I. Selamat Datang di Penjara Suci

216 14 2
                                    

" Jangan pernah membenci sebelum engkau mengetahui nya, dan jangan mudah mencintai sebelum menelusuri nya"

Pagi ini mulai cerah,mentari menyapa hangat di balik selimut tipis, membuatku harus menyapa balik dengan bangun dari dunia mimpiku.

Sektika aku teringat bahwa hari ini aku harus bersiap-siap packing pakain dan barang-barang ku, karena hari ini adalah hari pertamaku masuk boarding atau asrama di sekolah baru ku. Ya, aku baru lulus dari bangku SMP, sekarang aku melanjutkan pendidikan ku di SMA, tempat baru yang menjadi kisahku yang luar biasa, yang ku bawa sampai waktu ku menutup mata.

"DIANI, udah bangun nak?", Teriak ibuku dari dapur, memastikan apakah aku sudah bangun, dan segera bersiap-siap untuk pergi ke asrama.

"Sudah bu, diani dah bangun", sahutku membalas ibu yang ku cintai meski aku sering di oemlin.
Kini ku mulai bersiap-siap mengemasi seluruh pakain ku ke dalam koper, dan barang-barang yang ku butuhkan di asrama.

Jujur, sebenarnya hatiku berat untuk pergi ke Asrama, berat rasanya meninggalkan rumah dan keluarga, tidak hanya itu, aku juga tak suka dengan peraturan asrama yang sudah di sampaikan. "Seluruh siswa dilarang membawa smartphone dan novel", itu salah satu peraturan yang ku ingat diantara banyak nya peraturan. Dilarang membawa smartphone tapi di izinkan membawa hp pelempar guguk (bahasa kami untuk menyebut hp model lama yang masih memakai tombol). Ah, pasti sangat membosankan, 2 hal yang tidak bisa lepas dari ku dilarang di asrama ini.

Tapi bagaimana lagi ini permintaan kedua orang tua ku, mau tidak mau aku harus menuruti nya, agar tidak ada kekecewaan dari mereka, karena aku adalah putri satu-satunya.

#-#-#

Selang beberapa lama, tibalah waktunya ku harus pergi, mobil yang akan mengantarkan ku pun sudah menunggu, ku menghampiri abangku.

"Bang!, diani pamit dulu ya ke asrama", pamitku pada abangku yang tidak bisa ikut serta.

"Iya, hati-hati di sana, jangan nakal jadi cewek, mudah-mudahan tambah feminim kamu nya di sana, hehehe", jawab abangku sambil meledek kepadaku.

Aku memang dekat dengan abangku ini, sangkan dekat nya dengan ku, tingkah pria nya pun terbawa-bawa olehku sehingga aku mendapat cap anak gadis yang kurang feminim alias tomboi.

" Jangan kangen sama diani ya, kalau diani pergi lama", balas ku dari ledekan nya.
"
"Siapa juga yang mau kangen sama orang yang ngeyel kayak kamu", balas kakakku yang seakan-akan tidak peduli, meski di wajahnya tersirat ketidak relaan akan kepergianku.

Memang dari dulu kami selalalu bersama, kami jarang berpisah, ini lah pertama kali nya akau berpisah dengan keluarga ku.

Setelah berpamitan, aku pun berangkat menuju asrama, seling perjalanan ku menuju rumah baruku itu, ku melihat keluar melalui jendela yang terbuka, ku pandangi segalanya, tampak jelas pemandangan yang indah dari desaku, melihat petani yang menanam di tengah sawah, dan ada juga yang duduk istirahat d atas dangau (pondok kecil) sambil menyeruputi kopi dan menyantap beberapa gorengan. Hah, sangat indah desa ku ini, sebuah kenikmatan yang luar biasa dari Tuhan yang tidak bisa ku pungkiri.

#-#-#


Kemudian pemandangan ku pun sudah berganti dengan bangunan-bangunan sekolah ku, ku melihat di ujung sana bertuliskan Asrama Putri, ku menghela nafas sedalam-dalamnya agar bisa mempersiapkan diriku menerima kenyataan.

Bagiku tempat ini bagaikan penjara,. Walau tidak seperti penjara asli, namun suasana dan seluruh peraturan di asrama ini membuatku seakan-akan ada di penjara. Penjara Suci, ya itulah sebutan yang tepat untuk asrama.

OsteosarcomaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang