here we are

5.2K 379 15
                                    

Hari ke-4, gantian Beomgyu yang masak dan mengurusi segala sesuatu. Taehyun kesulitan jalan, bagian bawahnya masih sakit untuk dibuat bergerak. Kalau toh beranjak dari ranjang, paling-paling ya buang air kecil saja.

Beomgyu mengelus sayang kepala istrinya saat menghampiri sambil membawa ramen.

"Aa~"

Taehyun dengan patuh membuka mulutnya untuk menerima suapan dari suaminya. Oleh suaminya, dia diberi kecupan di bibir.

Gemas gitu.

Sebenarnya sih mereka tidak butuh 10 hari untuk hubungan itu membaik. Tiga hari saja mereka sudah bercinta lagi. Karena sebenarnya mereka memang hanya butuh komunikasi, mengobrol hati ke hati, waktu berdua yang banyak.

Beomgyu sudah merubah keputusannya. Tapi sengaja dia tidak bilang-bilang Hyunjin. Lumayanlah dapat waktu libur panjang, jadi dia bisa berlama-lama dengan Taehyunnya.

"Taehyun-a."

"Hm?"

"Kau berhenti kerja ya?" pinta Beomgyu dengan hati-hati dan nada yang diatur selembut mungkin supaya tidak membuat Taehyun marah.

Tapi melesat dari bayangannya, Taehyun malah mengangguk dengan entengnya.

"Aku sudah merencanakan itu, Hyung. Kontrak kerjaku dengan perusahaan Hyukai hanya 1 tahun. Resign lebih awal tidak masalah sebenarnya, Hyukai pasti mengerti kondisiku."

Senyum lega Beomgyu terbit. Dia menarik tengkuk Taehyun untuk mengecup dahinya.

"Aku akan berusaha lebih keras lagi biar kau tidak perlu kerja untuk membantu finansial kita, Taehyun."

"Sebenarnya aku tidak masalah bekerja, Hyung."

Beomgyu menggeleng. "Aku yang tidak suka melihatnya. Kau tidak boleh kecapekan."

Selalu overprotektif seperti itu. Taehyun sudah sangat paham dengan sifat Beomgyu yang satu ini. Sejak mereka masih pacaran bahkan.

Semua ini bermula karena Taehyun sering jatuh pingsan setiap mengikuti kegiatan. Yang pertama kegiatan ulang tahun SMA mereka. Taehyun jadi ketua panitia, selain bertanggung jawab atas semuanya, dia juga harus ikut membantu sampai seminggu penuh selalu pulang malam. Dan begitu harinya tiba, dia malah sakit dan harus rawat inap 3 hari.

Yang kedua saat mengikuti kegiatan kampus. Juga begitu, Beomgyu selalu menjemputnya larut malam setiap hari selama sebulan. Bahkan sampai pingsan 3 kali, tapi Taehyun tetap saja bebal mengikuti kegiatan itu.

Yang ketiga saat Taehyun magang kerja. Namanya magang kerja pasti tekanannya luar biasa sekali. Belum dengan budaya senioritas yang begitu mengakar. Taehyun sampai kurus gara-gara jarang makan dan menderita insomnia akibat terlalu sering lembur. Sekali lagi dia rawat inap di rumah sakit akibat kecapekan.

Jadi begitulah kenapa Beomgyu ngotot melarang Taehyun kerja.

"Sebenarnya aku kecewa sekali saat kau tiba-tiba memutuskan untuk kerja, Taehyun. Apalagi di perusahaan Kai. Seolah kau tidak memercayaiku lagi."

Taehyun mendengarkan dengan seksama. Sambil menerima suapan lagi dari suaminya.

"Kau tahu sendiri kan, pada saat itu aku stress berat dengan bagaimana nasib perusahaan ke depannya. Ditambah lagi dengan dirimu yang tiba-tiba memutuskan ingin kerja. Rasanya kacau sekali pada saat itu, sakit kepalaku."

Taehyun menggeser duduknya mendekat. Memposisikan lengan Beomgyu merangkul bahunya, sedangkan dirinya memeluk pinggang Beomgyu dan bersandar di dadanya.

"Aku membutuhkanmu, tapi kau malah sibuk dengan urusanmu sendiri. Entahlah, aku juga jadi makin mudah tersulut emosi. Minum-minum bahkan bermain dengan perempuan pun tidak sanggup membuatku merasa lebih baik."

"Maaf, aku tidak menyadari itu, Hyung."

Beomgyu tersenyum lembut sambil mengusak rambut istrinya. "Kenapa kau yang minta maaf? Aku yang seharusnya melakukan itu. Harusnya aku juga memahamimu, bukannya menuduh yang tidak-tidak."

"Impasnya kita berdua memang salah. Sama-sama lebih mementingkan ego masing-masing."

Beomgyu mengangguk. Setuju.

Setelah itu mereka hanya menghabiskan waktu dengan menonton TV. Menonton apa saja yang bisa ditonton, karena memang tidak ada kegiatan lain.

Kalaupun ada mungkin hanya saling berinteraksi satu sama lain.

Beomgyu dengan isengnya menggendong istrinya ala bridal sambil squat. Mau work out katanya, biar otot-ototnya terbentuk lagi, biar makin kuat menggempur istrinya di ranjang.

Maklum gabut.

"Taehyun, kau ringan ya."

Taehyun nyengir sinis. Dia menyeka keringat di dahi Beomgyu.

"Saking ringannya sampai-sampai baru 5 kali sudah ngos-ngosan."

"Ini karena aku memang sudah lama tidak work out. Work outnya juga baru dimulai kemarin malam."

"Oh pantas, kemarin baru sekali sudah tidur nyenyak."

Beomgyu otomatis berhenti dan menatap Taehyun dengan seringai.

"Mau berkali-kali, hm?"

Taehyun tersenyum dengan pipi memerah, sambil menghindari tatapan Beomgyu. Ia malah lebih tertarik pada bandul gembok di kalung Beomgyu daripada suaminya sendiri yang makin hot gara-gara berkeringat itu.

"Tidak tahu ya~"

Beomgyu pun menggigit gemas ujung hidung mancung istrinya yang hanya dibalas dengan erangan manja.

"Habis kau nanti malam," ujar suara berat itu sebelum melanjutkan work out nya dengan lebih semangat.

Nanti malam? Mana ada.

Saat langit masih keemasan di luar sana Beomgyu sudah mengungkungnya di bawah.

"Mandi dulu sana, Hyung. Bau," omel Taehyun sambil menoleh ke kanan kiri untuk menghindari Beomgyu yang sudah kelaparan ingin menciumnya. Tapi tetap saja kena. Bibir itu tiba-tiba nemplok di bibirnya dan memaksanya untuk membuka mulut.

"Buat apa mandi sekarang kalau nanti juga bau lagi," kata Beomgyu sambil melepas baju Taehyun lalu bibirnya pindah menciumi tulang selangka istrinya yang tampak begitu seksi.

"Tapi masih sakit...."

"Aku akan pelan-pelan, oke?" ujar Beomgyu tepat sebelum memasukkan nipple istrinya ke dalam mulut. Mengulumnya lembut dan mengesapnya kuat-kuat sampai Taehyun menjerit dan refleks menjambak rambutnya.

"Sakit, Hyung."

"Sorry, i can't help maself, babe."

Yeah, he is.

Buktinya dia tidak benar-benar melakukannya dengan pelan. Istrinya terlalu menggoda saat berkeringat serta wajah yang merah padam. Tiap desahan dan seruan namanya menjadi candu di telinga Beomgyu. Ia suka melihat Taehyun bergerak di bawah kenikmatan yang dia berikan. Apalagi saat mata cantik itu sayu menatapnya dari bawah dengan sebelah matanya yang tertutupi poni lepek.

"Thanks," gumam Beomgyu sambil mencium istrinya.

should we? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang