11 - terungkap

35 3 1
                                    

XI - TERUNGKAP

🌌🌌🌌

Malam ini Aletta kembali mengingat acara promnight kemarin.

"Aku sayang sama kamu melebihi apapun Ta"

"Rasa sayangku ke kamu ga pernah berkurang sedikitpun"

"Tapi aku ngerti batesannya buat sayang ke kamu Ta"

Kata-kata Jeon masih terngiang ditelinga Aletta. Bahkan pelukan Jeon masih tetap sama, lalu apa alasan Jeon menginginkan perpisahan?

Aletta gusar.

Dia benar-benar tidak mengerti dengan situasi saat ini.

"Aletta, Abang masuk ya?"

Mendengar suara Arsen, buru-buru Aletta menaikan selimutnya dan pura-pura tertidur.

"Abang ngerti kamu belum tidur Ta" Arsen kembali menutup pintu kamar adiknya lalu mendekat.

"Jangan pura-pura merem, bangun. Abang mau ngobrol bentar sama kamu" Arsen duduk ditepi ranjang Aletta.

"Apaan sih bang, Letta ngantuk" dengan malas Aletta bangkit dari tidur pura-puranya.

"Besok kita kedatangan tamu spesial, kamu pasti seneng"

"Tamu spesial? Siapa emang?"

"Tebak dulu lah" sahut Arsen.

"Ish Abang, Letta males tebak-tebakan ah ngantuk" Aletta menarik selimutnya kembali.

"Gitu amat"

"Lagian udah tau malem malah main tebak-tebakan" Aletta cemberut membuat Arsen semakin gemas, dia ingin menggigit pipi adiknya itu.

"Besok bunda dateng sama ayah"

Ucapan Arsen kali ini membuat Aletta mengerutkan dahinya, dia bingung. Bagaimana tidak, bukannya ayahnya sudah tiada setelah kecelakaan 17 tahun yang lalu? Kecelakaan yang membuat dirinya tidak pernah merasakan bagaimana di manjakan oleh sosok ayah. Bahkan saat dia berusia satu tahun, dia tidak pernah mengetahui sosok ayahnya.

Aletta juga masih ingat jika dia bertanya pada bunda nya dimana ayahnya berada.

"Ayah sudah pergi ke langit bersama para bidadari di atas sana. Kalau Letta kangen, Letta bisa lihat bintang yang paling terang. Disana ayah pasti lihat Letta tersenyum disini bersama bunda dan bang Arsen"

Ucapan bundanya itu tidak pernah Aletta lupakan. Dia sangat menyayangi ayahnya sama seperti dia menyayangi bundanya.

"Ayah kita masih ada letta"

"Ayah emang selalu ada di hati kita bang" sahutan Aletta membuat Arsen menghembuskan nafas berat lalu meraih tangan Aletta.

Arsen harus menjelaskan secara detail barulah Aletta bisa paham.

"Maksud Abang, ayah kita masih hidup Letta. Besok ayah dateng bareng bunda. Kita jemput mereka di bandara besok pagi"

Setelah Arsen menyelesaikan kalimatnya, Aletta justru tertawa garing.

A L E T T ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang