Seolah tertarik ke suatu tempat, aku mengikuti perasaan yang membangunkanku.
🍀FLASH - X1🍀Tepat setelah dia menginjakan kaki-nya di depan gerbang sekolah, kenangan masa lalu berputar kembali bagai kaset yang kusut. Dia memandangi sekeliling-nya, Sekolah Menengah Atas yang dulu menjadi tempat menuntut ilmu selama 3 tahun.
Selama itu pula banyak kenangan manis yang merubah dirinya sedikit demi sedikit menjadi seorang Daisy yang seperti sekarang ini. Dia menghirup udara dalam, seolah dia ingin merasakan kembali rasa yang dulu pernah dia hirup.
Ternyata masih sama. bau tanah ini, bau cat besi ini, dan harum bunga mawar yang dulu selalu dia siram sebelum bel berbunyi. Kenapa rasanya sesak?
Tersadar dari aksi konyolnya, dia melanjutkan langkah kaki yang beberapa menit yang lalu berhenti di depan gerbang, menuju koridor sekolah yang langsung menyuguhi lapangan dengan warna cat yang masih sama.
Disana, dilapangan itu, sekilas dia melihat dirinya yang berbalut baju olahraga, sedang berlarian bersama Zion dengan tawa lebar, membuatnya merindukan lelaki itu.
"Udah gila kali gue!"ucap Daisy bermonolog sambil menepuk kepala pelan.
Menaiki tangga menuju lantai 2, dia menoleh ke arah kanan, dari sini terlihat Lab IPA yang dulu sering dia singgahi hanya untuk beristirahat sekaligus membicarakan hal-hal random bersama Ranima dan Saras sahabat yang dia miliki ketika dia tinggal di Bandung.
Mengingat itu semua Daisy merasa geli sendiri. Masih menapaki anak tangga, jantungnya seolah seirama dengan ketukan high heels 7 cm –nya. Apa-apaan ini, Kenapa dia berdebar-debar?
Ini sangat aneh, ketika angkatan lain mengadakan reunian biasanya di selenggarakan di aula, atau di luar sekolah, angkatan-nya mengadakan acara reunian di dalam kelas masing-masing.
Dengan ragu-ragu daisy mengetuk pintu kelas 3-1 MIPA, setelah ketukan ke 2 pintu tersebut terbuka lebar, memperlihatkan teman-teman sekelasnya dulu dengan keadaan yang berbeda, mereka tampak lebih matang, ini baru 5 tahun berlalu, mengapa terlalu banyak perubahan. Sedikit canggung, Daisy mengembangkan senyuman dengan mengangkat tangan.
"Hai, masih kenal gue?" tanyanya sambil melihat sekeliling kelas yang hampir sesak.
Teman-temannya membawa pasangan, dan anak-anak mereka, sedangkan dia hanya melenggang sendiri tanpa B4-nya.
"DAISY!" Teriak mereka serempak
Daisy akan meralatnya bahwa mereka banyak berubah. Tidak sama sekali, mereka masih orang-orang yang sama, teman-teman dia yang dulu, hanya wajah mereka yang tampak dewasa, kelakuan masih sama seperti 5 tahun lalu.
Dengan senyum merekah atau mungkin bisa dikatakan terlalu lebar, Daisy menghampiri teman-temannya satu persatu. memeluk, saling menanyakan kabar dan mengenalkan gandengan mereka masing-masing kepada Daisy.
Tepat di bangku yang di tempati Ranima dia berhenti sebentar untuk mengamati wajah sahabatnya satu ini, wajahnya tidak teralu banyak perubahan, hanya badan yang makin berisi.
"Daisy! Kemana aja kamu? yaampun kamu ngilang gaada kabar, akun sosmed juga ikutan ilang! Tega banget kamu sama aku!" cerocos Ranima dengan mata yang tampak berkaca-kaca.
Yang dapat Daisy lakukan hanya memeluk erat sahabatnya yang bersuara cempreng ini.
"Maafin gue" hanya itu yang mampu Daisy ucapkan
Begitupun saat dia berhadapan dengan Saras, dia hanya bisa mengucapkan kata maaf.
Sampai pada waktunya dia berhadapan dengan Zion, sekujur badannya terasa dingin. Di tatapnya mata hitam yang dulu sangat mencintai-nya.
Masih sama, masih ada tatapan cinta di dalam sana, dan tatapan kerinduan yang sangat kentara.
![](https://img.wattpad.com/cover/219066669-288-k853565.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling love with u?
Literatura FemininaKehidupan seorang DAISY PRICILLIANE HARTONO yang sangat rumit, tentang penyakit yang dia alami, tentang ke-4 anaknya, tentang sekelumit kehidupan dia di masa lalu, tentang menyakiti hati wanita lain, tentang harga diri, dan tentang semuanya. Masala...