"Wah, baru 5 hari rumahnya sudah bau," ucap Hyunjin sambil berjalan masuk ke 'rumah tahanan' di mana ia mengurung pasutri yang kebetulan adalah sahabat-sahabatnya itu.
"Ck, mereka bahkan tidur tidak pakai baju," kata Soobin setelah melihat pasangan yang masih tidur lelap, sebantal berdua, Beomgyu memeluk Taehyun dari belakang, dan bahu mereka menunjukkan kalau mereka tidak pakai baju.
"Kissmark di mana-mana," gumam Yeonjun sambil geleng-geleng. Kelihatan jelas sekali tanda keunguan di tubuh Taehyun.
"Hei kalian, bangun. Ini sudah siang."
Beomgyu merasa terganggu dengan Hyunjin yang menggucangkan bahunya. Dahinya mengkerut lalu matanya terbuka perlahan.
Begitu menoleh ke belakang, dia langsung melotot melihat 3 makhluk jangkung sudah mengelilingi ranjang itu.
"Kalian sedang apa di sini?"
Suara Beomgyu otomatis mengganggu ketenangan Taehyun juga. Yang lebih muda juga ikut terbangun.
"Hyung kenapa?" tanyanya, masih belum menyadari sekelilingnya.
"Haduh aku lupa," kata Beomgyu sembari menarik selimut supaya makin menutupi tubuh Taehyun.
"Bangun, Nyonya. Ini sudah siang, semalam begadang ya?"
Taehyun jelas kaget saat mendengar suara Yeonjun. Malah tidak hanya Yeonjun yang dilihatnya di sana. Ada juga Hyunjin dan Soobin. Seketika wajahnya merah padam dan langsung bersembunyi di balik selimut.
Yeonjun malah tertawa dengan tidak tahu diri.
"Imutnya."
"Berisik. Kalian keluar!" teriak Beomgyu, mengusir kawanannya yang menyebalkan itu.
Setelah Beomgyu dan Taehyun sudah memakai baju masing-masing, tiga makhluk jangkung itu masuk lagi dan duduk di karpet untuk mengobrol dengan mereka.
"Taehyun seksi juga ya ternyata," celetuk Yeonjun tiba-tiba sambil memandangi si imut yang sedang menyiapkan minum.
Taehyun bisa mendengarnya. Dia bahkan menoleh hanya untuk mendapat senyuman nakal dari Yeonjun. Tapi Taehyun tidak terlalu memikirkan ucapan Yeonjun itu. Malah yang ada Beomgyu yang melotot tak terima.
"Dia istriku. Lagian kau kenapa kasih dia baju seperti itu?"
"Loh kenapa? Kau juga suka kan?" jawab Yeonjun dengan santainya.
Beomgyu bungkam. Ucapan Yeonjun ada benarnya sih.
"Kalau tahu Taehyun ternyata seseksi itu, seharusnya kubiarkan saja kalian berdua cerai. Biar aku gampang merebut Taehyun darimu."
"Teruslah bermimpi, Choi Yeonjun. Taehyun hanya akan menjadi milikku," tegas Beomgyu. Sembari menuntun Taehyun untuk duduk di pangkuannya setelah menaruh minuman di atas meja.
"Kenapa tidak langsung menghubungiku kalau sudah memutuskan?" tanya Hyunjin dengan mata memicing.
"Sengaja. Lumayan dapat jatah libur panjang," jawab Beomgyu sambil mengecup pipi Taehyun dari samping.
"Cih, biasanya kau tidak betah seharian bersama Taehyun," sahut Soobin.
"Sekarang beda ya, masalahnya sudah terselesaikan."
"Kalau belum mana mungkin kalian sudah sex lagi," timpal Yeonjun yang langsung dipelototi oleh Beomgyu.
"Aww, Taehyun makin lama makin imut ya. Wajahmu merah, Nyonya," lanjut Yeonjun saat mendapati rona di pipi Taehyun.
"Taehyun ternyata cantik juga ya."
Giliran Soobin yang dipelototi Beomgyu.
"Taehyun itu istriku," ujar Beomgyu seraya memeluk istrinya dengan protektif. Taehyun sendiri hanya tersenyum dan menyamankan dirinya di rengkuhan Beomgyu.
Bikin Yeonjun tak tahan ingin segera menikung.
"Oke, jadi kalian mau tetap di sini sampai hari kesepuluh atau pulang hari ini?"
"Bagaimana menurutmu, Sayang?" Beomgyu malah tanya pada Taehyun. Ia mempertemukan dahi mereka, menggesek dahi Taehyun gemas.
"Aku ikut kau saja, Hyung."
"Ayo pulang ke rumah kita. Biar leluasa, biar tidak ada tiga cecunguk menyebalkan ini yang mengganggu."
Yang disebut "tiga cecunguk" tampak merotasikan mata. Taehyun sendiri hanya mengangguk.
"Kalian berdua itu harusnya berterima kasih pada kita. Berkat siapa sekarang kalian baikan begini, hah?" ucap Hyunjin dengan sewotnya sambil memukul kepala Beomgyu dengan remote.
Beomgyu mengaduh, mengelus kepalanya sendiri lalu menatap tajam sahabatnya itu.
"Kenapa menatapku begitu?" Hyunjin menyalak galak.
Beomgyu mendengus lalu mengucapkan terima kasih dengan tidak rela.
