22. Kerajaan Pusat

1.1K 175 16
                                    

"Sudah siap?" Semua mengangguk. Kemudian saling berpegangan tangan satu sama lain. Dalam hitungan detik, mereka sudah berada di kerajaan pusat, yang terletak ditempat yang tidak pernah dijamah oleh manusia biasa tentunya.

12 gadis itu memakai gaun yang entah kebetulan atau tidak, sesuai dengan warna resmi masing-masing. Iya, setelah memutuskan untuk melakukan pertemuan dengan beberapa Dewa yang bersangkutan, setelah ini mereka akan terus datang untuk memenuhi janji.

Bisa dibilang mereka akan sibuk ditempat asli mereka.

"Salam kami Yang Mulia," hormat Eunbi menunduk, diikuti yang lainnya di belakang.

"Aku Dewa para Dewa, mempersilahkan kalian untuk bergabung dengan lainnya." Eunbi mengangguk, kemudian menyuruh 11 gadis lainnya duduk berhadapan dengan beberapa orang penting yang tercatat dalam buku sejarah 'mereka'.

Aku tidak melihatnya. Di mana dia?

"Cari siapa?"

"Tidak, aku hanya sedikit takjub melihat kerajaan ini."

"Ini pertama kalinya kau datang kemari?"

"Tidak juga."

"Ya sudah, ayo duduk."

Sebelumnya mereka sudah memberi hormat kepada senior-senior sekaligus guru mereka. Mungkin sudah 400 tahun terakhir mereka tidak pernah berkumpul seperti ini. Bedanya, dulu mereka berkumpul dengan kebencian dan dendam yang tertanam dihati masing-masing. Tapi sekarang mereka berkumpul sebagai saudara.

Senior mereka pun turut bahagia ketika tahu 12 gadis ini akhirnya melakukan perdamaian. Mereka mengerti betul bagaimana perasaan Eunbi dan lainnya. Pasti sulit, tapi membuahkan hasil yang menguntungkan. Mereka berpikir seperti itu, karena mereka sudah pernah mengalaminya.

"Sebelum memulainya, aku akan memperkenalkan dua Dewa yang berdiri dibelakangku." Eunbi dan lainnya hanya mengangguk.

"Dia Dewa Waktu. Dia sudah hidup lebih lama dariku. Kira-kira sudah 993 miliyar tahun. Bisa dibilang, dia paling tua diantara Dewa-dewa lainnya." Wow, hanya kata itu yang dapat keluar dari mulut mereka.

"Lama tidak bertemu Jang Wonyoung." Wonyoung langsung berdiri dan memberi salam hormat kepada orang yang pernah menemukannya waktu kecil dan mengangkatnya sebagai keturunan Orion.

"Salam dariku Ayah." Dewa Waktu mengulum senyum. Ia menggerakan tangannya, mengeluarkan sebuah kekuatan untuk memberikan sepucuk bunga kepada Wonyoung. Membuat gadis itu tersenyum malu.

"Jangan coba-coba merayu putrimu sendiri. Ingat, kau sudah tua. Iya, meskipun wajahmu tetap muda seperti mereka." Sang Dewa terkekeh kecil setelah mengatakan itu.

Hwang Minhyun. Dulunya hanya pria biasa, namun takdirnya mengatakan bahwa tempat paling tinggi akan ia dapatkan. Iya, seperti inilah Minhyun. Diangkat sebagai keturunan Perseus dan menjadi Dewa para Dewa.

Sedangkan Dewa Waktu atau sebutan lainnya sebagai Dewa Laut, bernama lengkap Yoon Jisung. Dewa yang sudah lama hidup di dunia. Bahkan melebihi Minhyun. Jisung yang telah menemukan  Wonyoung dan mengangkatnya sebagai keturunan Orion. Karena Jisung yakin, Wonyoung salah satu keturunan yang bisa membawa kedamaian dan ketenangan untuk semua orang.

"Disebelahnya ada Dewa Kematian. Yeah, kalian tau bagaimana dinginnya Dewa yang satu ini. Bahkan aku pernah takut dengannya saat kali pertama melakukan pertemuan." Minhyun kembali terkekeh.

"Apa kabar Kim Minju, Nako." Keduanya langsung berdiri, melakukan hal sama seperti yang Wonyoung lakukan beberapa saat lalu.

"Salam kami Ayah." Dewa Kematian hanya mengangguk dengan wajah datarnya.

12 Descendants of Constellations Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang