Ali Syarief dan Zidny Lathifa dua insan yang sudah bersahabat sejak lama mereka sangat dekat bahkan tak sedikit orang yang salah mengartikan akan kedekatan mereka
Semua perhatian yang diberikan Ali diam-diam membuat Zidny merasakan hal yang lain saa...
"ya ampun jadi ali beneran sakit" gumam zidny saat melihat ali yang sedang tidur membelakanginya dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya
"ali kamu gapapa?" tanya zidny sambil mengelus kepala ali lembut
"hmmmm" ali hanya menjawab dengan deheman sekilas tanpa merubah posisinya yang tetap tidur memunggungi zidny
"maafin zee ya gara-gara nurutin kemauan zee kemaren ali jadi sakit gini" ucap zidny menyesal
"harusnya kemaren zee gak usah ajak ali makan bakso malem-malem harusnya zee nurut sama ali beli baksonya besok aja pasti kita gak akan kehujanan terus ali pasti gak akan sakit hiks hiks maafin zee maaf" sambung zidny yang kini sudah mulai menangis
*ali yang sedari tadi mendengar zidny berbicara hanya cekikikan dibalik selimut yang menutup tubuhnya sampai kepala*
"Zee janji kemaren terakhir kali zee gak nurut sama ali abis ini zee akan lebih dengerin ali zee gak akan nyusain ali lagi kalo misalnya zee pengen sesuatu tengah malem zee bakal... hmmm bakal pergi sendiri" ucap zee seperti tidak yakin dikalimat akhir dengan suara yang sangat kecil
"ali lepas dulu selimutnya zidny mau minta maaf" ucap zidny sambil berusaha menarik selimut ali yang sedari tadi ditahan oleh ali
*akhirnya alipun melemahkan pegangan dari selimutnya sehingga zidny bisa membuka dan terlihat setengah wajah ali
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"kok kamu senyum-senyum kenapa ada yang lucu sama kata-kata aku?" tanya zee heran
*namun ali tak menjawab dia masih saja tersenyum dengan mulut yang tertutup selimut sambil memandang mata zidny yang saat ini tampak sembab akibat menangis*
"Ali serius aku tanya kamu kenapa sih kok senyum-senyum gitu ngeliatin aku bedak aku ketebelan ya?" ucap zidny sambil mencari kaca kecil di tas nya
*setelah mendapatkan kacanya zidny menghadapkan kaca tersebut kedepan wajahnya*
"gak kok make up aku natural kayak biasanya" ucap zidny semakin heran dengan hal apa yang membuat ali tersenyum melihatnya
"hahahahahahaha" ali sudah tak bisa menahan tawa karena kepolosan sahabat nya itu dan akhirnya tawa alipun lepas hingga membuat zidny semakin bingung
"ehhhhh sssssttttt diammm" ucap zidny membungkam mulut ali menggunakan tangan nya
*tanpa sengaja mata mereka bertemu dan saling menatap beberapa detik hal itu membuat jantung zidny berdegup kencang*
"ya allah muka ali deket banget sama aku" batin zidny menjerit
*langsung saja zidny mengalihkan pandangan nya kebawah karena sudah tak kuat menatap mata ali sedekat itu*
"tunggu kamu diam aku mau ngecek keadaan kamu dulu jangan gerak" perintah zidny kepada ali
*alipun menurut,,, zidny segera mengangkat telapak tangan dan meletak kan nya di dahi ali untuk mengecek suhu badan ali yang katanya demam*
