∞ Beautiful Chaos ∞
|
Mutiara jernih sewarna hijau zamrud merawang langit-langit ruangan, tampak sendu juga muram. Setetes air mata pun berlinang, tanpa isakan, tanpa rintihan. Kebisuan malam menemani Xiao Zhan yang tengah tenggelam dalam memori kelam. Secercah cahaya purnama pun mengintip dari balik tirai yang menari-nari seolah sedang menertawakan dirinya.
Saat ini Wang Yibo mungkin sudah jauh berkelana dalam bunga tidurnya. Tak nampak sedikit pun guratan letih yang tersemat di wajahnya setelah menyaksikan apa yang seharusnya tak dia lihat.
Ia sudah sadar ketika Wang Yibo menciumnya, dan tak tahu mengapa ia dapat merasakan kegundahan yang tengah mendera sosok di sisinya. Keraguan, kegelisahan, kecewa, dan keingintahuan tampak bsamar-samar di penglihatan Xiao Zhan.
"Wang Yibo, maafkan aku ...."
Entah untuk apa permintaan maaf itu Xiao Zhan bisikkan, dan sesaat kemudian ia menautkan jari jemarinya dengan milik Wang Yibo. Xiao Zhan lantas berujar lirih, "Wang Yibo, ada yang ingin aku tunjukan padamu."
Xiao Zhan memejamkan mata dan mulai berkelana masuk ke dalam ilusi yang diciptakan oleh ingatannya, membawa Wang Yibo untuk menyelami potongan-potongan kehidupannya di masa lampau.
***
Ujung rambut panjang legam yang tergerai itu melambai karena tertiup sarayu yang menyapa. Lucian mengerjapkan kelopak matanya beberapa kali, melebarkan iris kelamnya guna mempertajam penglihatan. Tubuhnya terguncang, seolah-olah ia berada dalam gendongan seseorang. Saat irisnya sudah dapat melihat dengan jelas, wajah Pangeran Saint adalah pemandangan pertama yang disaksikannya. Dugaannya benar, ia memang tengah berada dalam gendongan lelaki tersebut, lebih tepatnya berada di atas pangkuan, yang entah akan membawanya ke mana.
Sepertinya sudah tujuh hari beralu sejak Lucian terakhir kali melihat Pangeran Saint, saat penyatuan tubuh dan pergulatan panas malam itu. Namun, apa yang terjadi? Mengapa rupa tampan Pangeran Saint dipenuhi luka? Dan sepertinya tidak hanya wajahnya. Pakaian yang dikenakannya pun terkoyak di beberapa bagian. Lucian sangat ingin menanyakan ada kejadian apa saat dirinya tak sadarkan diri, tetapi situasi saat ini sangatlah tidak tepat.
"My Lord ...."
"Lucian, kau sudah sadar?"
Lagi-lagi embusan angin menyapa, menghempaskan layar hingga menimbulkan suara riuh di telinga. Lucian mendongak menatap dengan dahi yang mengeryit, kemudian mengamati sekeliling dan yang hanya ada air di mana-mana. Laut? Kenapa kami berada di laut? Apakah Pangeran Saint akan mengembalikan aku ke pulau Anthemusa? Tapi kenapa? Banyak pertanyaan yang berkecamuk di benaknya, tapi Lucian belum ingin menyuarakannya secara lantang.
"Lucian, hei ... dengarkan aku! Kita akan pergi ke suatu tempat yang jauh dari tempat ini, dengan begitu maka kau akan aman di tempat baru," ucap Pangeran Saint.
"Tempat baru?"
Kata yang baru saja terlontar dengan nada bertanya itu belum sempat Pangeran Saint jawab. Kelopak indah Lucian masih setengah terpejam, tenaganya juga belum pulih dan matanya masih enggan untuk terbuka sepenuhnya. Yang ada kini justru dirinya kembali menanggalkan kesadarannya.
Entah sudah berapa hari berlalu, sejak ia terbangun di kapal malam itu, tapi kini ia sudah berada di tempat baru. Jika dilihat-lihat, ini sangat jauh dari istana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Chaos [✓]
Fanfiction🌟 WattpadFanficID List (Fanfiksi Unik, Beda Dari yang Lain) - True Fanfic Indo, Maret 2021 Nyanyian yang begitu indah, tetapi menyayat hati. Sebenarnya itu bukan sebuah lagu yang tengah disenandungkan, tetapi rintihan pilu sosok siren yang terperan...