!"
"Gimana kabar Ayah, dia beneran pulang hari ini?"
Dania tersenyum kecil "Ada masalah di penerbangannya. Jadi dia ngga bisa pulang hari ini"
Dara menghembuskan nafas lega,
"Kenapa kamu?" Tanya Dania menatap Dara yang menggenggam erat kresek berisi kangkung.
Dania tertawa "Dari cowok itu?"
"Hehehe, iya Bu"
"Suruh dia beliin kamu coklat, jangan kangkung"
Dara hanya tertawa kecil.
Ia menepuk jidatnya "ah, lupa minta nomor telepon Deva"
"Bu, aku mau keluar ya"
"Ngga boleh. Baru aja pulang"
Dara hanya mengangguk-angguk kecil "Ah, iya Bu" ia berjalan ke kamarnya.
Dania membuntuti dari belakang, "Kamu suka sama dia?"
"Siapa?"
"Deva"
Dara membuang wajahnya "Apasih bu, ngga lah"
"Ngga apa-apa kok sama Deva"
"Ah ibu" Dara membalikan tubuhnya membelakangi Dania.
"Ibu mau keluar"
"Mau kemana?"
"Ada urusan bentar"
Dara mengangguk kecil. Ia menarik selimutnya hingga atas kepala.
...00:00
+6282136738...
Ini nomor gue.Dara mengucek matanya, "ketiduran"
Ia mengambil handphone di samping tempat tidur.
"Deva?" Ia tersenyum simpul.
+6282133871...
Gimana bokap lo, udah pulang?5 menit berlalu, Dara masih menggenggam handphone di tangannya. Satu notifikasi masuk.
+6282136738...
Bokap?Ia mengernyit
+6282133871...
Iya, bukannya lo bilang bokap lo pulang?+6282136738...
Kapan gue bilang?+6282133871...
Lo siapa?+6282136738...
Haha, gue Davian.Dara meletakan kasar ponselnya, ia kembali menarik selimut hingga atas kepala.
Matanya sama sekali tidak bisa terpejam. Terus terjaga hingga akhirnya pagi mendatang.
"Dara! Bangun, kamu kesiangan tuh!"
Dara memeluk guling di sampingnya "5 menit lagi bu"
"Sekarang jam setengah 8 Dara!"
"Ah ibu, aku kan udah biasa kesiangan"
"Yaudah, ibu pergi kerja duluan aja"
"Hmmm"
Dania membuka gerbang pintu rumahnya, ia berjalan menjauh.
Sementara Dara tengah membuka matanya perlahan, mengambil handphone di sampingnya.
Satu pesan belum terbaca dari:
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu ikatan
RomanceAku dan dia berada dalam satu ikatan yang awalnya sama sekali tidak terduga. Satu ikatan yang menarik kami dalam fase keraguan dan kebingungan. Kami berada dalam titik ingin keluar tapi terlanjur masuk kedalam jurang yang telah kami buat sendiri. ...