Orang Spesial untuk Ditunggu

90 36 11
                                    

Haii haii update!
Hahaha dah berminggu minggu, ga si baru seminggu ga update.
Hahha

Typo abaikan, vote ayo semangat!

Vote dulu boleh kali biar ga lupa!

Happy Reading

"Gue.mau.lo.jadi.pacar.gue!" semburan gelak tawa membuat sosok lelaki  berandalan yang mulanya berlutut mendadak berdiri dengan ekspresi bingung. Semua ekspentasinya patah kala gadis yang diyakini akan menjadi miliknya.malah tertawa terbahak melihat adegan yang justru membuat para gadis gigit jari.

"Lo lagi ngelawak? Anjir lucu banget...haha. Gini deh, Sa. Mending lo ikutan stand up komedi deh, cocok banget...haha, pacar? Lawak banget, lo jangan coba-coba buat gue baper deh," tuturnya memegangi perutnya yang terasa kram karena terlalu banyak tertawa.

Gadis itu tidak menyadari pelototan mata cengo dari puluhan nyaris seratus siswi yang menonton aksi romantis dari seorang Angkasa. Puluhan siswa yang hendak beranjak pulang pun mengurungkan niatnya, sebab tidak ada satu pun celah bagi mereka untuk menggiring motor menuju gerbang.

"Dia ga bercanda, parah sih seorang Angkasa di tolak!" ceplos  teman Angkasa yang tangannya terasa amat pegal karena sedari tadi memegangi spanduk yang sudah Angkasa siapkan sejak awal.

"Anjim, matanya buta apa gimana sih? Cowok modelan Angkasa di tolak? Ekspentasi apa yang dia punya? Kepo gue."

"Angkasa, panik ga panik ga? Paniklah masa ngak?"

"Elsa the best, sama gue aja yuk!"

"Diem!"

Suasana kembali hening. Satu teriakan Angkasa mampu meredam bisik-bisik semua orang.

"Gue ga beranda. Gue beneran cinta sama lo. Gue rela dianggap pengecut ga ikut tawuran cuma buat nyiapin ini semua. Elsa, perlu lo tau, gue memang bukan cowok romantis yang bisa ngasih lo bunga sama coklat setiap hari. Ini semua bukan ide gue, ini masukin dari teman-teman gue. Tapi perlu lo tau, gue punya sesuatu yang lebih berharga dari itu semua, ketulusan. Gue ga bakal ngehianatin lo apapun kondisinya."

"Lo ga perlu bikin janji yang mustahil buat lo tepatin, Sa. Dan gue ga butuh ini semua. Gue bukan orang spesial yang harus lo perlakuin kaya ratu."

"Lo spesial, Elsa. Bagi gue lo itu defini sempurna seorang cewek."

"Dengerin gue, Sa. Bertahan sama gue cuma bakal bikin diri lo hancur. Sama aja lo bunuh diri dengan milikin gue sebagai pacar lo."

"Gue siap sama resiko apapun yang bakal ngehadang di depannya. Gue bakalan lawan walaupun nyawa gue taruhannya."

"Maaf, Angkasa. Gue butuh waktu. Tolong hargai keputusan gue."

"Ok, gue bakalan sabar nunguin lo karena gue bener-bener cinta sama lo."

Mengangguk, Elsa berlalu. Angkasa hanya bisa menatap punggung Elsa yang semakin menjauh.

"Gue bakal nungguin lo, Elsa. Lo pantas di tunggu, karena lo istimewa!" lirih Angkasa. Lelaki itu membuang bunga dan kotak coklat yang berada di tangannya. semuanya terletak menggenaskna di tanah.

Apakah Angkasa marah? Tidak! Angkasa bahagia melihat Elsa yang selalu ia lihat murung mendadak tertawa tanpa beban.

Namun jika di tanya apakah Angkasa kecewa, maka jawabannya adalah ya! Ya, ia kecewa pada Elsa yang selalu saja merendahkan dirinya sendiri. Ya, Angkasa kecewa karena hari ini ia telah membuat Elsa menangis.

Angkasa yakin tidak ada seorang pun yang menyadarinya, tapi melihat wajah murung Elsa saat berlalu membuat Angkasa sadar sesuatu, Elsa terisak pelan.

"Liat apa lo semua? Bubar!" teriaknya mengintimidasi. Semua orang menurut dan berlari masuk kembali ke gedung sekolah. Melihat wajah merah Angkasa membuat mereka ketakutan. Takut jika mendadak Angakasa menyerang mereka sebagai pelampiasan sakit hatinya karena hatinya patah begitu menerima penolakan dari seorang gadis biasa seperti Elsa.

Elsa, Angkasa, dan DustaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang