11

469 44 4
                                    






Hari itu.. Saat kami tiba di rumah kakek.

Aku berlari menghampiri kakek (angkat) ku yang kini tengah duduk diteras rumah menunggu kedatangan kami.

"Kakeeekk...  "

"Zenitsu.. "

Kupeluk erat kakek dan tangisan ku sudah tidak dapat ku bendung lagi.

"Huweee.. Zenitsu sangat merindukan kakek, maaf kalau kami jarang pulang menjenguk kakek.  Huwaaa.... "

Air mataku membanjiri baju kakek bahkan ingus ku pun ikut tercampur disitu, memang tidak sopan tapi rindu ku benar-benar tidak bisa ku bendung.

"Sudah lah zenitsu..  Kakek tidak masalah kok. Kakek juga saaangat rindu dengan kalian berdua" jawab kakek dengan lembut.

"Dasar cengeng!  Berhenti lah menangis, dasar kau ini!  Aku akan masuk duluan saja. " kata kaigaku dengan kasar.  Yaah dia memang selalu begitu sih, dan syukurlah kami sudah kebal akan hal itu.

Kupungut kembali barang-barang yang sempat kujatuhkan saat memeluk kakek dan masuk kedalam rumah.
Setelah kakek memelukku, beliau masuk untuk berganti pakaian dan menyuruh ku beristirahat dalam kamar.

"Haaah..  Sudah berapa tahun aku meninggalkan kamar ini. Kakek benar benar tidak mengubah penampilan kamarku, jadi rindu masa-masa dulu"

Setelah membereskan barang-barang yang aku bawa kemudian mandi dan rasa kantuk mendatangiku. Yaah.. Tadi di kereta aku tidak bisa tidur karna rasa tidak sabar ku.

Hari sudah mendekati tengah malam. 'Wah.. Aku sudah melewati makan malam.'

Aku pun pergi kedapur untuk minum, namun saat melewati ruang tamu aku tidak sengaja mendengar suara kaigaku.
'Dia bicara dengan siapa? ' pikirku.

Aku memutuskan untuk mengintip sedikit dan kulihat kaigaku tengah bersama kakek.  'Apa yang mereka bicarakan tengah malam begini?  Dan tumben sekali kaigaku berbicara panjang dengan kakek?  Sepertinya pembicaraan mereka serius, lebih baik aku pergi saja deh ke dapur.

Namun niat ku untuk minun ke dapur terhenti karena aku mendengar kaigaku menyebut namaku dipembicaraan mereka.

"Kenapa harus zenitsu? " tanya kaigaku pada kakek.

"Aku tidak punya alasan khusus untuk itu.  Tapi tidak bisakah kau mengabulkan permintaan kakek tua ini untuk sekali saja, kaigaku? " kata kakek.

'Ada apa sih?' Rasa penasaran ku semakin memuncak.

Kaigaku seperti nya sudah tersudutkan oleh kata-kata kakek.

"Tck!  Terserah lah apa maumu tua bangka!  Semua keputusan ada pada zenitsu.  Aku tidak mau tau lagi! " jawab kaigaku dengan kasar nya.

"Baiklah.. Besok kakek akan meminta persetujuan dari zenitsu.  Kalau begitu kau pergilah tidur kaigaku, sedari tadi kau belum ada istirahatkan?  " tanya kakek kepada kaigaku dengan lembutnya dan senyuman semangat khas kakek.

Kenapa sih kaigaku selalu saja membenci orang-orang?  Bahkan kepada kakek pun dia tidak pernah sekalipun bersikap lembut.

Melihat kakek bagkit dari tempat duduk nya, akupun segera pergi kembali kekamar dan melupakan tujuan awalku keluar dari kamar.

"Haaah...  Aku penasaran sama obrolan mereka! Kenapa membawa-bawa aku?  Ugghh!!  Aku penasaran banget!  "

Setelah puas mengeluh aku pun kembali tidur.

Sampai kebesokan harinya..

Lebih tepatnya setelah makan siang. 

"Zenitsu? " panggil kakek.

Love Meets on the Road      [[ kimetsu no yaiba ]] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang