Bab 9

2K 125 1
                                    

Kini murid-murid sudah di pulang kan cepat, Sekolah di penuhi oleh Polisi yang sedang melakukan penyelidikan. Mengumpulkan bukti dan juga Sanksi untuk di proses dengan hukum yang berlaku. Salsa kini sudah berada di tahanan kantor Polisi.

"Tolong selamat kan adik saya Dok"

"Kalian tunggu disini" ucap Suster

Prilly memasuki ruang UGD, Melvin, David dan juga Alvin sedang menunggu Dokter yang sedang melakukan operasi. Sudah 3 jam berlalu, Belum ada satu pun Dokter atau Suster yang keluar dari Ruang Operasi.

"Gue minta maaf, seharus nya yang berada di UGD itu gue bukan Prilly" ucap Ali yang sudah ada di hadapan Melvin

"Salsa dimana?" tanya Melvin

"Dia udah di tahan" jawab Ali

Ali duduk di sebelah Melvin, Tidak lama Bunda dan Papah Prilly datang.

"Bagaimana keadaan adik mu?" tanya Bunda

"Bunda jangan nangis. Nanti kalo ily liat pasti dia bakalan sedih" ucap Melvin sambil menyeka air mata sang Bunda.

"Kenapa ini bisa terjadi?" tanya Papah

"Maaf Pah, seharus nya Ali yang berada di UGD sekarang bukan Prilly" jawab Ali menundukkan kepala nya

"Kamu jangan bicara seperti itu Ali, pasti Prilly sedih kalau mendengar kamu berbicara seperti itu" ucap Papah memeluk Ali

"Bisa saya berbicara dengan keluarga nya?" tanya Dokter

"Kami keluarga nya Dok" jawab Melvin

"Saya ingin menjelaskan keadaan Pasien Prilly, Pasien mengalami cedera yang cukup parah. Untuk saat ini kita akan melihat perkembangan kondisi Pasien jika Pasien sudah siuman"

Penjelasan itu membuat semua nya terdiam, semoga Prilly dapat bertahan.

...

Sudah 5 hari Prilly belum sadarkan diri, Semua nya setia untuk menjaga Prilly secara bergantian. Melvin sudah kembali bersekolah seperti biasa. Hingga akhir nya bel pulang sekolah berbunyi. Melvin, David, dan juga Alvin mulai meninggalkan halaman sekolah dengan menggunakan mobil Melvin. Kini giliran mereka yang akan menjaga Prilly.

"Bunda pulang dulu aja, sekarang biar Melvin sama mereka yang menjaga Prilly" ucap Melvin

"Permisi"

"Sini masuk Li" ucap Bunda, Ali langsung menyalami tangan Bunda. Di sebelah tangan Ali sudah membawakan boneka Doraemon berukuran sedang.

"Liat deh ily, Ali bawa boneka kesukaan kamu tuh. Kamu bangun ya sayang jangan tidur terus, Bunda kangen banget sama kamu. Bunda pulang dulu ya sayang" Bunda pergi meninggalkan ruangan Prilly. Tersisa Melvin, Alvin, David dan juga Ali tentu nya. Mereka memperhatikan Prilly, sudah lama rasa nya mereka tidak mendengar suara berisik Prilly.

 Mereka memperhatikan Prilly, sudah lama rasa nya mereka tidak mendengar suara berisik Prilly

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melvin membuka ponsel nya, melihat foto diri nya dengan Prilly. Terekam jelas dimana Prilly memaksa Melvin untuk tersenyum saat di abadikan foto ini. Tidak sadar air mata nya jatuh, sungguh Melvin benar-benar merindukan adik nya itu. Please Pril, bangun. Buka mata lo. Batin nya.

Terkadang kita baru merasa kan kehilangan di saat seseorang itu pergi, meninggal kan kita. Entah itu untuk sementara atau selama nya. Kehadiran yang awal nya kita tidak ingin kan berubah menjadi sebuah kenyamanan.

Prilly mulai membuka mata nya perlahan, Ali yang menyadari itu langsung memanggil dokter. Dokter datang dan memeriksa keadaan Prilly.

"Dok, bagaimana keadaan Prilly?" tanya Ali

"Pasien masih sangat lemah, jadi biar kan Pasien beristirahat dan jangan lupa untuk selalu ajak Pasien berbicara" ucap Dokter tersebut yang merupakan Om dari Alvin

"Ily jangan tidur terus dong gue kangen berantem sama lo" Melvin berusaha untuk mengajak adik nya itu berbicara. Ali, Alvin, dan juga David pun mengajak Prilly berbicara.

"Kepala ily pusing banget" ucap Prilly yang mulai berbicara walau pun keadaan nya masih sangat lemah.

"Pril, lo jangan maksain diri lo dulu. Kondisi lo masih belum memungkin kan" ujar David, Prilly melihat ke sekeliling nya dan mata nya tertuju pada boneka Doraemon berukuran sedang pemberian Ali itu.

Melvin yang melihat itu langsung menaruh boneka Doraemon tersebut di samping Prilly, dan dia tersenyum.

"Ini boneka dari Ali" ucap Melvin, Prilly langsung menatap Ali yang sedang menatap nya. Ingin sekali mengucap kan terima kasih namun seperti nya kondisi Prilly masih sangat lemah untuk berbicara, jadi dia hanya tersenyum untuk mengucapkan terima kasih.

"Alhamdulillah kamu udah bangun sayang" ucap Bunda yang datang bersama Papah. Mencium kening Prilly yang membuat Prilly terpenjam.

"Kamu tidur aja ya, Biar kondisi kamu membaik" saran Papah, Prilly pun mengikuti apa yang di katakan oleh Papah nya. Dan mulai memejamkan mata.

"Cari makan yu" ajak Alvin

"Iya gue laper banget nih" ucap David, dan itu di balas anggukan oleh Melvin. Sedari pulang sekolah mereka belum makan apapun. Melvin, Alvin dan juga David langsung berdiri dari tempat duduk nya.

"Ali, lo ngapain masih di situ? Ayo ikut" ajak Melvin, Ali pun mengikuti mereka. Dan mulai mencari restoran terdekat untuk membeli makanan. Untung saja sekarang masih pukul 8 malam jadi masih banyak restoran yang belum tutup.

"Lo mau pesen apa Li?" tanya David

"Samain aja"

Mereka akhir nya memesan nasi goreng dan mulai melahap nya. Ali hanya jadi pendengar yang baik di antara obrolan mereka saat ini.

"Gue minta maaf Vin sama lo karena waktu itu gue udah rebut Salsa" ucap Ali yang mulai berbicara

"Seharus nya gue yang minta maaf karena gue main nonjok lo begitu aja, tapi berkat lo gue bisa terlepas dari wanita gila itu si" jawab Melvin yang membuat mereka semua tertawa

"Bener banget Salsa bener-bener gila" tambah David

"Damai?" tanya Ali sambil mengulurkan tangan nya. Dan langsung di balas oleh Melvin

"Damai" Mereka akhir nya mengobrol kan sesuatu yang membuat mereka tertawa. Ternyata benar kita tidak ada yang pernah tau ke depan nya seperti apa. Bahkan musuh bisa menjadi teman, dan teman bisa menjadi musuh. Dunia selalu berputar, terkadang kita berada di atas namun bisa juga kita akan berada di bawah.

Jika kalian berfikir bahwa hidup ini tidak adil, cobalah kalian memahami tentang apa itu sebenar nya kehidupan.

Minggu, 12 April 2020



Because Of You, Prilly!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang