04.kita

35 3 1
                                    

Bell berdentum keras ke seluruh penjuru sekolah pertanda bahwa seluruh siswa sudah boleh pulang kerumahnya masing-masing.
Lapangan yang tadi sepi kini menjadi ramai dipenuhi gelombang manusia yang keluar dari kelas mereka masing-masing.

"Mel ayo"ucap iky sambil menggenggam tangan gadis itu.

"Eh!apaan nih"

Gadis itu menarik tangan nya dari genggaman iky lalu sedikit menjauh dari iky.

"Elah santui woi!gua genggam tangan lu biar kita ga pisah lu ga liat?itu rame banget nanti kalo lu tersesat gimana?"ujar nya dengan alasan konyol.

"Heh lu kira gue bodoh?yakali gua tersesat"sangkal Amel.

Iky membulatkan matanya mendengar ucapan itu,what?sejak kapan seorang amel berkata kasar?bukan nya dia gadis lembut?pikirnya.

"Sejak kapan lu bisa ngomong kasar?"tanya iky dengan wajah serius.

"Lu aja yang baru tau!"

Tak lama dari itu Rasya datang menghampiri mereka.

"Ayo pulang bang"ucap nya lesu.

Iky menatap heran,lalu mengelus lembut pipi adiknya itu.

"Tuan putri kenapa hm?"ucap nya lembut.

Rasya tak menjawab ia hanya menggeleng kepala pelan.

"Yaudah kalian tunggu di gerbang gua ke parkiran bentar"

Rasya dan Amel menurut,mereka menunggu iky di depan gerbang.

"Sya?lo kenapa?ada masalah?"tanya amel dengan nada khawatir.

Rasya menoleh sebentar lalu menggeleng pelan.

"Terus kenapa ngelamun?muka Lo juga murung banget"

Sekali lagi Rasya tak menjawab ia hanya diam larut dalam pikirannya sendiri.

Akhirnya iky keluar dari parkiran,ia mengintruksikan agar kedua gadis itu masuk.

"Duduk depan aja Mel"ucap Rasya dingin.

Setelahnya gadis itu masuk ke mobil,Amel sedikit canggung jika harus duduk di depan apalagi dia hanya menumpang.

"Udah gapapa duduk aja"ucap iky.

Amel mengangguk lalu masuk,mobil berwarna hitam itu kemudian melesat meninggalkan sekolah yang sudah sepi.

"Besok berangkat bareng kita aja"ucap iky.

"Eh gausah gua naik ojek atau taksi aja"

"Udah lah bareng kita aja biar uang jajan lu lebih hemat"

Amel diam mempertimbangkan ajakan iky.

"Udah jangan banyak mikir gua ga minta ongkos"ujar iky.

"Y-yaudah deh"

Iky menyungging senyum simpul pada gadis disampingnya.

"Sya dari tadi kok diem?"ucap iky.

Sama saja tak ada respon dari gadis berkulit putih itu,ia hanya diam sibuk dengan pikirannya.

"Kenapa si tu bocah"

"Udah biarin dia jangan diganggu,nanti kalo udah tenang baru tanyain"

Iky hanya mengangguk paham.

Mobil iky berhenti tepat di depan halte sesuai permintaan Amel.

"Gamau sampe rumah?"

"Gausah,makasih ya"

you and meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang