Aku langsung pergi menuju parkiran dan melajukan mobilku keluar jalan Ibu Kota Seoul, mengabaikan panggilan terakhir Direktur.
Pikiranku sejak tadi siang tidak fokus, terhalang oleh hal-hal aneh yang mulai memenuhi otakku.
"Sial!" Umpatku.
Sudah kelima kalinya Seya tidak menjawab panggilanku. Dia membuatku khawatir.
apa dia marah padaku?
seharusnya aku tidak mengatakannya tadi siang, seharusnya aku lebih bersabar, seharusnya aku menahan keinginanku, seharusnya aku membiarkannya menggapai cita-cita. Dan masih banyak kata 'seharusnya' yang belum kumasukan dalam list.
bagaimana jika dia sudah tidak nyaman lagi bersamaku karena aku terus menekannya untuk menikah denganku?
Aku tidak sanggup jika harus kehilangannya.
Tak sadar aku memukul-mukul stir mobil, "Ah! Kenapa pikiran semacam ini ada diotakku?!" Aku berteriak seperti orang gila.
Tiba-tiba ada panggilan masuk di ponselku yang kuyakini dari kekasihku.
Tanpa mengalihkan fokusku pada jalan buru-buru aku menjawabnya.
"Sayang!"
"AKU ATASANMU, BUKAN KEKASIHMU SEKRETARIS JEON!"
Spontan aku langsung menjauhkan ponselku dari telinga karena tak tahan dengan suara berisik di seberang sana.
Kim Taehyung Sajangnim.
Aku kembali menempelkan ponselku diantara telinga dan bahu. Sementara kedua tanganku memegang kendali stir.
"Kenapa tadi kau tidak menjawab panggilanku? Aku memanggilmu karena ada berkas yang belum kau selesaikan. Sekarang kau dimana?"
"Pergi menyelamatkan masa depan saya." Kataku begitu saja.
"Apa-apaan itu? Sekarang cepat menghadapku di ruanganku!"
"Saya minta maaf, Sajangnim. Untuk sekarang saya tidak bisa."
"Hey! Kau ingin kupecat?! Jangan main-main Jeon Jungkook!"
"INI ANTARA HIDUP DAN MATI SAYA, SAJANGNIM TIDAK AKAN MENGERTI!"
Aku memutuskan telepon secara sepihak, lalu membuang ponselku ke kursi di sebelah.
•••
Aku memarkir mobilku sembarang dan berlalu memasuki kediaman keluarga Song.
"Jungkook?"
Nyonya Song sangat terkejut saat melihatku.
Aku melihat ke segala penjuru ruangan. Tidak kutemukan sosoknya. Kekhawatiranku semakin bertambah.
"Jungkook-ah, ada apa? Apa terjadi sesuatu?" Tanya Nyonya Song bertubi-tubi yang sudah ada di depanku, memegang kedua bahuku kuat. Aku malah membuatnya panik.
"Dimana Seya, ommonim?" Panggilan akrab saat aku bertemu beliau.
"Seya belum pulang, apa yang terjadi?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Another Coming
RomanceKeinginan Jeon Jungkook membangun keluarga bersama Song Seya selalu terhambat. Sulitnya mendapat jawaban dari sang kekasih dan beberapa rintangan mulai berdatangan menghujam kapal mereka. Mampukah mereka bersama sampai akhir atau apakah kapal mereka...