04

795 68 4
                                    


Hari ini dia membawa ku pergi berjalan-jalan di kota. Dia mengajak ku ke mall, restoran, dan ke tempat karya wisata lainnya.  Aku sudah bilang jangan berlebihan menggunakan uang tapi dia nya justru mengatakan seperti ini "aku hanya ingin menyenangkan hati gadisku".

jika seperti ini mana mungkin aku tidak meleleh dibuatnya. Padahal ketempat-tempat yang sederhana saja aku sudah sangat senang dan dia justru memperlakukan aku seolah - olah sangat spesial.  Tidak!  Tidak!  Aku harus kuat!  Aku tidak boleh terbawa perasaan seperti ini.  Dia pasti ada maunya.  Ingatlah zenitsu, pria yang memiliki rupa yang tampan pasti hanya akan membuat hatimu sakit. Ingatlah itu zenit!

"Zenitsu?  Hoi nona! " pria gila itu memanggilku. Ah sepertinya aku terlalu larut dalam pirkiranku sendiri .

"ada apa? "

"apa yang sedang kau pikirkan? Sampai begong gitu"

"tidak. Bukan apa-apa. "

"oh baiklah..  Sekarang bagaimana jika kita ke-"

"tuan. Aku lelah lebih baik kita ke taman kota saja. Aku ingin istirahat"

"baiklah"

Sesuai permintaanku, dia pun menurutinya.
Kami pun memilih tempat duduk yang  nyaman. Kami membuka cemilan yang telah kami beli di mall.

"tuan.. Aku harap lain kali kita tidak seperti ini lagi. "

"hah?  Kenapa?  Apa kau tidak menyukainya?  Atau lain kali kita pergi ke hotel saja? "

"bangs** masih bisa saja ya mikir yang mesum seperti itu"

"hmm?  Siapa yang berpikir mesum?  Saya kan mengajukan pergi ke hotel, kali aja kamu butuh suasana tidur yang berbeda. Dilayani seperti ratu. Jangan-jangan kamu memikirkan kita akan tidur sekamar lalu melakukan hubungan  intim ya? Ternyata kamu sendiri yang berpikir mesum ya nona. "

Mendengar penuturan pria gila disampingnya  , sekarang wajah zenitsu sudah sangat memerah .
Zenitsu tidak bisa mengelak dengan apa yang dikatakan pria itu dan zenitsu hanya bisa merutuki akan pemikiran bodohnya barusan.

"su-sudahlah. Pokoknya aku tidak suka hal yang berlebihan seperti tadi. Aku tidak mau merepotkan orang lain terutama orang asing seperti tuan" elak zenitsu.

"tolong jangan panggil aku tuan. Aku jadi merasa sangat tua" pinta uzui.

"kau kan emang tua. Om-om mesum ubanan, bajingan, gak ada akhlak" ejek zenitsu

'oh shit here we go again. Kenapa sih piyik satu ini?  Lama² ku perkosa juga dah ini kalau saja aku tidak ingat dosa. ' batin uzui.

"namaku uzui tengen"

"begitukah? Maafkan aku. Namaku agatsuma zenitsu. Ini pertama kalinya kita berkenalan secara resmi uzui-san. "

"ya kau benar dan ku harap kita bisa menjadi lebih dekat lagi "

"gak. Makasih.  Kau mesum, jauh-jauh gih dariku"

"kau benar² ingin kuperkosa,hah?"

"a-apa?  Jangan macam-macam kau pria gila. Sudah kuduga kau ingin melakukan sesuatu denganku. "

"ya ,sekarang akan kulakukan yang seharusnya kulakukan " uzui pun mulai perlahan mendekati zenitsu dan memojokkannya ke sebuah pohon.
Uzui pun mengangkat dagu zenitsu.

"heh! Lihat lah wajah angkuh ini. Sangat indah bahkan aku tidak bisa mengedipkan mataku meski hanya sedetik"

"sialan kau! Jangan macam-macam denganku bajingan atau kau rasakan sendiri akibatnya" ancam zenitsu. Zenitsu mulai takut dan panik. Dia hanya bisa mengancam namun tidak bisa berbuat banyak apalagi dengan tubuh kecilnya yang kini sedang berhadapan dengan pria gila tinggi besar di hadapannya. Rasanya ingin menangis. 'hiks seharusnya aku dirumah saja tadi. Seharusnya aku tidak ikut dengannya. Bagaimana ini?  Kakek, kakak kaigaku tolong aku' batin zenitsu.

Uzui kini sudah berjarak beberapa centi saja di depan wajah zenitsu. Mendekat semakin mendekat.

Zenitsu menutup mata dan Air mata pun menetes dari pelupuk matanya.

Rasanya ingin teriak sekeras mungkin dan pergi meninggalkan pria ini.

Namun sudah beberapa saat zenitsu tidak merasakan apapun terjadi. Hanya saja ia merasakan sedikit sentuhan besi  dari lehernya. Perlahan zenitsu membuka mata  ,ia melihat uzui tersenyum .

" Sepertinya aku tidak salah memilih. Ini benar-benar sangat cocok untukmu. Kau cantik zenitsu. " ucap uzui.

Akupun meraba sekitar leherku. Ternyata sebuah kalung emas dengan hiasan bunga dendalion didalamnya. Kembali ku melihatnya.

"apa-apaan ini uzui-san?  Kau sengaja mengerjai ku lagi tadi? "

"aku suka melihat wajah mu. Kau benar-benar sangat imut tadi"

"apa kau tidak tau uzui-san?  Tadi aku sudah sangat ketakutan tadi. Aku sampai merasa tidak pantas hidup jika tdi benar-benar terjadi. " kata zenitsu sembari menyeka air matanya.

" maaf , Maafkan aku zenitsu .
aku sungguh tidak bermaksud seperti itu .Percayalah , aku tidak akan berbuat hal tidak senonoh kepadamu sampai aku aku bisa menikahimu." kata uzui yang kini menggenggam tangan zenitsu dan mencoba untuk menenangkannya. 

"a-apa? Apa maksudmu uzui-san? " tanya zenitsu.

"ayo kita pulang, hari sudah semakin gelap. Kau tidak mau kan membuat orang orang dirumahmu khawatir? " elak uzui.

"ah! Benar aku juga belum memasak makan malam. " zenitsu pun mengemasi barang - barang dan pergi ke mobil meninggalkan uzui yang kini wajahnya begitu memerah. Dia yang mengatakan, dia pula yang malu.

"ah sial seperti nya aku sudah begitu dalam mencintai nya" gumam uzui sembari berjalan menyusul zenitsu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"ah sial seperti nya aku sudah begitu dalam mencintai nya" gumam uzui sembari berjalan menyusul zenitsu.

Sementara zenitsu, kini merasakan sangat berdebar-debar mengingat hal tadi.
"a-apa ini?  Kenapa aku harus berdebar sih dibuatnya? Tidak!  Tidak!  Kuatkan hatimu zen. Jangan terpengaruh hanya karena wajah tampannya! Ya!  Semua lelaki itu jahat.mereka jahat! " zenitsu selalu menanamkan kata-kata itu didalam hati dan pikirannya. Ia tidak menginginkan hal seperti dulu harus terulang kembali kedalam hidupnya.










   •~•^•^•^•^•^•^•~•~•~•~•~•~•^~•~•~•~•~• TO BE CONTINUE ~•~•~•~•~•~•^•^•~•^•^^•~••~^~•~•






























see you the next chapter again 🐁🐭

Love Meets on the Road      [[ kimetsu no yaiba ]] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang