UNSPEAKABLE | 02. Cinta Dan Luka

134 13 2
                                    


PEMBUKAAN

Guys, ini nih penampakan visual Keano yang tiap senyumnya bisa membuat Nayara mendesis baper

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Guys, ini nih penampakan visual Keano yang tiap senyumnya bisa membuat Nayara mendesis baper. Hohoho!

***

Cinta yang benar itu adalah rasa yang jujur. Rasa yang tidak menyiksa, rasa yang tidak merugikan. Maka, coba periksalah dengan jeli ... Jangan sampai terkelabui. Apakah cintamu itu membawa bahagia dan hal baik lainnya, atau hanya menjadi parasit penoreh sakit bagi kisahmu nantinya.

***

Keano berjalan menjauhi ruang kepala sekolah yang tadi sempat dia singgahi beberapa saat. Setelah upacara usai dilaksanakan, Pak Haindra---kepala sekolahnya---memanggil Keano untuk menemuinya di ruang kepsek. Barulah saat Keano memasuki ruang tersebut, dia tahu maksud pak Haindra memanggilnya itu untuk membicarakan soal PORAK (Pekan Olahraga antar Kelas) yang akan dilaksanakan sekolah bulan depan. Dan keputusan akhirnya adalah pak Haindra yang menyerahkan semua tugas itu kepada Keano untuk didiskusikan oleh semua pengurus OSIS bersama. Dan soal fasilitas dan pendanaan, itu ditanggung oleh pihak sekolah.

Bel istirahat berbunyi beberapa menit yang lalu, dengan langkah gontai cowok itu memasukkan tangan ke dalam saku celana. Terkadang dia pun heran sendiri, apa yang tampak mencolok dalam dirinya hingga ekor matanya sering melihat para siswi yang cekikikan sambil curi-curi pandang ke arahnya. Keano minder sendiri sambil melihat penampilannya. Tidak ada yang aneh padahal. Seragamnya selalu nampak rapi dan di masukkan ke dalam, rambut hitamnya juga selalu dia buat pendek dan dipotong tepat waktu, sebagai ketua OSIS di SMA Harvard pun dia berusaha untuk memantaskan diri dengan mematuhi peraturan yang ada dengan selalu memakai atribut sekolah lengkap.

Keano tidak tahu saja bahwa para siswi saling berbisik itu tidak lain untuk memuji dirinya yang nampak sempurna di mata mereka. Tubuh yang tegap dan berisi, tatapan mata teduh dengan manik hitam yang membius, hingga yang paling semua cewek sukai adalah bagian bibir merah mudanya yang nampak berisi.

"Ken!"

Keano menoleh, dan mendapati Raffa---adiknya. Cowok yang khas dengan jambul di kepalanya itu berjalan menghampiri Keano hingga mereka berdiri saling berhadap-hadapan.

"Wih, makin sibuk aja paketu!" ledek cowok yang usianya hanya terpaut satu tahun dengannya itu.

"Tadi Nana berangkat sama siapa?"

Alis Raffa langsung bertaut. Kenapa tiba-tiba kakaknya itu menanyakan hal demikian? Tumben.

"Bareng gue. Kenapa emangnya?"

UnspeakableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang