Prolog

687 59 0
                                    



Gadis kecil itu terus saja menangis. Matanya sudah sangat sembab, meskipun ia sama sekali tak mengeluarkan suara. Orang-orang dengan ramai mengerubungi tengah jalan, dengan sigap membopong badan-badan manusia tak bernyawa. Darah berceceran, mobil hitam ringsek di pinggir jalan. Ambulans dengan suara nyaringnya segera datang membantu. Gadis itu semakin ketakutan. Terduduk mendekap kedua kakinya sambil menangis tanpa suara. Justru itulah yang memilukan. Usianya baru tujuh tahun, namun ia harus menyaksikan secara langsung orangtuanya meninggal. Ayah dan ibunya.

Gadis kecil itu baru saja keluar dari kelas belajarnya. Kursus piano. Ia tersenyum senang sambil melambaikan tangan melihat lambaian tangan ayah dan ibunya yang juga sedang tersenyum di seberang jalan. Mereka baru saja membeli baju baru untuk anak perempuan semata wayang sembari menunggu sang anak selesai kursus. Gadis itu menunggu dengan hati riang, sebentar lagi ia akan mendapat baju baru. Mendapat gaun indah untuk pesta ulang tahunnya.

Orangtua gadis itu menyeberang jalan setelah keadaan dirasa sudah cukup sepi. Sayang, gadis itu harus menyaksikan secara langsung sebuah mobil menabrak badan kedua orangtuanya. Mobil berkecepatan cukup tinggi itu terlambat mengerem, menikung hingga menabrak pembatas jalan, mengenai tubuh pejalan kaki yang tak sempat menghindar, menimbulkan decitan yang mengganggu malam hari itu.

Gadis kecil itu terduduk. Darah di mana-mana. Darah memenuhi tubuh kedua orangtuanya. Darah juga melumuri tubuh pejalan kaki itu. Tabrakan memang sangat keras. Masyarakat sekitar begitu terkejut dan segera berlarian mengerubungi lokasi kecelakaan. Polisi dan ambulans segera datang. Menangkap sopir mobil yang ternyata sedang mabuk berat. Gadis kecil itu menangkap sosok sopir mobil yang juga terluka parah itu diamankan polisi. Gadis itu teramat cerdas untuk tahu ibu dan ayahnya sudah meninggal di tempat.

Gadis kecil itu hanya bergeming ketika kedua orangtuanya dibawa dengan ambulans. Menenggelamkan wajahnya di antara dua kaki, tak kuat. Suara tangisan dari seorang anak kecil didengarnya. Tangisan anak kecil yang tidak tahu siapa, yang begitu kencang, tak seberapa dibanding tangisan tanpa suara dari gadis kecil itu. Bahkan orang-orang sekitar tidak memedulikan kehadiran gadis kecil itu. Tak ada yang tahu jika gadis itu adalah anak dari korban kecelakaan. Tidak ada.

Gadis kecil itu menangis tanpa suara. Mendekap kedua kakinya dengan kuat. Matanya yang jernih tiba-tiba berubah.

**********

YOU ARE MY MYSTERY [JUNGRI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang