an elevator [johnil fic]

[JOHNNY]

rapat dengan petinggi di lantai 10 akan segera dimulai dan bodohnya aku bisa meninggalkan map laporan yang bakal kupresentasikan tertinggal di meja kerja.

jadi dengan sedikit tergesa-gesa, aku menunggu elevator yang membawaku turun ke lantai tujuh.

tapi elevator semakin melambat bahkan saat baru turun di lantai 9.

bunyi ting! keras khas elevator berbunyi. tak lama pintu terbuka.

perempuan mungil itu lagi!

dengan tubuh mungil seperti itu, membawa tumpukan berkas yang menggunung hampir menutup pandnagannya ke depan. susah payah perempuan mungil ini masuk ke dalam elevator dalam keadaan baik –iya,artinya apa yang ia bawa tidak terjatuh.

apakah aku harus membantunya?

aku sedikit malu dengan diriku. tubuhku yang tinggi, berperawakan besar juga aku ini lelaki; kenapa begitu bodoh hanya sekedar menggerakkan saaf tubuhku mengambil tumpukan berkas yang ia baawa dengan susah payah?

dan bisa-bisanya di tengah sausana seperti ini aku malah mengaguminya. dia sepertinya memangkas rambutnya lebih pendek dari yang aku, dikuncir ekor kuda dengan poni tipis menggantung.

dia makin terlihaat manis. dan aku suka perempuan mungil nan manis.

baru saja aku menggerakkan tanganku untuk membantunya, tetapi dentingan bunyi elevator disusul pintu yang terbuka. oh, sudah ada di lantai tempatku bekerja. tanganku kubiarkan menggantung dengan perasaan bimbang membantunya atau tidak. akan tetapi rapat tiga menit lagi akan dimulai dengan para petinggi dan aku tidak ingin terlihat ceroboh karena datang terlambat.

dia menyadari dengan keheninganku yang tidak segera beranjak keluar. kami saling tatap seperkian detik hingga akhirnya aku mengulas senyum yang... canggung. dan dia membalas dengan tidak kalah canggungnya.

berat hati melangkahkan kaki keluar dari elevator. melihat pintu itu menutup, menghilangkan pandnaganku kepada perempuan mungil tadi.

...ayo, johhny seo! kau harus mendapatkan namanya setidaknya di pertemuan kalian yang akan datang!

||   bersambung   ||