✨SMPTNL 4

67 27 3
                                    

✨🧚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✨🧚

Author POV

Kesunyian pun terjadi di dalam mobil Sean. Tak ada satu pun dari mereka yang membuka suara. Sean pun sedari dari tadi hanya melirik Seina, berharap dia lah yang membuka suara duluan.

Tetapi tidak, Seina hanya diam sembari melihat ke luar jendela mobil. Sean yang melihat pun mendengus kesal dan akhirnya dia jengah dengan sikap Seina.

"Ekhem, rumah Lo dimana?" Tanya Sean mencairkan suasana

"Eh, itu emm di jl. Mentari." Jawab Seina kaget

"Ternyata arah rumah kita sejalan, boleh dong kalo gue anter jemput?" Tanya Sean bukan nanya sebenernya tapi modus

"Gak usah!" Jawab Seina tiba-tiba

Sean yang mendengar pun sedikit terkejut, kenapa Seina menjawab nya seperti melarangnya untuk datang ka rumahnya?

"Emm maksud gue, gak usah nanti ngerepotin Lo lagi." Jawab Seina ragu

"Santai aja kali, kalo gitu gue boleh kan ngechat Lo?" Tanya Sean sambil menstabilkan detak jantungnya

"Boleh." Jawab Seina malu-malu mungkin sekarang dirinya tengah berdebar, anjay

Sean hanya tersenyum membalasnya. Melihat Seina yang malu-malu membuat dirinya gemas. Lucu si abisnya suruh siapa imut.

✨🧚

Seina POV

Gak kerasa udah deket aja sama rumah gue. Karena keasikan ngobrol tadi. Ternyata gue baru tau sifat Sean, gue pikir Sean itu dingin orangnya, tapi kalo udah lama dia care banget.

"Eh itu rumah gue yang warna putih."

Sampai lah gue dirumah gue dengan selamat. Bukan selamat tapi dengan berbunga-bunga. Kalian ada ga yang pernah kayak gini?

"Makasih ya Sean udah nganterin gue, mau mampir dulu?"

"Gak usah, udah sore kapan kapan aja ya." Jawab nya sambil tersenyum

Gila sih kalo Sean senyum mulu tiap hari. Mati kali ya gue. Gara-gara senyum nya manis banget.

Gue mengangguk menjawabnya. Dan gue keluar dari mobil Sean. Sean menurunkan kaca mobilnya dan...

"Seina." Panggilnya

"Eh, emm gajadi." Ucapnya lagi

"Ih, apasi Lo, gak jelas banget. Yaudah sana, hati-hati ya!."

Sean mengangguk dan menjalankan mobilnya.
Hah, kok gue berdebar mulu kalo ada Sean?
Apa gue jatuh cinta sama Sean?

Gue menggelengkan kepala, gak mungkin sih Sean mau sama gue. Huh, gue membalikan badan berniat ingin masuk ke dalam, tetapi seseorang mencegah gue.

Sempiternal {Sean & Seina}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang