Hukuman

72 23 11
                                    

ADARA 2

Follow DaraAca15

❤❤❤

Dara mengedipkan mata nya berkali kali,seperti mengenal suara berat itu.

Tersadar,Dara menoleh ke arah belakang. Pak Rully,guru kedisiplinan yang sering di tugaskan berjaga sedang menatap tajam ke arah Dara.

"Eh bapak. Sejak kapan pak di sini?" Tanya dara celingukan.

"Sejak tadi."

"Loh. Bapak kenapa ke sini? Mending bapak ke depan,gabung sama guru guru. Upacara kan belum selesai." Saran Dara.

"Topi kamu ke mana,Adara?"

'mampus gue.' Batin Dara.

"Oh topii,Itu pak..." Dara berpikir,mencari sebuah alasan logis dan dapat dipercaya. "Ah,kemarin hilang pas habis laundry pak."

"Kamu pikir topi bisa jalan? Sampai bisa hilang begitu."

"Ah bapak. Kan bisa jadi jatuh di jalan,atau kalau nggak di curi sama ibu laundry."

"Kamu kira ibu laundry masih sekolah? Sampai nyuri topi kamu segala."

"Bisa aja kan bua..."

"Ah sudah sudah. Jangan selalu mencari alasan. Ikut bapak ke depan sekarang."

"Yah bapak. Sekali ini aja,jangan hukum Dara pak. Dara bener bener lupa,tadi buru buru banget." Pinta Dara memohon.

"Ini peraturan sekolah, Adara. Siapa yang melanggar pasti diberi hukuman, berani berbuat berani tanggung jawab. Sudah sudah cepat ikut bapak ke depan, upacara sebentar lagi selesai." Tegas pak Rully.

Dara menghela nafas dengan pasrah,perlahan berjalan ke depan diikuti pak Rully di belakang.

Persis ketika dara sampai di depan, upacara selesai,murid-murid berhamburan.

"Pagi Bu." Sapa Dara kepada Bu Nadin. Kepala sekolah SMA Ramayana yang baru saja turun dari mimbar upacara.

"Pagi. Kenapa Adara? Ada perlu?" Tanya Bu Nadin.

Dara tersenyum paksa.

"Saya...saya lupa pakai topi Bu." Ungkap Dara.

"Diam di sini dan hormat pada bendera sampai waktu istirahat." Suruh Bu Nadin tenang.

Dara membulatkan mata nya sempurna.

"Apa Bu? Sampai istirahat? Lah bu,bisa pingsan kalau selama itu." Protes Dara. "Mana panas lagi."

"Panas pagi sehat,Adara."

"Tapi Bu..."

"Nggak ada tapi tapi. Cepat laksanakan atau mau ibu tambah hukuman nya?" Ancam Bu Nadin.

"Eh jangan Bu,jangan."

"Kalau tidak mau ibu tambah hukuman nya cepat laksanakan. Ibu masih banyak urusan." Ujar Bu Nadin terlihat terburu buru. "Oh ya satu lagi. Jangan sekali kali kabur dari hukuman. Ibu akan suruh siapa saja untuk memperhatikan kamu."

"Iya bu,iya." Balas Dara dengan lesu.

Setelah itu,Bu Nadin meninggalkan lapangan. Menuju arah kantor.

"Cepat hormat." Suruh Pak Rully yang sedari tadi diam.

"Ini juga mau pak." Balas Dara pasrah. Perlahan ia mengangkat tangan kanan nya.

"Masih zaman ya, hukuman kaya gini?" Gumam Dara pelan.

❤️❤️❤️

Setengah jam berlalu,beberapa kali Dara mengeluh. Panas matahari begitu terik pagi ini,membuat Dara setiap kali mengusap kening nya yang mengeluarkan keringat. Dara hanya bisa berharap semoga bel istirahat cepat berbunyi.

Dara sudah tidak peduli dengan beberapa pasang mata yang terus menatap ke arah nya. Ia sudah terbiasa menjadi bahan tontonan seperti ini.

Beberapa menit terus berlalu. Lorong kelas sudah hampir sepi,hanya beberapa saja yang keluar. Sedangkan lapangan terisi oleh murid kelas XI IPA 2 yang memang sedang jadwal olahraga. Mata Dara menatap lurus ke depan,tatapan nya kosong.

Dugg.

"Aduh." Dara memegangi kepala nya. Sebuah bola melambung tepat di kepala nya.

Salah satu murid laki laki kelas XI IPA 2 berlari ke arah Dara. "Mana bola nya?"

"Bola,Bola. Kepala gue sakit nih kena bola lo." Ucap Dara tidak terima.

"Sorry. Temen gue yang lempar,bukan gue." Jelas nya sambil menunjuk seseorang di kejauhan.

Dara menoleh ke arah yang di tunjuk laki laki tersebut dan berdecak pelan ketika dilihatnya laki laki yang melempar bola hanya tersenyum ke arah nya. Dara tidak peduli dan berbalik,mengangkat tangan nya kembali.

❤️❤️❤️

AN: Geser terus ke bawah ya.

Salam sayang.
DaraAca15


AdaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang