13 - pamit

17 2 0
                                    

XIII - PAMIT

🌇🌇🌇

PLAK

"Sejak kapan ayah ngajarin kamu minum alkohol Jeon?"

"Jeon tau Jeon salah, maafin Jeon yah" Jeon tidak berani menatap wajah murka milik ayahnya.

"Mas udah!! Cukup!! bukan gini caranya ngomong sama anak" bela Bunda nya. Dia merangkul Jeon posesif.

"Tapi dia udah keterlaluan, kalo kamu belain terus nanti malah ngelunjak"

"Jeon biar aku yang urus Mas" tegas Bunda lagi.

Setelah mengerutu tidak jelas, Ayah meninggalkan Jeon bersama Bunda sendirian di kamar milik Jeon.

"Cerita sama Bunda, kamu kenapa gini nak?"

"Bunda tau ini berat buat Jeon, berat buat Aletta juga. Tapi Jeon harus bisa nerima kalau kalian itu saudara kandung, satu ayah dan satu ibu"

Jeon hanya diam tertunduk di rangkulan Bundanya. Air matanya mulai tidak bisa dibendung saat Bundanya tau isi hatinya.

"Mungkin Tuhan menitipkan perasaan itu karena ikatan sedarah. Jeon mengerti kan sayang?"

"Bunda sedih lihat Letta seperti itu dan sekarang Jeon. Bunda gatau lagi harus menyikapi seperti apa"

"Kata Vasco, Letta perlahan sudah bisa memahami semuanya. Harusnya Jeon bisa seperti Letta"

Jeon menatap seorang sosok ibu yang selama ini dia inginkan.

Semua doa Jeon terkabul karena dia bisa bertemu kembali dengan ibu kandungnya.

Sekejap hati Jeon menjadi damai jika mendengar suara bundanya berbicara. Pelukannya pun berhamburan.

Bunda membalas hangat pelukan Jeon.

"Bunda mengerti jika semuanya butuh waktu, nak"

"Maafin Jeon, bunda" pelukan Jeon semakin erat.

🌇🌇🌇

"Lo udah pikirin itu semua matang-matang?"

"Udah Jim, gue udah bilang ke Bunda sama ayah gue juga" ucap Jeon setelah meneguk secangkir soda miliknya.

"Terus Aletta tau sama rencana Lo?"

"Gue gaperlu kasih tau dia, pasti udah dikasih tau sama bunda"

Sepanjang hujan turun mengguyur kota, Jeon terus bercerita pada Jimin soal rencananya pergi melanjutkan pendidikan keluar negeri. Keputusan nya sudah bulat dan tidak bisa diganggu gugat.

Mungkin ini adalah jalan terbaik~

Hanya itu yang ada dipikiran Jeon.

Jeon ingin melupakan perasaannya yang salah.

Ting

Dengan segera Jeon membuka pesan yang masuk barusan.

Vanilla
Jeon, kamu gajadi nganterin aku?

A L E T T ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang