dia dipecat.
di-pe-cat.
taeil tidak percaya ini. hanya karena keadaan kacau akibat tim-nya, mereka bertiga (satu tim) langsung mendapat surat pemutusan kerja. dia tidak pernah bekerja dengan hasil mengecewakan. hanya satu kali ini dalam tiga tahun dia bekerja. harusnya dia mendapat surat peringatan dulu. tapi tidak apa-apa. mungkin dengan pesangon dan gaji bulan ini bisa ia alokasikan untuk membuka usaha kecil-kecilan.
taeil menghela nafas.
kalau dia dipecat, dia tidak akan kesini lagi. otomatis dia tidak akan bertemu dengan pria itu lagi. ia belum smepat menyapa dan menanyakan nama. setidaknya... ia harus menyapa. seketika tubuhnya lemas, kakinya terasa seperti jelly.
taeil tengah menunggu elevator turun menuju lantai dimana ia berada. taeil berandia, apakah ia akan menemui pria iu lagi di elevator? kalau iya, apakah ia punya keberanian untuk menyapa?
layar lcd elevator sudah menunjukkan angka lima. ia menghela nafas.
sudahlah. ia tidak terlalu banyak berharap untuk bertemu dengan pria itu–
dan pria yang daritadi memenuhi pikiran taeil sedang berdiri dengan gagah.
mereka bersitatap, lagi, dengan sorot terkejut yang tidak bisa ditutupi.
–oh shit.
***
sore ini cerah. pas sekali dengan suasana hatinya ketika klien menerima hasil kerja johnny tanpa perlu revisi. bahagianya sesederhana ini. sedari tadi ia tidak bisa berhenti tersenyum. ia akan mampir ke minimarket terdekat untuk membeli beberapa soju, lalu ia akan merayakan 'kebebasan' beban dengan menonton film di netfliks.
sore ini cerah. johnny kepikiran dengan gadis itu. gadis yang menarik perhatiannya semenjak mereka seiring sekali bertemu di elevator tanpa berani ia sapa. ah, terbayang wajah gadis itu sungguh membuat dada johnny berbuncah.
Ketika elevator berhenti di angka lima, dentuman jantungnya bertalu-talu. apakah gadis itu?
pintu elevator terbuka dan johnny tidak pernah seterkejut ini.
gadis pujaannya berdiri di depan sana, dengan kardus berisi barang-barangnya. yang johnny simpulkan dengan 'dia tidak bekerja disini lagi' dan 'aku tidak bsia bertemu dia lagi'.
johnny hampir hilang kesadaran bila saja suara pintu elevator yang tertutup tidak membangunkannya.
apa ini? disaat ia mengumpulkan keberaniannya, dia dihadapkan masalah yang tidak pernah johnny duga.
elevator turun melambat, lelaki kelahiran chigago kembali mengumpulkan keberaniannya.
sekarang atau tidak...
"pe-permisi..."
gadis pujannya menoleh. manik mata itu membuat johnny kemali kehilangan kesadaran.
"ya?"
**
"ya?"
taeil tidak pernah menyangka hal ini. lelaki itu menyapanya. dengan sentuhan jemari di bahunya dan suara berat memanggil namanya dengan pelan.
mereka hanya bersitatap beberapa detik sebelum pintu elevator kembali terbuka, menampakkan banyak karyawan yang ingin masuk. seketika elevator menjadi sesak. johnny dan taeil kembali membuat jarak.
bahkan taeil menjatuhkan beberapa barangnya karena tidak sengaja tersenggol karyawan yang bergerombol masuk ke elevator.
taeil buru-buru mengumpulkan barangnya. dan ketika elevator sudah mencapai lantai dasar, tanpa berbalik lagi, taeil segera keluar dari ruang sempit itu.
johnny merasa kesempatan terakhirnya untuk berkenalan dengan gadis pujannya sirna begitu saja. tapi... oh –tidak!
kesempatannya masih ada!
johnny yang tertinggal di elevator, menemukan idcard yang jatuh. milik gadis itu.
johnny mengembangkan senyum dan segera keluar dari elevator sebelum pintunya tertutup.
matanya mencari-cari keberadaan gadis itu di area lobi kantor yang luas. begitu tertangkap matanya, johnny segera berlari.
berlari sebelum kesempatan terakhirnya hilang.
"moon taeil!"
gadis itu berhenti, dan menoleh ke belakangnya. menemukan johnny yang terkekeh sembari menarik nafas terburu-buru.
taeil, yang namanya disebut, kembali terkejut dua kali.
"ya?"
"benar namamu moon taeil?"
"apa? ah, benar. itu namaku."
johnny masih tersenyum. dengan pelan, ia ulurkan idcard yang ia pungut ke hadapan taeil.
"halo, moon taeil-ssi. namaku seo johnny. senang akhirnya bisa berkenalan denganmu."
taeil dengan ragu mengambil idcard miliknya yang dipungut. dengan setengah tersipu, ia memberanikan melihat ke arah maik johnny.
taeil membeirkan senyum terbaiknya dihari dimana ia dipecat.
"ya, terima kasih. senang juga berkenalan denganmu."
// end //
a/n: horee, ini fanfic yang paling cepet kuselesaikan. makaish votes dan commentnya. ayo berikan votes dan comment supaya aku semangat buat bikin ff johnil lagi dan lainnya. eheh.
endingnya sengaja aku buat gantung. terserah kalian nanti mereka bakal jadian atau terjebak friendzone. tidak seperti video aslinya yang dibilang sad ending karena keduanya tidak kenalan sampai akhir. sedang johnil kubuat udah tahu nama masing-masing walaupun caranya agak dangdut, ehehe.
see you in my another johnil's fic. selamat berpuasa bagi yang menjalankan yaaa.
KAMU SEDANG MEMBACA
an elevator [johnil fic]
Fanfictionel·e·va·tor /ˈeləˌvādər/ (n.) a platform or compartment housed in a shaft for raising and lowering people or things to different floors or levels. a johnil fic warn! genderswitch; lowercase