05

749 59 12
                                    

Saat itu.. Jauh sebelum aku mengenal tanjirou dan inosuke

🌸
🌸
  🌸
    🌸
       🌸
          🌸
              🌸
                  🌸
                     🌸
                        🌸
                           🌸
                         🌸🌸

"hei!  Berteman denganku yuk! "

Seorang anak laki-laki mengajakku berteman dihari pertamaku menginjak sekolah smp.

"a-anu..... " jawabku dengan gugup. Aku sangat malu menatapnya, karena dia sangat tampan. Saat itu aku langsung menyukainya. Memang terdengar konyol tapi yah itu karena mungkin masa-masa pubertas ku .sehingga dengan mudahnya jatuh hati pada laki-laki yang hanya bermodal tampang saja.

"namaku murata. Salam kenal eum... "

"ah! Namaku zenitsu. Salam kenal murata-san"

"salam kenal zenitsu.  Nanti siang kita makan bareng ya, bye~"

Kami berpisah dan pergi kekelas masing-masing . "Namanya saja sudah keren!" itu pemikiran tolol ku dulu. Rasanya ingin mati jika mengingatnya.

jam istirahat pun datang. Aku jadi sangat berdebar .

"hai zenitsu~"

'di-dia sudah datang!  Haduh bagaimana ini?' Batinku.

"H-hai "

"Ayo kita ke kantin bareng" dengan seenak jidat nya dia menarik tangan ku dan kami pergi ke kantin untuk makan bareng.

Pertemanan ini terus berlanjut bahkan seluruh murid menganggap kami sebagai pasangan. Namun tidak ada yang berani mengatakan seperti itu terus terang. Aku senang - senang saja saat itu dan berharap apa yg di gosipkan mereka jadi nyata.
Namun aku tidak tau apa yang murata-san pikirkan tentang gosip hubungan kami. Dia hanya bilang untuk tidak mendengar ocehan mereka. 

'Apa dia tidak memiliki perasaan yang sama terhadapku? ' itu lah yang kupikirkan.




.
.
.
.
.

Sampai saat kenaikan kelas 3..

Kaigaku mendatangi sekolah ku untuk mengantar kan bekalku yang tertinggal.
Ya saat itu aku hanya ingat membawa bekal untuk murata -san saja. Sampai - sampai lupa dengan bekal ku sendiri.
Kulihat kaigaku menunggu ku di depan gedung sekolah dan langsung saja aku cepat menemuinya karena dia tipe yang tidak sabar menunggu.

"Kakaak...  Ma-maaf sudah merepotkan mu  padahal sekolah kita berbeda "

"Kau memang sudah merepotkan dari dulu"  ah..  Kata-katanya kenapa tidak pernah ada yang indah didengar oleh telinga sih?  Selalu saja ketus.

"Sudah sana masuk! "

"Baiklah.. Kakak hati-hati ya "

"Kata-kata itu lebih cocok untukmu, dasar jelek" rasanya seperti ditusuk pedang madara.



Setelahnya pun aku pergi masuk kekelas  mengambil bekal untuk murata-san
dan pergi ke halaman belakang sekolah tempat biasa kami makan bekal bersama.

Namun justru aku tidak sengaja melihat kaigaku di lorong menuju halaman belakang sekolah. 'Kenapa kakak masih disini? '
Entah mengapa aku langsung mengitip di balik tembok, ah aku penasaran kenapa kakak ada disini?

Awalnya aku berfikir jika kaigaku akan mengajak pacaran dari salah satu siswi di sekolah ku. Namun yang kulihat justru dia sedang bersama murata-san.

Love Meets on the Road      [[ kimetsu no yaiba ]] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang