Mew mendirikan Manajemen agency artisnya sendiri, semenjak mengenal Gulf, Mew bertekad menjalani karier nya dengan serius. Sekarang bahkan menjadi salah satu Agency artis yang besar di Thailand.
Jadi setelah acara pernikahan Mew memang tidak bisa libur lama-lama dan melanjutkan pekerjaannya.
Sepulang dari kantor jam menunjukkan angka 7 malam, Mew melihat Gulf yang sudah tertidur di ranjang.
Masih terlalu awal untuk jam tidur Gulf.
Tumben sekali, jam segini sudah tidur.
Merasa aneh Mew berniat membangunkan istrinya, menanyakan apakah dia sudah makan malam.
"Gulf.. sayang.. apa kau sudah mak.. Astaga Gulf, kenapa kau pucat sekali, kau juga berkeringat, badanmu terasa hangat. Hey.. sayang, ada apa denganmu?" Mew menyibakkan rambut basah Gulf yang menutupi wajahnya.
"Euhm.. kau sudah pulang Phi? kepalaku pusing sekali dan rasanya lemas, maaf ak belum membuat makanan untukmu, pesan saja ya?" Ucap Gulf lemas.
"Kenapa kau malah memikirkan itu, apa kau sudah minum obat?" Mew mulai khawatir.
Gulf menggeleng pelan.
"Tunggu sebentar."
Mew beranjak mengambil obat untuk Gulf dan memesankan bubur untuknya.
"Gulf, ayo makan dulu buburnya setelah itu minum obat dan kau bisa tidur dengan nyaman."
Gulf menyandarkan badannya ke kepala ranjang dan mengganti bajunya yang basah dibantu Mew.
Setelah memakan buburnya yang hanya beberapa suap, karena Gulf merasa sangat pusing membuatnya tidak selera makan, Gulf meminum obatnya. Mew memeluk Gulf sampai mereka berdua akhirnya tertidur.
..
.
Keesokan Paginya~
"Huuggghhh... Eummhhh..." Gulf yang tertidur dalam pelukan Mew mengerutkan dahinya karena merasakan perutnya yang begitu mual.
Gulf berusaha menahannya dan melanjutkan tidurnya dengan mendusalkan kepalanya dileher Mew, karena sungguh dia masih sangat mengantuk.
"Eungh.." Mew merasakan pergerakan Gulf, dia semakin memeluk Gulf dengan erat.
"Phiiii... Lepaaaasss.." Gulf menggeliat pelan.
"Huh? kenapa?" Mew melonggarkan pelukannya dan diliatnya Gulf beranjak lari ke kamar mandi.
Terdengar suara Gulf yang sedang muntah, Mew pun segera berlari menyusulnya.
Dilihatnya Gulf sedang menunduk didepan wastafel kamar mandi, kedua tangannya berpegangan erat dipinggir wastafel.
"Sudah ya, sudah tidak ada lagi yang bisa kau keluarkan sayang.." Mew mengelus punggung Gulf pelan, kemudian memberika air dalam gelas untuk Gulf berkumur.
"Istirahat lagi ya, sepertinya kau belum sembuh benar." Mew menggendong Gulf ala koala dan Gulf menyerukkan kepalanya dibahu Mew, menghirup aroma suaminya yang selalu bisa membuat nya nyaman.
Mew menyeka keringat dingin di dahi istrinya dengan telaten.
"Kita kerumah sakit ya?" Tawar Mew pada Gulf.
"Ga mau Phi, istirahat dirumah saja, nanti juga akan sembuh." Kekeuh Gulf. Mew menghela nafas pelan.
"Sampai sore ini, jika belum membaik kau harus ke rumah sakit." Final Mew.
"Bukannya Phi ada rapat hari ini? Kenapa belum bersiap?" Gulf mengalihkan pembicaraan.
"Dasar anak nakal, memangnya dengan siapa kau bicara, berani-berani nya mengalihkan pembicaraan." Mengusak rambut Gulf dan terdengar kekehan Gulf.
"Ak tak apa Phi, istirahat sebentar juga membaik. Phi berangkat saja.." Gulf memegang wajah Phi nya.
"Ak akan telp mama untuk menemanimu selama ak ke kantor, tidak ada lagi protes, ak tidak akan bisa tenang jika meninggalkan mu yang sedang sakit sendirian." Ucap Mew.
"Jangan begitu Phi, Mama yang akan repot jika Phi menghubungi Mama. Ak sungguh tidak apa-apa, ak hanya kelelahan saja. Ak janji, ak akan istirahat seharian ini." Ucap Gulf.
Terdengar Mew menghembuskan nafasnya,
"Akan Phi usahakan pulang cepat hari ini. Phi bersiap-siap dulu kalau begitu."
.
.
.
Tbc~
KAMU SEDANG MEMBACA
Soul
FantasyKehidupan rumahtangga Suppasit Jongcheveevat (Mew) Nickname Mew dan Kanawut Traipipattanapong (Gulf) Nickname Gulf. Disclaimer : Alur cerita dan karakter tokoh hanya imajinasi author.,