Bab 13

1.7K 108 1
                                    

Tidak terasa waktu mendekati Olimpiade tinggal hitungan hari, seperti biasa kini Prilly, Ali, dan juga Rian sibuk dengan latihan-latihan soal yang di berikan oleh Pak Handoko. Akhirnya mereka telah meyelesaikan soal-soal tersebut.

"Jangan lupa nanti malam kalian persiapkan semua kebutuhan kalian karena kita di Malang akan 3 hari 2 malam di sana dan terus jaga kesehatan kalian semua, Mengerti?"Ucap Pak Handoko

"Mengerti Pak" Setelah mendengar itu Pak Handoko langsung meninggalkan Laboratorium menyisakan Ali, Prilly, dan Rian. Rian mendekati Prilly sepertinya Rian membawa sesuatu buat Prilly.

"Nih Pril buat lo, jangan lupa dimakan ya" ucap Rian memberi Prilly cokelat, Ali hanya memperhatikan mereka berdua.

"Rian jangan terlalu berharap sama ily ya, ily gamau nyakitin Rian. Cokelat nya kita makan bareng-bareng aja ya" Prilly langsung membuka cokelat itu dan membelah nya menjadi 3 bagian.

"Ini buat Rian, ini buat Ali dan yang terakhir dan paling banyak buat ily. Ayo dimakan dong" Dengan semangat Prilly memakan cokelat pemberian dari Rian, Rian hanya tersenyum melihat tingkah lucu Prilly. Walaupun Prilly hanya menganggap Rian teman itu sudah cukup bagi Rian.

Perasaan memang tidak dapat di paksakan, kita tidak ada yang pernah tau kita jatuh cinta kepada siapa. Dan kita juga tidak dapat memilih untuk siapa kita akan jatuh cinta, ini semua perihal hati yang dapat menjawabnya.

...

"Ali tungguin ily dong berat ini bukunya" ucap Prilly yang sibuk dengan buku-buku di tangannya, Ali hanya melihat tanpa berniat untuk membantu Prilly.

"Lo mau ngapain sama semua buku itu? Lo mau jual?" tanya Ali dengan nada santai dan menyebalkan tentunya.

"Ih ga Ali, ini buku buat Ali. Ayo ikut ily" ucap Prilly dan langsung menggandeng tangan Ali ke taman belakang sekolah yang suasana nya cukup menenangkan. Ali hanya pasrah mengikuti kemauan Prilly, liat saja apa yang dilakukan oleh Prilly kali ini.

"Ini buku semua buat Ali, ini bukan sembarang buku. Buku ini sangat spesial" Prilly memberikan semua buku-buku tersebut pada Ali, Ali menerimanya dan langsung membuka buku tersebut.

Betapa terkejutnya Ali ternyata buku-buku itu penuh dengan foto Prilly dari dia bayi hingga sekarang. Di setiap foto itu juga ada tulisan tangan Prilly yang menyeritakan di balik semua foto itu.

Ali melihatnya satu persatu dari bayi Prilly memang sudah sangat menggemaskan bahkan pipi chubbynya tidak berubah hingga saat ini. Prilly tersenyum melihat Ali yang tertarik dengan buku tentang diri nya.

"Ini semua buku buat Ali jaga buku ily baik-baik ya" ucap Prilly, Ali menghentikan aktivitas membuka buku dan menutup buku itu. Ali memperhatikan Prilly dengan tatapan seperti biasa, tatapan tajamnya.

"Ntar semua buku lo ini gue mau jual lumayan hasil nya" jawab Ali sambil membawa buku-buku Prilly dan meninggalkan Prilly sendiri.

"Ali sekali ngomong nyakitin banget sampe nyenggol ginjal turun ke usus" ucap Prilly langsung mengejar Ali. Saat mengejar Ali, Prilly melupakan satu hal dia tidak boleh terlalu banyak beraktivitas. Darah segar itu mulai keluar dari hidung Prilly, Prilly langsung menghentikan lari nya.

Tangan kekar Ali menarik Prilly untuk mendekat dengan dirinya. Dengan sigap Ali membuka dasi nya dan membersihkan darah Prilly. Namun seperti nya mimisan itu tak kunjung henti.

"Duduk, gue cari minuman dulu" ucap Ali langsung berlari ke kantin untuk membeli minuman untuk Prilly. Prilly tersenyum benar dugaan nya selama ini sebenarnya Ali perduli kepada Prilly. Hanya membutuhkan dua menit Ali sudah kembali dengan sebotor air mineral di tangannya kemudian dia membukakan tutup botol tersebut dan memberi nya kepada Prilly.

"Minum, Gimana darah nya masih keluar?" tanya Ali, Prilly mengambil sebotol air mineral dan meneguknya hingga sisa setengah.

"ily udah gapapa ko Ali, makasih ya kan kalo kaya gini jadi tambah cinta deh" ucap Prilly lalu memberikan air mineral itu kepada Ali dan Ali menerimanya.

"Ali, ily boleh nanya ga?" tanya Prilly melirik Ali yang sedang berada di sebelahnya.

"Ga" jawab Ali singkat, padat, dan jelas tentu nya. Ali meminum minuman sebotol air mineral yang Prilly sisakan, Prilly terkejut atas tindakan Ali barusan. Ali tidak sungkan untuk meminum minuman bekas diri nya, luar biasa.

"Menurut Ali, ily lebih pantas diibaratkan apa? Bintang? Dia kan selalu bersinar tuh kayanya cocok ya buat ily" ucap Prilly

"Bintang terlalu jauh untuk di gapai"

"Kalau Senja?" tanya Prilly

"Keindahan senja hanya sesaat"

"Bagaimana kalau kupu-kupu?" tanya Prilly untuk kesekian kalinya.

"Bahkan kupu-kupu itu lebih sulit untuk di gapai nya. Walaupun kupu-kupu memiliki warna yang indah tapi apa lo mau jika diibaratkan menjadi kupu-kupu? Itu akan semakin sulit untuk gue gapai lo" jawab Ali tanpa Ali sadar Prilly tersenyum bahagia ternyata Cintanya kepada Ali tidak akan bertepuk sebelah tangan.

...

"David lama banget lu mesen bakso doang, ngapelin mba siti ya lu?" ucap Alvin

"Iya dong harus ntar lulus SMA mba siti gue pengen ngajak nikah" jawab David dengan santai benar-benar teman Melvin semuanya gaada yang bener otak nya. Melvin hanya mendengus melihat tingkah konyol para sahabatnya itu.

"Ali sama Prilly masih di Lab? Tumben banget telat" ucap Alvin

"Apa jangan-jangan mereka kawin lari? Gue ga rela my Prilly kesayangan gue itu pergi" tambah David mendramatis keadaan di sekitar.

"Gila lo ya belum aja gue cubit ginjalnya" ucap Melvin melempar kotak tisu tepat sekali mengenai wajah David dan itu mengundang tawa Melvin dan juga Alvin. Mereka bertiga sudah bersahabat sejak lama, maka dari itu hubungan persahabatan mereka sangat erat.

Di tambah mereka bertiga SD,SMP, dan sekarang SMA mereka selalu bersekolah di satu sekolah yang sama. Apalagi orang tua mereka bertiga berteman baik menjadikan mereka seperti saudara kandung. David yang terkadang ada saja tingkah tengil dan menyebalkan nya, Alvin yang dapat bersikap dewasa dan mempunyai wajah tampan 11 12 dengan Melvin tapi David tidak kalah tampan nya. Bahkan wajah David dapat mengusir para tikus dirumah kalian.

Selasa, 21 April 2020
Terima kasih banyak buat kalian yang sudah mau meninggalkan jejak berupa Vote atau pun komen😋

Because Of You, Prilly!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang