Ternyata quarantine tidak se-indah itu. Selain capek ngerjain tugas yang numpuk, bosen banget di dalam kamar doang. Udah sekitar lima drakor gue tonton sampe habis.
Kadang pun gue nontonnya setengah niat. Bosen banget, seriusan.
Bu Iyem gak ngasih siapapun buat keluar dari kamar, kecuali bener-bener urgent kayak mau masak ataupun beli makanan. Sisa dari 24 jam cuma di dalam kamar berukuran 5 meter x 5 meter. Untung kamar kos gue ada jendela, jadinya masih bisa nyuci mata.
"I can fly the sky.. Never gonna stay.. naega jichyeo sseureojil ttaekkajin.. eotteon iyudo.. eotteon byeonmyeongdo.. jigeum naegen yonggiga piryohae.."
Jangan salfok ringtonenya, gue lagi suka aja sama lagunya Itaewon Class.
Yeonjun is calling you..
"Hai?"
"Halo!"
Oke, gue sedikit kaget pas denger suara Yeonjun sekaligus dia nongol di depan layar handphone gue.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Gue bisa love sign kayak koriyah-koriyahan itu dong, btw gue sama lainnya abis poto-poto. Mau liat gak?"
"Boleh?"
Yeonjun ganti kameranya jadi kamera depan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Yang ini aja nih."
"Hah?"
"Boleh juga."
"Seru banget ya?"
"Eh Kak y/n, halo!"
"Mana? Mana? Taehyun mau ngobrol dong."
Mereka milih foto udah kayak cewek milih baju, lama banget. Belum lagi labil. Gue nyimak aja denger mereka debat.
"Kak y/n, kalo nanti udah selesai karantinanya, kakak harus dateng ke cafe biasa. Kita mau manggung."
