BAB 5

6 1 1
                                    

Perlahan Deva turun dari motor. Ia menenteng tasnya yang kosong. Ayahnya nampak di depan pintu, menunggu kepulangannya.

"Apa-apaan ini? Kenapa hasil tes kamu begini?!" Deva menunduk, sama sekali tidak berani menatap mata ayahnya.

"Sudah saya bilang berhenti merokok, dan sayangi diri kamu sendiri Deva!"

Deva menutup matanya, "Maaf"

"Kamu pikir setelah anak saya berikan itu padamu saya akan acuh pada apa yang ada di dalam diri anak saya?"

Deva terdiam, "Masuk, perbaiki pola hidupmu"

"Tadi Dar,.."

"Saya tidak mau mendengar penjelasan kamu. Saya tidak mau kehilangan anak saya untuk kali kedua"

Deva terdiam, berjalan menjauh dari ayahnya.

Ia membanting tasnya ke sembarang arah, merebahkan tubuhnya diatas kasur empuk miliknya.

"Persetan dengan kesehatan!"

Deva memeluk guling di sampingnya, mengambil foto dari bawah bantal, "Jadi dia, Bintang"

Deva mengambil ponsel, mengetikan beberapa pesan pada Dara.

+62821756836...
Rambut lo udah di warnain jadi item lagi kan? Besok ada razia.

+6282133871...
Kenapa? Mau liat?

+6282133871...

+6282133871

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

+6282133871...
Puas lo?

Deva tersenyum simpul.

+62821756836...
Ra

+6282133871...
Apa?

+62821756836...
Jangan pernah jatuh hati sama gue.

+6282133871...
Heh, lo ga waras? Sampai kapanpun gue ngga akan pernah jatuh hati sama berandalan kaya lo.

+62821756836...
Bagus, gue pegang omongan lo. Karena sampai kapanpun, kita ngga akan pernah bisa bersatu.

+628213871...
Lo sakit? Dasar gajelas.

Dara mengernyit, kemudian menggelengkan kepala, "Dasar ga waras"

"Beliin mamah buah ke supermarket sana" Dania menatap Dara dari depan pintu kamar.

Dara berdiri "Males"

"Cepetan!"

Dara memajukan bibirnya, ia mengambil jaket dari lemari dan lekas pergi setelah mendapat uang dari Dania.

"Panas"

Dara terdiam menatap lurus ke depan, matanya sama sekali tidak berkedip, tubuhnya terdiam, mematung, "Dara?"

Satu ikatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang