AUTHOR POV Di salah satu kampus terlihat sepasang sahabat perempuan tengah berjalan menuju kantin karena memang waktu sudah menunjukan jam istirahat.
JENNIE POV Sekarang udah jam istirahat. Gue dan Jisso (temen satu jurusan) lagi mau jalan ke kantin. Jisso nyuruh gue nyari tempat duduk sementara dia memesan makanan buat kita. Saat sudah dapet tempat duduk gue main handphone sambil nungguin si Jisso dateng. Saat tengah asik bermain instagram, gak sengaja gue liat salah satu postingan dimana sang cowok memberi sebuah hadiah kepada ceweknya dan ceweknya kayak kesenengan gimana gitu.
"Apaan sih, alay banget"
"Apaan yang alay Jen?" ucap Jisso secara tiba tiba yang buat gue kaget
"Bikin kaget aja lo Jis"
"Hehehe sorry Jen. Emang apaan yang alay Jen?" tanya Jisso sekali lagi
Gue langsung nunjukin postingan ig yang tadi gue liat
"Itu sosweet banget tau Jen, malah dibilang alay"
"Apaan yang sosweet cobak. Aneh banget sih lo"
"Makanya Jen cobak bukak hati lo buat seorang cowok. Jangan buku aja di liatin" "Kalo lo udah ngerasaain suka sama orang, pasti lo gak akan bilang postingan ini alay"
"Masak sih? Apa gue harus bukak hati gue sekarang? Tapi emang ada yang mau sama gue?"
"Mata lo emang cuma fokus ke buku doang ya" "Masak lo gak nyadar sih banyak yang ngagumin lo"
"Tapi Jis, gue gak tau apa apa soal cinta" "Bahkan definisi cinta itu sendiri gue gak tau. Apa itu cinta? What is love?"
"Gue akan bantu lo Jen. Dan gue harap lo bener bener mikirin apa yang gue omongin tadi" "Masalah arti dari cinta itu berbeda beda Jen dan lo harus nemuin itu menurut diri lo sendiri"
"Tapi gue bener bener gak paham Jiss"
"Suatu saat lo pasti paham Jen" "Disaat lo ngerasa aneh sama tubuh lo karna seorang cowok. Mungkin saat itu lo sedang jatuh cinta" " Udahlah pikirin lagi di rumah. Bentar lagi kita ada kelas. Cepet habisin makanan lo"
JENNIE POV END
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
RUMAH JENNIE
Jennie masih memikirkan apa yang dikatakan sahabatnya. Bahkan tugasnya masih terbengkalai padahal deadline nya besok
"Apa bener kata Jisso kalo gue orang nya kurang peka?" "Apa gue harus buka gue buat orang lain?" "Udahlah, mending buat tugas dulu"
Setelah selesai berkutat dengan pikirannya. Jennie akhir ya mengerjakan tugas yang tadinya terbengkalai. Namun terkadang perkataan Jisso kembali terngiang dipikirannya yang membuatnya terkadang gagal fokus terhadap tugas yang ia kerjakan. Saat tugasnya sudah selesai Jennie langsung beranjak ke tempat tidur dan memutuskan membaca buku agar dapat melupakan perkataan Jisso sejenak. Tak terasa mata Jennie terpejam dan ia pun terlelap.
JENNIE POV
Gue terbangun dari tidur. Saat gue membuka mata, gue bener bener terkejut karna dirumah mendadak menjadi ramai.
"Ma, ngapain rame rame di rumah?"
"Loh kamu lupa yang kita bicarain seminggu lalu?"
"Inget kok ma, masalah perjodohan itu kan?"
"Iya nak, besok kan sudah hari pernikahan kamu. Masak kamu lupa?"
"Besok? Menikah? Tapi ma aku kan belum ketemu sama orang nya"
"Gak perlu ketemu, dia anak temen papa kamu. Baik kok orangnya"
"Tapi ma"
"Gak ada tapi tapi an. Kamu istirahat aja besok kan hari besar kamu"
"Iya ma. Jennie ke kamar dulu"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari ini gue bakal nikah sama orang yang nahkan namanya aja gue gak tau sama sekali. Papa gue ngedampingin gue sampe di altar pernikahan. Gue ngeliat muka yang bakal jadi suami gue. Ternyata dia ganteng banget, kulitnya putih bahkan lebih putih datipada gue,mana manis banget lagi. Saat udah sampe di altar, papa ngelepas genggaman tangan gue dan nyerahin gue ke orang yang bakal jadi suami gue beberapa menit lagi.
Janji pernikahan pun dimulai.
"Apakah anda bersedia menemani istri adan dalam suka maupun duka dan menerima segala kekurangan nya?" kata sang pendeta
"Saya bersedia" kata calon suami gue
"Kim Jennie, apa anda bersedia menerima kekurangan suami anda dan selalu berasama sama baik suka maupun duka?"
"Saya bersedia"
"Baiklah sekarang kalian sudah sah menjadi suami istri. Dan mempelai laki laki boleh mencium mempelai perempuan"
Gue reflek nutup mata saat mgeliat muka suami gue yang semakin mendekat dan akhirnya........
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BERSAMBUNG Gimana ceritanya bagus gak? Sorry ya kalo gak bagus dan masih banyak typo soalnya aku masih belajar nulis
