Falling love with u?

🌼I🌼

Aku harus menanggung semuanya, Ini akan berlalu. Semua itu hanya butuh waktu sedetik. Dari langit abu-abu pasti ada cahaya yang terang, itu akan bersinar cerah setelah bagian awan tersibak.
🍀Been Through - EXO🍀

"Bitches, kalian harus tau ini!" ucap Daisy ketika dia keluar dari ruangan mendapati Michelle dan Jira tengah mengobrol di kursi no 3 yang menghadap ke jendela besar. sekilas terlihat jalanan lengang, mungkin karena jam-jam nya masuk kantor.

Daisy pun menghampiri mereka, terlihat Adnan menatapnya sejenak. Lalu Daisy duduk di kursi sebelah Jira. Lalu di buka handphone pintarnya kemudian dia memperlihatkan isi Undangan yang tadi pagi dia baca di Grup Chat Alumni.

"Gila, tuhan aja nyetujuin lo buat jadi pelakor Sy!" ucap Michelle seraya berdecak

"Huss! Omongan lo" hardik Jira sesaat setelah dia membaca Undangan itu.

"Kesempatan buat lo Sy, pokoknya lo harus datang!" ucap Jira lagi.

"Gue bingung, beneran harus nih? Tuhan main-main banget sama gue, sumpah." Ucap Daisy sambil meminum jus Belimbing favoritnya.

"Kesempetan jangan di sia-siakan yakan Chell?" ucap Jira minta persetujuan Michelle.

"Bener banget Sy, lo gak boleh ga dateng ke acara ini! Biar Cafe gue sama Jira yang ngurus." Usul Michelle menenangkan.

"Gue pikir-pikir dulu kali ya? Ucap Daisy sambil melihat ke arah jendela

"Gak ada pikir-pikir lagi!" ucap Michelle dan Jira berbarengan membuat Daisy terperanjat.

Memang gila mereka ini.
Setelah beberapa menit Daisy memikirkan omongan mereka, lalu Daisy memutuskan.

"Ok! Gue akan kesana sama anak-anak tentunya" putus Daisy di balas senyum lega dari 2 sahabatnya itu.

"Nah gitu dong, good luck ma bitches" ucap Michelle sambil memegang tangan Daisy.

"Gue serahin Cafe ini sama lo berdua, jangan dibikin hancur karna gue ngasih makan anak-anak gue dari sini!" ucap Daisy memperingati ke 2 sahabatnya itu.

"Elah, masa anak dari CEO kontraktor terbesar no 1 di indonesia cuma punya Cafe kecil ini aja sih buat nafkahin Anaknya? Pasti lo main saham juga kan Sy? Kemaren gue denger Perusahaan kosmetik punya Mama lo hampir 50% sahamnya dipegang sama salah satu keluarga dari CEO nya. Gak mungkin banget lo semiskin ini Sy." Cecar Michelle si ratu julit dan gosip ini.

Daisy memang mempunyai orang tua yang tidak bisa di anggap remeh. Ayah-nya adalah CEO kontraktor terbesar di indonesia, lalu Ibu-nya adalah Pendiri sekaligus CEO di salah satu brand make up terkenal di indonesia.
Meskipun begitu, Daisy tidak mau membebani orang tuanya. lebih tepatnya tidak mau berurusan dengan mereka. Apalagi setelah dia mempunyai 4 anak, dia makin bertekad untuk mencapai impian-nya menjadi Chef Pastry, dan mempunyai Cafe sendiri tanpa bantuan orang tua-nya.

Keluarga Daisy jauh dari kata harmonis, orang tua-nya bercerai ketika Daisy berusia 8 tahun.
Daisy mempunyai 2 saudara kandung, Melano dan Melani. Ke-2 kakak kembarnya itu sudah mempunyai keluarga masing-masih ketika Daisy masih bersekolah di Sekolah Menengah Pertama.

Orangtau bercerai, kakak kembar Daisy mempunyai kehidupan. Dan semua keluar dari istana, menyisakan Daisy yang terpuruk sendirian di dalam istana yang gelap dan dingin itu.

Sampai akhirnya Kakek Dan nenek dari Ibu-nya, menjemput Daisy untuk tinggal bersama dengan mereka di Bandung.

Bertahun-tahun dia hidup dengan kebencian terhadap orang tua dan kakak-kakak nya. Membuat Daisy tumpuh menjadi anak yang ber-tempramental tinggi, angkuh, dan sangat dingin.

Beruntung Kakek dan Nenek-nya terus memberikan kasih sayang yang tidak pernah daisy rasakan dari kedua orangtuanya.

Perlahan Daisy mulai tersenyum, mulai mempunyai sahabat, lalu mulai banyak yang mendekati Daisy. Termasuk laki-laki yang selalu mengejar-ngejar Daisy dari Masa Orientasi Siswa itu, Zion Lazuardi Pradana.

Mengingat itu semua membuat nyeri di ulu hati, bagaimana Daisy di buang, bagaimana kakek dan neneknya membangun kepercayaan agar sang cucu tahu, bahwa bukan hanya warna hitam yang ada di dunia dia, tetapi berbagai warna bisa ia buat sendiri.

Tak seharusnya dia memikirkan orang-orang yang telah membuangnya.

Kakek dan neneknya lebih berarti dari segalanya yang ada di dunia ini, lalu sekarang dia bukan hanya akan membahagiakan kakek dan neneknya, dia mempunyai anak-anak yang harus dia bahagiakan juga.

"Lo tau kek ginian dari mana sih chell?" tanya Daisy

"Lo jangan meremehkan sekretaris sekaligus Gundik CEO kek gue deh, tinggal gue ajak ke ranjang semua yang gue pengen tau, pasti Mas Tristan bongkar." Ucap Michelle sambil mengibaskan Rambut panjang bergelombang berwarna kecoklatan-nya itu.

Michelle si Gundik CEO ini bukan Cuma ledekan semata, memang benar dia adalah Sekreteris sekaligus penghangat ranjang Tristan Adiwiguna, seorang CEO Perusahaan raksasa di bidang Ekspor Impor. Memang sahabatnya yang satu ini tidak malu untuk mengakui bahwa dia adalah seorang Gundik CEO. Aneh.

"Ekspresi Jira udah mewakili gue saat ini Chell" ucap Daisy sambil melihat ke arah Jira yang seolah-olah sedang muntah.

Dan jangan lupa kalau Daisy On The Way menjadi seorang pelakor. Haha lucu memang.

"Apa Zion akan nerima gue lagi?" seolah tersadar

"Gue yakin 100% Zion akan nerima lo lagi Sy, mengingat 5 tahun lalu dia bilang kayak gitu sama lo." Ucap Jira

"Bener kata Jira, Sy. Apalagi lo udah punya anak dari dia." Balas Michelle

"Terus gimana sama nasib istrinya kalau misal Zion nerima gue lagi?"

"Lo gak harus jadi pelakor Sy. Lo cukup jadi istri ke-2 Zian" usul Jira sambil memakan Rainbow cake-nya.

"Hah? Yang bener aja lo! Masa seorang Daisy jadi istri ke-2 sih?" ucap Daisy gengsi.

"Heh bego, gue tau lo masih punya penyakit 'itu'. Setelah lo dapetin Surat Nikah, lo langsung aja bikin Akta Kelahiran B4. Udah gitu lo tinggalin dia. Beres urusan. Dia masih punya istri walaupun ditinggalin sama lo, dan lo gausah merasa bersalah karna udah ninggalin anak orang" Balas Michelle menggebu-gebu

"Gue kayak orang jahat"

"Lo gak jahat Sy, semua ini demi anak lo. Demi masa depan anak lo"

Dia harus mencobanya. Demi Baraga, Barata, Barama, Bitara dia harus melakukannya. Walaupun berat hati.

Siapa yang menginginkan menjadi istri ke-2? Dan istri mana yang mau di madu? Hell.

06 april 2020

WILDA