II. MAPERSA day-1

169 16 1
                                    

" Terkadang kita harus lebih memilih diam agar keadaan lebih membaik",

"Tteeettt.... Tteettt....", Suara bel yang memekakkan telingaku dan seluruh penghuni asrama ini.

Suara bel itu membuatku terkejut sehingga mau tidak mau akau harus bangun.

" Ah, bel sialan, ganggu tidur orang", gerutu ku menyumpahi bel laknat itu.

Tidak hanya aku sendiri saja yang kesal dengan suara bel itu,   kamar ku mungkin juga merasakan hal yang sama, tampak di raut wajah mereka yang penuh iler.

" Seluruh siswi Asrama, agar segera bangun, dan bersiap untuk mengikuti kegiatan hari ini", suara keras itu keluar dari speaker.

Pukul 04.30, waktu yang sangat pagi untuk memulai aktivitas. Tapi inilah peraturan asrama, bangun harus subuh hari, karena ada banyak siswi yang akan menggunakan kamar mandi, bayangkan bagaimana kita harus antri memakai kamar mandi. Belum lagi kalau kita ingin pup di dalam WC dan di luar sana banyak yang antri menunggu. Aahhhh, sangat menyebalkan, bagaimana aku bisa hidup seperti ini.

Ini memang penjara, melihat bagaimana semuanya harus antri, menunggu, melihat semua barang-barang di pakai bersama. Ingin ku berteriak sekeras-keras nya, namun ku hanya bisa tetdiam saja.

" Oh Tuhan, tabahkan aku melewati neraka dunia mu ini", keluhku dalam hati.

#-#-#

Ku segera bergegas ke kamar setelah mandi, aku menukarkan pakaian ku dengan pakai traning sesuai dengan intruksi. Dan langsung ke tempat yang telah di intruksi pula.

" Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh", ujar gadis muda itu, di depan seluruh siswa baru.

" Hay adik-adik , hari sebagiamana telah di sampaikan tadi malam bahwasanya kita hari ini akan mulai MAPERSA", gadis itu mengingatkan.

" Jadi yang pertama kali, kita akan memberitahu tentang seluruh peraturan yang ada di asrama", ujar nya kembali.

" Uhh, peraturan, aku benci dengan peraturan yang mengekangku", kesal ku dalam hati.

" Jadi peraturan yang sangat mendasar di asrama ini adalah, kalian. Harus saling kenal, baik kawan angkatan maupun dengan senior kalian", sorak perempuan itu membuat keheningan.

Bagamana bisa?, Mengenali seluruh penghuni asrama ini, ada berapa banyak orang yang harus aku kenali.

" Tapi, utuk 2 hari ini kalian d tugasi harus kenal dengan seluruh teman kalian yang sama-sama baru, kemudian baru dengan kakak seniornya", lanjut kakak itu.

Memang sekolahku ini terkenal denga senioritas yang kental, seakan-akan menjadi tradisi yang membanggakan.

" Kemudian kalian harus tau tata krama berbicara dengan yang lebih tua, kepada guru harus senyum dan sapa, dan kalau dengan kakak senior kalian harus memanggil dengan sebutan sister untuk menyapa mereka ketika bertemu di jalan atau di mana pun", lanjut kakak itu lagi membuat aku tercengang.

" Kemudian jika berbicara dengan kakak kelas, kalian harus memakai embel-embel berbicara dengannya, contoh nya: kak zira kak, kak zira boleh masuk kamar kak. Atau kak zira kak, kak zira kak, boleh tanya gak kak.
Kalian harus memakai kata kak di awal dan di akhir kalimat. Kalau tidak kalian akan di beri sanksi", lanjutnya meyakini seluruh siswi baru.

" Dan kalian dilarang manggil diri kalian sendiri dengan kata gue, harus pakai nama panggilan kalian masing-masingk kalau nyebutin diri,dan gak boleh pkek lo ke teman kalian, harus pakek nama panggilannya atau minimal kamu", tambahnya lagi.

Sentak seluruh siswi terkejut dan saling bertatapan dengan wajah penuh kebingungan.
"Apa?, Peraturan macam apa itu?, Kenpa harus ribet banget cuman pengen ngomong doank", gumamku yang sangat kesal.

OsteosarcomaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang