Epilog

335 27 0
                                    



Malam ini, Jung Kook akan datang lebih awal. Pemuda itu memiliki nasib baik malam ini. Ketika kakinya berhasil berhenti di depan butik, ia melihat gadis itu di sana. Pemuda itu berbalik dan menatap gadis yang sedang merapikan baju di salah satu manekin. Gadis itu menghentikan pekerjaannya dan menoleh. Jung Kook tahu ada keterkejutan yang ditampakkan Ye Ri.

Mata mereka tepat bertemu. Jung Kook dan Ye Ri sama-sama kaku tak bergerak untuk beberapa lama. Ingin rasanya Jung Kook memeluk Ye Ri saat itu juga. Gadis itu tidak merespon apa pun. Wajah datar itu masih tetap sama, tidak berubah. Wajah dingin itu juga tetap sama, meski tampak lebih pucat dari sebelumnya. Dan Jung Kook ingin segera menerbitkan satu senyum untuknya.

Jung Kook tidak melakukan apa-apa ketika Ye Ri sadar dan justru menjauh, meninggalkannya di dalam. Jung Kook tidak akan masuk dalam butik, karena ia tahu Ye Ri tidak menyukai hal itu. Jika Ye Ri tidak ingin bertemu dengannya, maka Jung Kook akan menunggu sampai gadis itu pulang. Ia akan menyelesaikannya malam ini.

Pemuda itu duduk di pinggir jalan, sesekali mengetatkan jaket hitam yang dipakainya. Sudah setengah jam―mungkin, ia menunggu Ye Ri. Tapi gadis itu sama sekali belum keluar. Jung Kook mendongak, menatap langit. Bulan purnama berada tepat di atas kepalanya. Bintang-bintang entah kenapa lebih banyak dan terlihat lebih terang dari malam biasa. Jung Kook tersenyum, semoga kehadiran bulan dan bintang yang indah itu menjadi kabar baik untuknya.

Jung Kook kembali mengetatkan jaket, merasakan hawa malam yang semakin menusuk. Untuk beberapa detik ia tidak tahu jika Ye Ri sudah keluar dari butik. Gadis itu sempat melihat punggung Jung Kook untuk beberapa lama, kemudian memilih tidak memedulikan Jung Kook dan berjalan begitu saja.

Jung Kook yang terlambat menyadari langsung mengejar Ye Ri yang sudah berjalan lebih dulu. Ia berlari cepat sampai akhirnya berhenti di depan gadis itu, sehingga Ye Ri terpaksa berhenti.

"Kim Ye Ri."

Gadis itu tidak peduli, mencoba memilih jalan lain. Jung Kook sempat bergeming, tapi kemudian dengan cepat menangkap lengan Ye Ri membuat gadis itu berbalik. Ye Ri masih saja terlihat dingin dan kali ini ia tidak bisa menerka apa yang terpancar dari mata Ye Ri.

"Maaf." Itu kata pertama yang diucapkan Jung Kook. Gadis itu tidak merespon apa pun. Ia tidak menduga Jung Kook datang menemuinya dan dengan tiba-tiba meminta maaf padanya. Untuk apa? Jung Kook tidak salah. Tidak seharusnya dia meminta maaf. "Maafkan aku." Jung Kook mengucapkan kata itu lagi. "Aku mencintaimu."

Jung Kook berharap saat itu juga Ye Ri akan mengatakan hal yang sama. Membuktikan bahwa perkataan Seul Gi benar. Tapi gadis itu lagi-lagi tidak menggubrisnya.

"Apa kau masih membenciku? Apa tidak ada ruang bagiku untuk memperbaiki semuanya?"

Ye Ri menelan ludah. Menatap Jung Kook dengan mata berkaca. "Tidak."

Itu jawaban yang sulit dicerna Jung Kook. Dia tidak membencinya, tapi dia tidak bisa memberi ruang untuk memperbaiki semuanya. "Untuk?"

"Tidak bisa."

"Tidak bisa mencintaiku?"

Cukup lama Ye Ri menjawab pertanyaan Jung Kook. Gadis itu pun hanya menjawab itu dengan anggukan pelan.

"Apa kau yakin?" tanya Jung Kook sekali lagi, memastikan. Bohong, ia tahu gadis itu tidak berkata sebenarnya. "Kau gadis yang menyimpan banyak sekali rahasia, dan aku selalu diuji untuk berhasil memecahkan misteri yang selalu kauberikan. Mulai dari yang menyenangkan, sampai yang menyakitkan sekalipun."

Gadis itu tetap bergeming.

"Mari kita perbaiki semuanya. Melupakan masa lalu yang menyakitkan itu, kita mulai semua bersama." Jung Kook menatap Ye Ri, tersenyum. "Aku ingin memecahkan satu misteri terakhir darimu." Pemuda itu memberi pernyataan seperti yang Seul Gi katakan waktu itu.

"Apa kau mencintaiku?" Gadis itu masih diam. Lidahnya terasa kelu. "Katakanlah bahwa kau juga mencintaiku. Tapi jika nyatanya tidak, aku akan terus mengejarmu sampai kau bisa mengatakan itu."

"Apa yang harus kukatakan jika aku tidak menyukaimu?"

"Berhenti membohongi diri sendiri dan katakan sesuai apa yang hatimu katakan. Kita yang memulai cerita ini, jadi kita yang harus mengakhirinya."

"Tidak." Ye Ri masih keras kepala.

Jung Kook semakin mendekat. Menatap gadis itu tepat pada bola matanya. "Apakah rasa itu masih ada untukku?"

"Berhenti dan jauhilah aku!"

Jung Kook tertawa kecil. "Pembohong. Aku akan terus menunggunya sampai kau mau mengatakannya."

Satu detik. Lima detik. Satu menit.

"Aku mencintaimu." Gadis itu akhirnya berkata.

Seketika Jung Kook menarik gadis itu dan menciumnya. Ia kemudian memeluk gadis itu dengan erat, sangat erat. Merasakan aroma harum dari tubuhnya, mencium puncak kepala Ye Ri. Gadis itu akhirnya menyerah dengan keseriusan Jung Kook. Ia juga tidak ingin terus-terusan hidup dengan tekanan perasaan. Bukankah Jung Kook ingin menutup semua masa lalu mereka, memulai yang baru?

"Aku berjanji akan menjagamu, Ye Ri-ya. Aku menyukaimu, mencintaimu, menyayangimu. Sepenuh hatiku."

Jung Kook memeluk gadis itu dengan erat, seakan tidak ingin melepaskannya bahkan sampai esok pagi. Ia ingin Ye Ri ada di sini. Bersamanya. Jung Kook berjanji akan terus menjaganya, melindunginya, dan membantunya melupakan trauma yang dia punya. Jung Kook menyayanginya. Amat menyayanginya.

Hawa dingin menusuk tulang. Bulan purnama dan bintang-bintang bersinar lebih terang. Angin berembus lembut. Lampu-lampu jalan menyorot dua manusia yang berpelukan. Ada satu harapan baru di sana.

Dan misteri terakhir terpecahkan.


**********


Akhirnya cerita ini selesai juga. Kupikir bisa terselesaikan dalam beberapa minggu karena draft ini sudah selesai dari lama, tapi ternyata bisa hampir enam bulan karena kesibukan di dunia nyata. Terimakasih pada pembaca yang setia membaca cerita ini dari awal sampai akhir:)


Sekarang saya ingin fokus menulis cerita lain, pemerannya masih Kim Yerim, hanya saja tidak ada idol lain selain RV yang menjadi pemeran utama. Tidak ada ship apa pun. Fokusnya ke cerita persahabatan, meskipun mungkin ada sisi percintaan, tapi jangan terlalu berharap:) Tidak saya munculkan cover karena sepertinya akan saya revisi judulnya, bisa dilihat di work saya hehe.

Dan saya menulis suka-suka. Maksudnya akun ini tidak hanya menulis fanfiction, tapi kisah apa pun dengan tokoh apa pun. Sekali lagi, terimakasih banyak:)


YOU ARE MY MYSTERY [JUNGRI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang