Happy Raeding
•
"Tuhan kau tau banyak tentang diriku bahkan melebihi aku sendiri.aku hanya bisa mengikuti alurmu tuhan"
-aksarade.Disisi lain banyak anak lelaki dan perempuan duduk di luasnya lapangan yang tidak terlalu lebar itu.Mereka semua khitmat mendengarkan sang Kyai mereka berceramah.Setiap apa yang mereka dengar mereka berusaha memahami.Walaupun beberapa tidak berkonsentrasi.
Disudut kiri pojok terdapat siswa yang begitu memperhatikan, dia Gibran Anggara pemuda sholeh yang suka dengan musik dan juga suka dengan permainan musik.
Sejak memasuki sekolah menengah pertama Gibran sudah dititip kan dipesantren untuk belajar berbagai hal.
Disini walaupun jauh dari keluarga Gibran selalu tak kesepian karna disini dia sudah menganggap temannya sebagai keluarganya.Mereka melalui hari harinnya disini ,susah senang dia lakukan bersama mereka.Dan tentu sudah tau sifat masing masing.
Gibran adalah murid terkenal dipesanten Al- Hidayah.Dia terkenal dengan ketekunannya, ketaatannya.Dia juga terkenal dengan kenakalannya walaupun nakal hormatnya terhadap orang lain selalu ia jaga, tentu juga prestasinya yang membuat dia terkenal diantara guru guru maupun kalangan santri putra maupun putri.Dan tentu juga dia adalah salah satu santri tertampan dengan wajahnya yang blasteran.
Bahkan sekarang sudah banyak pasang mata yang menatapnya, dia hanya menghiraukan saja karna dia sudah terbiasa mendapatkan tatapan itu.
Disamping Gibran tentu saja sudah ada ke empat temannya yang entah mengobrol apa padahal didepan Kyai sedang berceramah.
"Tu tu si neng lilin udah ngeliatin gue dari tadi."ucap Andi, Andi pamungkas cwok dengan kadar kepercayaan tinggi dan bucin itu adalah sahabat Gibran.
"Lilin siapa?"tanya Kriss menoleh ke arah barisan perempuan yang sedari tadi sudah melihat kearah keempat cwok itu.Kriss putra, cwok humoris dengan rambut coklat kehitaman itu juga sahabat Gibran.
"Itu loh, yang punya mata coklat terang."jawab Andi tanpa menoleh kearah sahabatnya.Dia malah terus tersenyum tidak jelas sambil melihat kearah barisan putri.
"Lilyana bego."celetuh Rizal dan Radit bebarengan.Rizal prayuda dan Radit prayuda adalah saudara kembar, namun diantara mereka berdua Raditlah yang paling kalem sedangkan Rizal tak jauh beda dengan Andi.
"Serah deh, tu cwek abis kayak lilin sih"
"Lah kok bisa?, gegara dia tepos ya."Andi langsung menoyor kepala Rizal dengan pelan.
"Anjirr bukan itu.dia itu kayak penyinar hidup gue."alhasil semua temannya menatap Andi dengan jijik.kecuali Gibran yang tak menyimak obrolan merek.
~~~
Pengajian dilalui dengan baik.banyak dari mereka yang memilih mendengarkan.
Para santri putra dan santri putri bergegas kekamar mereka masing masing, karna setelah pengajian selesai maka sebagian santri yang ingin pulang diperbolehkan.Mereka pulang bukan untuk liburan hanya untuk sekedar menengok keluarga, itu pun hanya diberi waktu tiga hari.
Jika mereka semua ribut sendiri dengan pakaian dan beberapa benda yang mereka akan bawa lain hal nya oleh keempa cwok yang terlihat santai dan malah memilih makan mie ayam didepan pesantren
KAMU SEDANG MEMBACA
Kinara [On Going]
Roman pour AdolescentsMasalalu tetap menjadi masalalu, sebesar apapun pengaruh masalalu dihidupmu pasti semuanya akan berganti dengan orang baru. Kerennya masalalu bisa merubah segalannya. Sitomboy Kinara dan Sitaat Gibran. Sipenyuka puisi dan sipenyuka musik. ...Dan ce...