Bab 6

2.2K 137 1
                                    

Kini Papah, Bunda, Melvin dan Prilly sedang sarapan pagi bersama. Seperti biasa selalu canda dan tawa menghiasi meja makan ini.

"Pah, bun, nanti malam ily diundang makan malam sama Keluarga Ali teman ily, teman nya ka Melvin juga"

"Yaudah, kamu kesana naik apa?" tanya Papah

"Ka Melvin yang nganterin ily, iya kan ka?" Melvin yang sedang menyuap nasi itu langsung tersedak dan langsung memberikan tatapan tajam kepada Prilly.

"Gamau"

"Ayo lah ka, anterin ily yaudah kalo gamau nganterin ily bawa mobil aja"

"Bawa mobil mah berat ily" canda Papah

"Emang ily kuat?" tambah Melvin

"Ah Papah sama Ka Melvin sama aja, sama-sama nyebelin" Prilly langsung melanjutkan makannya yang sempat tertunda.

"Non ily di depan ada teman nya itu lagi nunggu, Bibi suruh masuk tapi dia bilang nunggu di luar aja" ucap Bibi

"Siapa bi? Suruh masuk aja sekalian sarapan bareng disini" balas Bunda

"Teman nya teh kasep pisan, yaudah bibi panggil dulu" Bibi pun berjalan menuju pintu utama

"Aden masuk aja dulu yu" Setelah itu teman nya Prilly pun langsung mengikuti bibi. Dan bibi mengantar nya sampai ke ruang makan.

"Ali" Prilly yang baru saja selesai sarapan terkejut melihat kehadiran Ali yang belum lama datang bersama bibi.

"Hai Pril, Pagi Om, Tante, Vin. Maaf menganggu sarapan kalian"

"Hai, sini duduk dulu jangan berdiri terus udah tinggi nambah tinggi ntar" ajak Bunda. Ali berjalan mendekati meja makan dan duduk di samping Melvin yang langsung berhadapan dengan Prilly.

"Nama kamu siapa?" tanya Papah

"Saya Ali om" balas nya

"ily memang pintar milih pacar liat aja pacar nya aja seganteng ini" goda Papah

"Apaan si Papah mah, ily ga punya pacar tau tanya aja ka Melvin" Kini Prilly sedang meminta dukungan dari Kaka nya.

"Iya Pah ily ga punya pacar, tapi ily suka sama Ali" ucap Melvin yang langsung dapat cubitan dari adik nya itu.

"Sakit gila"

"Bodo ga perduli tuh ily wlek" balas Prilly sambil menjulurkan lidah nya meledek Melvin. Bunda, Papah dan Ali hanya tersenyum melihat mereka.

"Ali, udah sarapan?" tanya Bunda

"Udah ko tante tadi sebelum ke sini Ali sarapan dulu" jawab Ali sambil tersenyum, manis banget gila senyum nya.

"Jangan panggil tante, panggil Bunda aja"

"Nah benar kata Bunda, panggil Papah aja" ucap Papah, Ali tersenyum. Benar-benar menghangat kan keluarga ini.

"Yaudah Bunda sama Papah tinggal dulu ya, Ayo Melvin jangan ganggu adik kamu pacaran" goda Bunda

"Gue ke kamar dulu" Dan kini tinggal Ali dan Prilly di meja makan.

"Ayo ikut ily" Prilly pun berjalan keluar dari meja makan dan di ikuti Ali. Seperti nya Prilly menuju Rumah Pohon Doraemon yang berada di belakang halaman rumah nya.

"Sini naik" ajak Prilly pada Ali yang masih di berada di bawah. Ali pun langsung menaiki tangga itu menyusul Prilly yang sudah terlebih dahulu sampai di atas.

"Kalo mau ketawa jangan di tahan, ily memang suka segala nya tentang Doraemon" Ali yang sedari tadi menahan tawa nya pun pecah juga. Dia bingung dengan gadis mungil ini yang masih saja menyukai karakter Doraemon. Lucu sekali.

"Lo suka Doraemon?" tanya Ali

"Bukan suka tapi ily cinta Doraemon" balas Prilly sambil membalas tatapan Ali yang sedang menatapnya.

"Ada apa Ali kesini? Tau darimana rumah ily?"

"Gue mau bilang nanti jam 7 malam gue jemput"

"Oke, tapi Ali tau dari mana rumah ily?" tanya Prilly lagi

"Kepo"

"Ih Ali nyebelin" sahut nya, Ali yang melihat Prilly kesal pun mengacak-acak rambut Prilly, menggemaskan pikir nya.

"Gue balik" ucap Ali yang mulai turun dari rumah pohon doraemon milik Prilly. Dan pamit kepada Papah dan Bunda.

...

Kini malam sudah tiba, Prilly sudah siap dengan pakaiannya. Dia memakai dress dengan warna navy, dan rambut dia biarkan tergerai. Tidak lama kemudian Ali datang dengan mobil nya, dan mulai memasuki halaman rumah Prilly.

Ali mulai turun dari mobil betapa terkejut nya Prilly ternyata Ali juga memakai jaket yang senada dengan warna dress nya, Ali juga tidak kalah terkejut nya padahal mereka tidak janjian untuk memakai warna yang senada.

"Udah siap?" tanya Ali, Prilly menganggukan kepala nya sebagai jawaban.

"Bunda sama Papah kemana?"

"Ada di dalam, Bunda, Papah. Ali udah datang nih" Panggil Prilly. Kemudian tidak lama Bunda sama Papah keluar.

"Hai Bun, Pah" sapa Ali sambil bersalaman dengan mereka.

"Hai calon mantu, kamu ganteng banget" goda Bunda

"Bunda ah" balas Prilly

"Yaudah sana hati-hati, Papah titip Prilly ya Li. Prilly kalo laper suka galak" ucap Papah, Ali tertawa mendengar ucapan Papah Prilly itu.

"Ali sama Prilly pamit dulu ya Bun Pah, pasti Ali jagain ko Prilly nya"

Setelah bersalaman dan pamit Ali dan Prilly langsung memasuki mobil, menuju rumah Ali.

"Kaka lo kemana?" tanya Ali memecahkan keheningan.

"Biasa dia main sama teman-teman nya" balas Prilly. Prilly melihat ke arah Ali, benar-benar tampan walau pun sedang menyetir. Ali yang merasa di perhatikan pun langsung membalas tatapan Prilly.
Yang di tatap malah salah tingkah, dasar Prilly.

Mobil Ali mulai memasuki perkarangan rumah. Ali membuka kan pintu mobil untuk Prilly. Ali berjalan duluan dan Prilly mengikuti nya. Sudah sampai di ruang tamu Prilly melihat sekitar, ada sebuah foto keluarga disana. Seperti nya itu foto keluarga Ali.

"Ayo Pril" Panggil Ali yang berhasil membuat Prilly menjadi sadar dari lamunan nya.

"Malam tante, om" sapa Prilly. Kedua orang tua Ali sudah berkumpul di meja makan.

"Malam juga cantik, sini duduk dekat tante" Prilly langsung duduk disebelah Mamah Ali, dan Ali mengambil duduk disebelah Papah nya.

"Ayo dimakan makanan nya" ucap Mamah Ali. Prilly langsung menyantap makanan nya.

"Nama kamu siapa?" tanya Papah Ali, demi ini berasa lagi interview untuk calon mantu aduh, ily pasti bisa.

"Prilly, om" balas Prilly sambil tersenyum ramah.

"Jangan panggil om, panggil Papah aja" ucap Papah

"Siap om, eh maksud nya Papah" ucapan Prilly yang terdengar salah tingkah itu membuat Papah Ali tersenyum, Ali yang melihat Papah nya tersenyum juga ikut tersenyum. Baru kali ini Papah nya bisa tersenyum seperti itu lagi, setelah kejadian yang menimpa keluarga nya beberapa tahun lalu yang membuat Papah nya seperti ini.

Minggu, 05 April 2020

Because Of You, Prilly!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang